Rabu, 29 Agustus 2012

Bersiaplah Wake The Dead Akan Menggempur Indonesia


Selesai dengan pesta poranya di tujuh kota di tiga negara yang berbeda yakni Thailand, Malaysia, dan Siangapura. Unit modern/melodic hardcore asal prancis, Wake The Dead bersiap meluluh lantakan tanah air, Indonesia. Band yang dibentuk di Marseille pada tahun 2010 ini dijadwalkan akan mendarat di Indonesia pada 10 September mendatang di Magelang. Selain Magelang, mereka juga akan menyambangi beberapa kota lainnya di Indonesia seperti Semarang, Bandung, Depok, dan Cipanas.

Band yang dimotori oleh Jeff(Vokal), Gui(Gitar), Nico(Gitar), Yvan(Bass), Fabien(Drum) ini memulai karir dengan meluncurkan debut album pada tahun 2011 silam yang bertajuk The Things We Can't Forget dan Meaningless Expectations, sebuah mini album yang dirilis pada tahun 2012. Berhasil membawa mereka untuk saling berbagi panggung dengan sejumlah band seperti No Turning Back, Cruel Hand, Ritual, A Wilhelm Scream, Anchor, No Friends, Nine Eleven, Death by Stereo, Lasting Traces, No Use For A Namedan beberapa band keren lainnya. (AL)

Jadwal tur:
31August - Thailand - Bangkok
1 Sept - Malaysia - Penang
2 Sept - Malaysia - Kuala Lumpur
4 Sept - Malaysia - Shah Alam
5 Sept - Malaysia - Bangi
8 Sept - Malaysia - Batu Pahat
9 Sept - Singapore
10 Sept - Indonesia - Magelang
11 Sept - Indonesia - Semarang
13 Sept - Indonesia - Bandung
14 Sept - Indonesia - Depok
15 Sept - Indonesia - Cipanas

Dengarkan mereka di
http://wakethedeadhardcore.bandcamp.com/
Dan lihat mereka di
http://youtube.com/wakethedeadhardcore/

Looking Back Persiapkan Debut Mini Album


Looking Back adalah band pendatang baru dari scene hardcore Depok. Meski belum memiliki jam terbang yang cukup lama, band yang dimotori oleh lima orang anak muda yakni Ryan(Vokal), Fariz(Gitar), Fachri(Gitar), Rendi(Bass), dan Ends(Drum) bukanlah sesuatu yang layak untuk dipandang sebelah mata. Gairah serta hasrat yang menggebu, membuat eksistensi mereka kian tajam. Terbukti mereka sering kali didaulat sebagai opening untuk beberapa band luar yang sedang tur ke Jakarta dan pada 16 September mendatang mereka akan menjadi pembuka untuk tur All For Nothing(Hardcore, Belanda) di Jakarta. Tidak hanya itu, kini mereka pun tengah disibukan untuk menggarap debut mini album yang bertajuk Never More Than Less yang rencanannya akan rampung dalam waktu dekat ini. Dan Lemari Kota berkesempatan bertanya langsung perihal debut mini album dari Looking Back. So, lets read! (AL)

Sejauh ini bagaimana progress dari debut ep kalian ?
Ryan: Saat ini sudah mencapai tahap akhir, dan tinggal nunggu sesi mixing dan mastering. Kemungkinan akhir bulan ini jika gak ada halangan sudah selesai sesi recording, mixing, dan mastering nya :)

Ada berapa track di Ep kalian nanti ?
Ryan: Bakal ada 5 tracks dan 1 bonus track cover lagu dari salah satu influence kita. Ditunggu yakk kakak kakak :D

Cover song dari siapakah itu ?
Ryan: Wahahaha tadinya mau kita rahasiakan tapi yasudahlah kita kasih tau aja biar nggak pada penasaran hahaha. Kita bakal mengcover lagu dari Turning Point yang berjudul Broken.

Dalam pembuatan Ep ini, apa saja sih referensi musik dan lirik kalian ?
Ryan: Sebenernya sih kalau buat referensi Ep ini sendiri, dibuat dari apa yang sering kita lihat, dengar, dan rasakan. Pokoknya hampir semua yang ada disekitar kita jadi referensi Ep album ini. Di Ep ini sih sebenernya kita mencoba bikin konsep yang lebih berwarna, mungkin nanti pas ada orang yang dengerin Ep ini, bakalan merasa gak asing di kupingnya, soalnya kita banyak mengambil konsep musik dari beberapa influence kita yang memang beda-beda musiknya. Untuk lirik sendiri sih kita mengambil dari keadaan sekitar aja, mulai dari peraturan pemerintah yang makin lama makin aneh, ada juga yang membahas tentang ajaran-ajaran yang 'nyeleneh', dan sampe yang berbau ke-galau-an masa kini juga ada. :D

Rencananya Ep ini akan dirilis dalam bentuk apa ? Dan dirilis sendiri atau ada label lain ?
Ryan: Untuk EP pertama kita ini rencananya bakal dirilis dalam bentuk CD dan akan dirilis sama label lain.

