Looking Back adalah band pendatang baru dari scene hardcore Depok. Meski belum memiliki jam terbang yang cukup lama, band yang dimotori oleh lima orang anak muda yakni Ryan(Vokal), Fariz(Gitar), Fachri(Gitar), Rendi(Bass), dan Ends(Drum) bukanlah sesuatu yang layak untuk dipandang sebelah mata. Gairah serta hasrat yang menggebu, membuat eksistensi mereka kian tajam. Terbukti mereka sering kali didaulat sebagai opening untuk beberapa band luar yang sedang tur ke Jakarta dan pada 16 September mendatang mereka akan menjadi pembuka untuk tur All For Nothing(Hardcore, Belanda) di Jakarta. Tidak hanya itu, kini mereka pun tengah disibukan untuk menggarap debut mini album yang bertajuk Never More Than Less yang rencanannya akan rampung dalam waktu dekat ini. Dan Lemari Kota berkesempatan bertanya langsung perihal debut mini album dari Looking Back. So, lets read! (AL)
Sejauh ini bagaimana progress dari debut ep kalian ?
Ryan: Saat ini sudah mencapai tahap akhir, dan tinggal nunggu sesi mixing dan mastering. Kemungkinan akhir bulan ini jika gak ada halangan sudah selesai sesi recording, mixing, dan mastering nya :)
Ada berapa track di Ep kalian nanti ?
Ryan: Bakal ada 5 tracks dan 1 bonus track cover lagu dari salah satu influence kita. Ditunggu yakk kakak kakak :D
Cover song dari siapakah itu ?
Ryan: Wahahaha tadinya mau kita rahasiakan tapi yasudahlah kita kasih tau aja biar nggak pada penasaran hahaha. Kita bakal mengcover lagu dari Turning Point yang berjudul Broken.
Dalam pembuatan Ep ini, apa saja sih referensi musik dan lirik kalian ?
Ryan: Sebenernya sih kalau buat referensi Ep ini sendiri, dibuat dari apa yang sering kita lihat, dengar, dan rasakan. Pokoknya hampir semua yang ada disekitar kita jadi referensi Ep album ini. Di Ep ini sih sebenernya kita mencoba bikin konsep yang lebih berwarna, mungkin nanti pas ada orang yang dengerin Ep ini, bakalan merasa gak asing di kupingnya, soalnya kita banyak mengambil konsep musik dari beberapa influence kita yang memang beda-beda musiknya. Untuk lirik sendiri sih kita mengambil dari keadaan sekitar aja, mulai dari peraturan pemerintah yang makin lama makin aneh, ada juga yang membahas tentang ajaran-ajaran yang 'nyeleneh', dan sampe yang berbau ke-galau-an masa kini juga ada. :D
Rencananya Ep ini akan dirilis dalam bentuk apa ? Dan dirilis sendiri atau ada label lain ?
Ryan: Untuk EP pertama kita ini rencananya bakal dirilis dalam bentuk CD dan akan dirilis sama label lain.
Bagaimana caranya kalian mempromosikan Ep ini ? Adakah cara khusus untuk mempromosikannya ?
Ryan: Haha sepertinya tidak ada cara khusus untuk mempromosikan EP ini, kami akan mempromosikan seperti biasanya, seperti di jejaring sosial dan kita akan memberikan satu sample lagu dari EP ini.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa minat membeli rilisan fisik itu menurun drastis akibat masuknya kita pada era digital seperti saat ini. Dan hal seperti ini terjadi hampir pada semua genre. Bagaimana tanggapan kalian dengan hal seperti ini ?
Ryan: Dijaman sekarang sebenarnya hal ini kembali pada pemikiran individu masing-masing, serta kesadaran individu itu sendiri untuk mensupport band-band yang mereka sukai dengan cara membeli rilisan mereka dalam bentuk fisik atau men-download secara cuma-cuma pada jejaring sosial. mungkin bisa dibilang dijaman digital ini masih banyak yang lebih suka men-download band-band yang mereka suka tapi apa salahnya jika kita membeli sekeping CD, Vinyl, atau Tape casset agar bisa benar-benar mensupport band-band yang disukai. toh! lumayan juga kan kalo kita punya koleksi album band yang disukaiin.
Mengenai isu Copy-right. Berada dimanakah posisi kalian sebagai penikmat sekaligus pemain musik ?
Ryan: hmm dimana yah? haha
buat posisi kita mengenai isu copy-right ini sebenernya agak sedikit bingung, sebab kita bukan berada dalam scene mainstream yang mempateni suatu copy-right dengan hukum yang berlaku. namun bukan berarti dalam scene kita ini tidak ada copyright yang berlaku. mungkin ada pula band-band seperti kita ini men-cover atau membawakan salah satu lagu dari band-band influence masing-masing, dan menurut kita itu adalah hal yang wajar dan lumrah dalam scene ini, karna dalam hal ini kita hanya sekedar menghargai lagu-lagu ciptaan dari band-band influence kita, akan tetapi bukan berarti kita mengakui suatu hak cipta orang lain.
Check dan dengarkan sample mini album dari Looking Back yang berjudul Truth, disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar