Jumat, 28 September 2012

A Thousand Punches: "Materi Album Baru Sudah Ada Jauh Sebelum Counterparts Ada"

 Formasi baru A Thousand Punches.
Photo by ATP
Sudah dua buah single yang A Thousand Punches lempar ke khalayak umum sebagai gambaran pendengar tentang album kedua mereka yang akan dirilis oleh Armstrech Records dalam waktu dekat ini. Seketika itu pula banyak respon positif berdatangan mengenai kontruksi musik yang mumpuni dengan karakter sound yang kick ass dari berbagai orang.

Semua itu tak terlepas dari peran Gilang sebagai vokalis baru di tubuh A Thousand Punches, yang turut membawa warna baru pada musik mereka, dan membuat mereka lebih bisa luas lagi menemukan kontruksi demi kontruksi musik yang sebelumnya belum sempat terjamah. "Formasi baru atau masuknya Gilang menjadi vokalis ATP, cukup banyak membantu juga buat kita. Selain kita juga sudah lama saling kenal, kita juga bisa lebih mengeksplor musik ATP jadi lebih luas lagi." tandas Andra, sang penguasa empat senar.

Selain respon positif pendengar terhadap dua single mereka yang terlebih dahulu di lepaskan. Tak jarang pula pendengar yang langsung menyandingkan A Thousand Punches dengan grup band hardcore asal Kanada, Counterparts. Namun hal ini segera di tanggapi langsung oleh Andra. Menurutnya, semua materi di album kali ini sudah ada jauh sebelum album pertama Counterparts yakni Prophets(2010) rilis dan populer. "Kalau kamu dengar lebih detail semua lagu di album yang baru nanti itu sama sekali tidak mirip sih, materi-materi album baru itu juga sudah ada sebelum album pertama Counterparts keluar dan jadi hype disini." sanggah Andra.

Andra pun turut menambahkan, referensi musik A Thousand Punches pada album kali ini cenderung lebih variatif dan luas agar tidak monoton. "Kalau boleh jujur sebenarnya kita banyak dengerin band-band non hardcore sih, kita banyak dengerin band-band 90's alternative, band-band shoegaze, band-band progressive, band-band indie rock, band-band experimental, dll. Alasannya yah biar musiknya lebih luas, variatif dan nggak monoton aja,".

Album yang proses produksinya di bantu oleh Toteng(Forgotten) dalam hal mixing dan mastering ini, di rencanakan akan siap edar antara akhir Oktober dan awal November. Tersaji dalam Bundle Package yang berisi merchandise dan CD. Satu hal yang patut di tunggu oleh para penggiat skena hardcore lokal. (AL)

Kamis, 27 September 2012

Vokalis Raivoraittius Sedang Menggarap Video Dokumenter Tur Asia Tenggara

Raivoraittius & teman-teman di Pati. 
Photo by You (Sorry)
Vokalis dari grup band punk asal Finlandia, Raivoraittius, sedang menggarap video dokumenter band-nya sewaktu mereka tur ke Asia Tenggara. Namun karna keterbatasan dokumentasi sewaktu perjalanan tur, ia meminta ketersediaan siapapun yang sempat mendokumentasikan Raivoraittius sewaktu tur, terutama saat berada di Indonesia untuk segera mengunggah data tersebut melalui layanan unggah video seperti Vimeo ataupun Youtube. Semua data dokumentasi tersebut akan dirangkum menjadi sebuah video yang rencananya akan di ikut sertakan dalam sebuah festival seni di Finlandia.

Sebagai permulaaan, ia pun telah membuat sebuah teaser, berikut ini teaser video tersebut:


Raivoraittius menggelar tur Asia Tenggara yang meliputi Thailand, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Filipina pada bulan May-Juni kemarin. Untuk Indonesia sendiri, mereka menggelar pertunjukan di beberapa kota di Sumatera dan Jawa seperti Jakarta, Bandung, Pati, Solo, Jogyakarta, Semarang, Purwakerto, Kediri, Malang, Pandaan, Surabaya, dan Medan. (AL)

Sample Album Here Today 'False Crown'

Here Today. Photo by Here Today
Sebuah sample dari unit hardcore punk asal Jogyakarta, Here Today. Satu buah trek ini mewakili isi dari keseluruhan debut album mereka yang akan dirilis dalam waktu dekat. Tempo cepat-nya Charles Bronson dan Infest dipadukan dengan agresif dan gelapnya sound ala band-band Neo-Crust.

Meski baru terbentuk pada tahun 2012 ini, tidak membuat mereka ragu untuk mengambil keputusan merilis mini album. Dan pada hari Minggu mendatang(30/9), soft lauching mereka yang bertajuk "Chaos, Disaster, And Life" akan digelar di Carebian Cafe, Jogyakarta, bersama beberapa band lainnya seperti Alice(Bandung), To Die, YK Decay, dll. (AL)

Remix Cover Song, Speak Up Di Bantu Seorang DJ

Speak Up. Photo by Speak Up
Setelah berhasil mengcover hits milik Voodoo dengan merubahnya dari slow rock menjadi punk rock, kini Speak Up kembali meremix lagu tersebut dengan dibantu oleh seorang dj. Adalah Dj Piels yang membuat atmosfer dalam lagu ini menjadi sedikit berubah. Meski masih terdengar sekali dentuman-dentuman punk rock yang masih menggaung, namun dibeberapa part terselip dentuman House music terselip rapih. (AL)

Rabu, 26 September 2012

The Jinxz ‘Now The World Will Listen’ CD (Movement Records, 2012)

Photo by Movement Records
Negative FX kadang menghantui kepala saat mendengarkan band asal Jakarta Timur ini. Oke, lupakan. Sekian lama tak terdengar dan seakan menghilang. Kini mereka kembali dengan amunisi berbahaya. Jika situasi ini boleh dianalogikan. Ini seperti sedang berada dalam medan perang kemudian istirahat sejenak untuk reload peluru untuk kemudian secara membabi buta menerjang barisan lawan. Masih dengan karakter The Jinxz yang cepat, singkat, enerjik, dan sederhana. In Shit From The Jinxz Out yang didaulat menjadi trek pembuka pada album ini semacam memaksa untuk kembali memutar album Paranoia milik Insurgent Kid. Kejutan diakhir akan kita dapatkan, nuansa punk rock bersemayam pada trek It’s All About The Jinxz yang akan memaksa diri untuk bernyanyi bersama didepan stage. Dan kemudian kejutan lain terdapat pada akhir-akhir trek album ini, sebuah lagu cover dari The Smith yang berjudul There is a Light That Never Goes Out dibawakan dalam versi akustik.(AL)

Revolt ‘Bring That Beat Back’ CD (Don’t Talk Records and any labels, 2012)

Photo by Dont Talk Records
Eksis lebih dari sepuluh tahun di skena lokal tidak lantas membuat mereka stuck begitu saja dalam meracik komposisi demi komposisi musik yang akan mereka bawakan. Materi Revolt dialbum kali ini benar-benar menyegarkan apabila disandingkan dengan materi-materi terdahulu mereka. Pendewasaan, mungkin itulah kata yang pantas menggambarkan Revolt yang sekarang. Line gitar yang variatif, konstannya ketukan drum, di pandu dengan karakter vokal yang childis. Dengarkan trek 3, Beat Giant’s Ass – Backstabber Entrance, Backstabber Intents yang penuh dengan kejutan ditengah hingga akhir durasi. Dalam rilisan ini, mereka memberi satu trek sebagai bonus namun dikemas dalam dua versi yang berbeda, dalam versi pertama mereka meracik When The Old Guy Wanna Be Adored menjadi lebih dark sarat akan kegelisahan. Dan versi kedua, cenderung lebih ng-beat dan bertolak belakang dari versi pertama, lebih asyik dibarengi dengan dansa kecil. Seketika saya terbayang, Sabotage-nya Beastie Boys. Rilisan ini adalah hasil kerja sama beberapa label lokal: Don’t Talk Records, True Side, Samstrong, Hope, One Voice Asia, Birthdie, dan Talk is Cheap. Secara keseluruhan, semua trek ini mengingatkan pada Bones Brigade bahkan Slayer. (AL)