Bagaimana caranya kalian mempromosikan Ep ini ? Adakah cara khusus untuk mempromosikannya ?
Ryan: Haha sepertinya tidak ada cara khusus untuk mempromosikan EP ini, kami akan mempromosikan seperti biasanya, seperti di jejaring sosial dan kita akan memberikan satu sample lagu dari EP ini.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa minat membeli rilisan fisik itu menurun drastis akibat masuknya kita pada era digital seperti saat ini. Dan hal seperti ini terjadi hampir pada semua genre. Bagaimana tanggapan kalian dengan hal seperti ini ?
Ryan: Dijaman sekarang sebenarnya hal ini kembali pada pemikiran individu masing-masing, serta kesadaran individu itu sendiri untuk mensupport band-band yang mereka sukai dengan cara membeli rilisan mereka dalam bentuk fisik atau men-download secara cuma-cuma pada jejaring sosial. mungkin bisa dibilang dijaman digital ini masih banyak yang lebih suka men-download band-band yang mereka suka tapi apa salahnya jika kita membeli sekeping CD, Vinyl, atau Tape casset agar bisa benar-benar mensupport band-band yang disukai. toh! lumayan juga kan kalo kita punya koleksi album band yang disukaiin.

Mengenai isu Copy-right. Berada dimanakah posisi kalian sebagai penikmat sekaligus pemain musik ?
Ryan: hmm dimana yah? haha
buat posisi kita mengenai isu copy-right ini sebenernya agak sedikit bingung, sebab kita bukan berada dalam scene mainstream yang mempateni suatu copy-right dengan hukum yang berlaku. namun bukan berarti dalam scene kita ini tidak ada copyright yang berlaku. mungkin ada pula band-band seperti kita ini men-cover atau membawakan salah satu lagu dari band-band influence masing-masing, dan menurut kita itu adalah hal yang wajar dan lumrah dalam scene ini, karna dalam hal ini kita hanya sekedar menghargai lagu-lagu ciptaan dari band-band influence kita, akan tetapi bukan berarti kita mengakui suatu hak cipta orang lain.

Check dan dengarkan sample mini album dari Looking Back yang berjudul Truth, disini

Rabu, 08 Agustus 2012

Madonna Berharap Pussy Riot Dihukum Ringan

Madonna Sewaktu Tampil di Moskow. Photo by Anonim
Selama mendekam dalam penjara, tak henti hentinya dukungan terus berdatangan untuk menyemangati trio feminis punk Rusia, Pussy Riot yang tertangkap bulan Februari lalu. Dan salah satunya datang dari "Ratu Pop" dunia, Madonna.

"Saya sangat mempercayai kebebasan berbicara dan antipenyensoran. Karenanya, saya berharap hakim akan menjatuhkan hukuman yang ringan dan ketiganya bisa bebas dalam waktu dekat," Ujar Madonna saat melaksakan tur-nya di Moskow. (AL)

Pussy Riot Diganjar Tiga Tahun Penjara

Pussy Riot. Photo by Google
Nadeshda Tolokonnikova(22), Maria Alyokhina(24) dan Yekaterina Samutsevich(29), tiga anggota Pussy Riot yang melakukan aksi protes pada bulan Februari silam di Katedral, Moskow, dijatuhkan hukuman tiga tahun penjara dari masa awal hukuman yang mencapai tujuh tahun penjara.

Tiga orang wanita muda ini disidang lantaran aksi protesnya menentang Presiden Vladimir Putin yang kala itu masih menjabat sebagai perdana menteri di depan Katedral Moskow dengan menyanyikan sebuah lagu berjudul "Pray Punk" dan kemudian masuk kedalam Katerdral dan berteriak "Gulingkan Putin!". Aksi protes tersebut memang dimaksudkan untuk menyoroti hubungan dekat antara Gereja Ortodoks Rusia dan Putin, yang waktu itu sedang berkampanye untuk kembali menjadi presiden pada pemilu bulan Maret.

FREE PUSSY RIOT! (AL)

Neid (Italy Grindcore) Live In Depok


Check Neid songs: on Myspace

Disdain: Hembusan Nafas Kegelisahan


Produk terbaru dari scene Kukusan, Depok. Dimana sebelumnya daerah ini menghasilkan sejumlah nama seperti Last Sunday, Fast Track, Struggle of Youth, dan Fuise. Disdain, adalah proyek dari mereka-mereka yang sebelumnya bergerak dalam tubuh Fuise dan Struggle of Youth. Tengok line-up mereka, Fikry, Fajar, dan Kamal dari Fuise. Lutvy dan Hafidz dari Stuggle of Youth.

Sedikit berbeda dari dua band terdahulu dari masing-masing personil. Disdain hadir dengan penuh nafas kegelisahan yang dibalut dengan penuh amarah. Kalian perlu mencoba racikan Because of Lies dari Disdain yang akan memastikan bahwa mood kalian akan tetap terjaga dalam kondisi yang mengharu biru. (AL)

Selasa, 07 Agustus 2012

Album Kompilasi Lokal Terkelam Tahun Ini

Art by Toro Elmar

4-way split album dari empat band garda-depan di skena musik experimental-rock lokal; Klepto Opera dari Surabaya dengan musik avant-jazz / punk-jazz / no-wave nya, A Stone A dari Bandung dengan musik proto-industrial / no-wave nya, Serigala Jahanam dari Jakarta dengan musik noise-rock / post-hardcore nya, dan Papa Onta Cult dari Malang / Surabaya dengan musik deathrock / post-punk nya.

Nuansa album ini akan membawa kalian ke kelab musik underground dan galeri seni pop-art di New York ataupun London era ’78-’88. Enough said, nikmati album kompilasi lokal paling kelam tahun ini! (Dede)

TRACK LIST
01. Klepto Opera – Super Classic Ego
02. A Stone A – Kidung Makar (remastered)
03. Papa Onta Cult – Berlin (remastered)
04. Serigala Jahanam – Drug Lord

Download

Sabtu, 04 Agustus 2012

Captain Cleanoff Live In Bandung


A Thousand Punches Rilis Single Baru

A Thousand Punches. Photo by Freezing The Time
Selalu harmonis, agresif, powerfull, dan dengan kompleksitas tinggi itulah gambaran akan komposisi musik A Thousand Punches (ATP) yang didapatkan dari album As They Felt The Fire yang dirilis 2007 silam. Tak jauh berbeda, bahkan tingkat ke-kompleksitasan ATP naik satu tingkat di single yang baru mereka lepas baru baru ini, sebuah single yang berjudul Aderyn, yang bertindak juga sebagai sample dari album terbaru mereka yang akan dirilis nanti. Ada beberapa hal yang berbeda dari susunan line up ATP kali ini, mereka menggunakan vokal baru, setelah hengkangnya Dwi kini Gilang dari So Much More didaulat sebagai pegantinya. Jelas perubahan ini membawa sedikit perubahan dalam tubuh ATP.

Bagi kalian yang penasaran silahkan klik disini untuk mendengarkan single teranyar dari band hardcore asal Depok satu ini. (AL)

Jakarta Bersiap Berdansa Bersama The Toasters

The Toasters. Photo by Facebook page

Salah satu veteran SKA dari USA, kalau bukan bisa dibilang sebagai salah satu pioneer band SKA, The Toasters, dikabarkan akan mengunjungi Jakarta dalam waktu dekat ini. Warrior Jakarta adalah pihak yang bertanggung jawab mendatangkan band yang sudah eksis sejak 1981 ini. Namun hingga berita ini ditulis, belum pasti dimana dan kapan The Toasters akan bermain. Warrior Jakarta sendiri adalah sebuah komunitas yang biasa mengadakan gigs punk/oi/ska. Dan tercatat sebagai salah satu pihak yang sukses menghadirkan The Last Resort, The Oppressed, Tortured Soul, hingga event Jakarta Mods Mayday.

Selain sudah eksis kurang lebih selama 30 tahun. The Toasters adalah salah satu band andalan dari label records, Moon Ska Records, sebuah label yang menanguni beberapa nama seperti Bad Manners, The Allstonians, The Slackers, dan masih banyak lagi. Sebuah nomer hits dari mereka yang berjudul Two-Tone Army pernah dipakai sebagai background musik KaBlam! sebuah serial animasi produksi Nickelodeon. (AL)