FYI: CD mereka bisa juga didapatkan di Lemari Kota Webzine

Still Lives #2: Small Show And Great Friends

Photo by Kolektif Dhuafa
Still Lives #2 sudah lewat dua minggu tapi euforia malam sabtu itu masih begitu hangat terasa hingga hari ini. Tidak sia-sia, kerja keras teman-teman kolektif selama satu bulan dengan bantuan dari banyak pihak membuahkan hasil yang memuaskan bagi kami pribadi. Still Lives #2 merupakan estafet ke dua setelah diadakan acara serupa di Gedung Ramanda, Depok, pada Januari 2012. Acara kali ini sengaja kami rancang lebih mini, lebih unyu dan lebih semarak agar tercipta suasana nyaman, akrab, dan hangat diantara teman-teman yang hadir. Harapan kami, semoga dengan terlaksananya acara kali ini banyak mendatangkan manfaat dan cukup menghibur untuk teman-teman yang telah hadir. Kami mohon maaf jika ternyata masih banyak kekurangan dan ketidak sigapan kami dalam memahami teman-teman. Terimakasih untuk teman-teman yang sudah hadir dan ikut membantu kelangsungan Still Lives #2. Berikut adalah suka duka mereka yang hadir di Still Lives #2 hasil tanya beberapa teman-teman yang hadir Jum’at kemarin. Check it out! (Ditus)

Ceritain sedikit dong suasana venue still lives #2 kemarin?

Gmux Tama (Masked Hero): Suasana venue Still Lives #2 beda banget sama gigs yang sering gue datengin sebelumnya. Ditempat yang kecil tapi bisa dibuat nyaman, kreatif, dan ciamik!

Ichad (Nodoff): Suasana venue Still Lives #2 kemarin asik,
suasana kumpul kumpulnya dapet banget, venuenya emang nggak terlalu besar tapi justru itu yg bikin suasananya hangat.

Dudy (Nodoff): Suasananya bener-bener gokil. Mulai dari penataan hiasan ruangan dengan bendera warna warni ala karnaval, flyer yang sangat aduhai, sampe disediakannya galon aqua gratis untuk mereka yang kehausan setelah lari-lari dilantai dua. Disusul dengan lapak-lapak yang menjual berbagai merchandise seperti kaos, emblem, tas-tas kecil, dan karya teman-teman kita yang sudah direalisasikan dalam bentuk cd/kaset, semuanya TOTALITAAAAAAAAAAS!!

Om Thrash (Total Jerks): Suasana di still lives mantap aman dan terkendali.

Band apa yang menarik buat lu ?

Ichad (Nodoff): Semua band yg main di still lives #2 kemarin keren keren!!! Tapi band grindcore cadas BUSUK lah yang sangat memikat hati gue dari segi sound musik dan performance mereka.

Bagol Fikri (Disdain): Menurut gue semua band yang maen keren, punya karakter beda-beda. Gue paling tertarik sama penampilannya Grave Behold dengan formasi barunya lebih gila. Dan yang pasti Wake The Dead.

Tyan Athenk (Busuk): Total Jerk & Mr.Happy!! Crazy band & Crazy people!!!

Om Thrash (Total Jerks): Hampir semua band keren mainnya, kalau mau gue bilang wow gitu loh ya pastinya Total Jerks.

Momen tergila yang lu dapet?

Tyan Athenk (Busuk): Waktu di depan pintu venue, Dobol (Total Damage) ngumpulin uang patungan buat minum. Cuma, ada beberapa style scenester muthafakka malah memutuskan kabur pas liat dobol ngajakin semua anak-anak yang ada disitu buat patungan beli "minuman". Hahaha..Ini bukan gila sih sebenernya, lebih tepatnya kocak, jadi kaya ngeliat anak-anak sekolah yang nerd lagi siap-siap kabur ketika ada anak-anak STM dengan muka super sangar mao malak itu nerdy. Appart from that, masih biasa aja.

Meler (Pengunjung): Wah kalau yang tergila banyak banget, ya sebagian kecilnya, gue bisa liat DrugStore, Disdain 1st show. Kacau. Nah yang kebetulan juga band gue (Real Project) gak main disini, tapi gw masih bisa ngisi Drum di Asay (absolute sunday) untuk pertama juga & seneng.

Mayda (pengunjung): Momen gila? Ga ada yang lebih gila dari tingkahnya Mutoy (MC Still Lives #2) hahahaha.

Om Thrash (Total Jerk): Foto bareng sama teman homo gue Mutoy (MC).

Pendapat lo tentang still lives #2?

Kang Kicuy (Stride): STILL LIVES#2 mantafff csku karat nams!!! STILL LIVES #2 sungguh maximal dengan kondisi alat dan gigs yang sederhana di buat menjadi BUAS dan POWERFULL!!!

Gmux Tama (Masked Hero): Pendapat gue tentang Still Lives #2, konsep gigs seperti ini udah jarang sekarang, salut sama orang-orang yang masih mau ngurusin. Semoga akan ada hingga ke #138787

Meler (pengunjung): Yang pasti lebih keren dari yang #1 ya. Hhe moga bisa lanjut sampe ke 3, 4 & 100 mungkin. Semangatnya yang penting.

Mayda (pengunjung): Keren acaranya, terus serunya tuh ada sale juga, dan barang yg dijual jg unik ga kaya di gigs biasa.

Pesan buat temen-temen yang belum atau baru ingin dateng ke Still Lives gig?

Meler (pengunjung): Ehm mending dateng aja dulu deh, nanti temen-temen disini yang akan buktiin kalau ini memang menghibur! Small show great friend
Tetep semangat & positive thinking (‾o‾)♉

Bagol Fikri (Disdain): Kamu kamu kamu semua yang belom sempet dateng ke gig still lives, gue harepin dateng di Still Lives selanjutnya. Bukan cuma dateng sih, tapi juga harus menjadi bagian dari still lives ini, biar asik aje.

Tyan Athenk (Busuk): Yang belom pernah dateng ke gig Still Lives,mending dateng dah, tiket murah, band-band keren, crazy peoples in the pit!!! Sick!!!

Dudy (Nodoff): Untuk kalian yang belum pernah datang ke Still Lives gig, better prepare to dance your ass off for the next Still fuckin' Lives event. mari merapat bersama, tumbuhkan sinergitas antar sesama, dan mari saling dukung agar scene ini tetap solid. DHC Still Lives!!

FYI: Still Lives adalah nama acara yang biasa di organisir oleh sekelompok orang yang menamai diri mereka, Kolektif Dhuafa. Hingga saat ini mereka sudah menggelar dua kali acara dengan nama Still Lives.(AL)

Here Today Release EP Party "Chaos, Disaster, And Life"


Video Of Today: Terrible Feelings - Next Round's On You

Video Of Today: Relics - Hai Pembalap Liar (Official Music Video)

Senin, 24 September 2012

Hantamrata Membubarkan Diri ?

Formasi terakhir Hantamrata.
Photo by Hantamrata

Kabar buruk datang dari unit thrashcore asal Kediri, Hantamrata. Band yang sudah eksis sejak tahun 2004 dan baru saja menyelesaikan tur Singpura-Malaysia-nya ini dikabarkan membubarkan diri. Entah apa penyebab pastinya.

Kabar ini sendiri datang langsung melalui halaman resmi mereka di Facebook, "Setelah kami bubar jangan minta kami untuk menjawab interviu, bermain dalam pertunjukan kalian, dan juga secara resmi kami tidak akan lagi memproduksi merchandise dalam bentuk apapun," mereka pun melanjutkan, "Tapi, kalian bisa mendapatkan bootleg merchandise kami dimana-pun tapi jangan bayar lebih dari 50.000,- rupiah,"

Sebagai penghormatan terakhir Hantamrata, mereka akan tampil yang terakhir kalinya dalam Java Take Over Tour 2012 yang menghadirkan sejumlah band Jakarta dan Bogor seperti Feel The Burn, Sense Of Pride, So Much More, Take One Step, & Common Goals di Kediri pada hari Jumat(28/9) mendatang. (AL)

Sabtu, 22 September 2012

Harass Yang Kotor Dan Kelam







Bentrok Dengan Penonton, Rajasinga Batalkan Tur

Photo by Asywal Badri
Akibat salah paham, trio grindcore asal Bandung, Rajasinga, terlibat bentrok dengan sejumlah penonton di Padang pada Rabu kemarin(19/9). Insiden naas tersebut berawal ketika Indra Morrg(Bassist/Vocal) melontarkan ucapan, "Padang, anjing kalian keren sekali..." yang kemudian di salah maksudkan oleh sejumlah penonton yang hadir dan di anggap sebagai ucapan yang rasis. Dan berujung pada sebuah aksi penyerangan oleh sejumlah penonton tersebut kepada trio Grindcore ini.

Dari kejadian ini, Revan(Drummer), Morrg, Badrun(Photographer), dan sejumlah panitia turut menjadi korban atas penyerangan ini. Kabar terakhir yang tersiar melalui pernyataan Revan dalam laman Facebook Rajasinga, Ia(Revan) menderita luka dalam di lutut kanan dengan lima jahitan, memar disekujur tubuh, dan luka gores dilengan dan kaki akibat pecahan kaca yang dilemparkan dan Morgg kurang lebih-nya sama.

Rajasinga menggelar pertunjukan di Padang dalam rangkaian Sirkus Neraka: Melibas Andalas Tour 2012, yang melibatkan beberapa kota di tanah Sumatera bersama salah satu unit hardcore punk asal Bandung, Jeruji. Insiden ini-pun menghentikan langkah Rajasinga untuk melanjutkan serangkain jadwal tur yang masih tersisa. Namun untuk Jeruji, mereka masih mempertimbangkan untuk melanjutkan tur atau tidak.

Apa yang terjadi pada Rajasinga, Jeruji, dan sejumlah orang yang menjadi korban dari kejadian ini, adalah pelajaran bagi kita semua. Semoga ke depannya, tidak ada lagi hal-hal serupa yang terjadi di skena punk/hardcore atau genre lainnya. (AL)

Jumat, 21 September 2012

Merchandise Indonesian Netaudio Festival

clink to enlarge
Indonesian Netlabel Union atau Serikat Netlabel Indonesia dirajut pertamakali di awal tahun 2011 merupakan persekutuan antar netlabel Indonesia, mewadahi arus informasi dimana penggiat netlabel dan khalayak luas bisa saling berbagi. Indonesian Netlabel Union tengah merancang Indonesian Netaudio Festival yang direncanakan akan diselenggarakan akhir tahun 2012 di Yogyakarta. Festival ini akan merangkai berbagai kegiatan seperti diskusi, pentas musik, presentasi dan bazaar. Sebagai salah satu bentuk penggalangan dana adalah penjualan paket merchandise Indonesian Netlabel Union. Dukungan Anda sangat berarti untuk turut serta menyemai akar rumput kancah musik alternatif ini.

Dalam rangka penyelenggaraan Indonesian Netaudio Festival yang direncanakan pada tanggal 16-18 November 2012 maka kami Indonesian Netlabel Union menggelar pre-order paket Indonesia Netlabel Union merchandise yang terdiri dari : kaos, totebag, dan flashdisk yang berisi rilisan Indonesian Netlabel harga per paket adalah Rp 150.000. Keseluruhan keuntungan digunakan untuk keperluan Indonesian Netaudio Festival.

Info lebih lanjut: Blog | Facebook | Twitter

Selasa, 18 September 2012

Photo Set: Still Lives #2 In Depok

Wake The Dead in action. Photo by Reza

Suasana diluar venue. Photo by -

Busuk menggerinda Pasar Segar. Photo by Reza

Penampilan perdana Disdain. Photo by Reza

Ruang lapak Still Lives#2. Photo by Ditus

Nod Off in action. Photo by Reza


Absolute Sunday menghipnotis penonton. Photo by Reza



Team ticketing Still Lives#2. Photo by Reza

Sebelum pulang, mari berfoto ria. Photo by Reza

Senin, 17 September 2012

Alinea-Provokatif: A Skinhead Personal Statement

Sebuah zine personal yang aktif pada era 2000 awal dan membahas skindhead dan punk dengan sentuhan serta kacamata personal seorang Dimas Djoen Jr aka Godel, seorang yang dikenal juga aktif bersama band Grindcore, Tumor Ganas. (AL)

Download

[LK-010] VA. I Say What I Say Compilation


Sebuah kompilasi yang berisi band-band pop-punk dengan macam sound yang berbeda dari masing-masing band. Berasal dari berbagai tempat dari Indonesia. Meski tak mencangkup ke semua daerah. Namun, diharapkan kompilasi ini bisa menjadi semacam jembatan komunikasi diantara penggiat musik indie/underground lokal. (AL)

Tanggal rilis: 16 September 2012

Download: I Say What I Say

Sabtu, 15 September 2012

#youshouldknow | Quest For Justice

Quest For Justice formasi di album Rebel Till The End(2011)
Quest For Justice bermula saat personil awalnya berkeinginan untuk membuat band baru dengan konsep hardcore youth crew di akhir tahun 1999 lalu bersama beberapa anak-anak yang tergabung dalam satu tongkrongan hardcore punk dan skinhead di Cipinang, Jakarta Timur.

Nama Quest For Justice itu sendiri diambil dari gabungan nama dua album hardcore punk di era 90-an, yaitu album “Quest For Certainty” dari Shelter dan “Fight For Justice” dari Warzone. Sehingga keduanya digabungin menjadi Quest For Justice. Terinspirasi dengan band-band hardcore punk dan youth crew era 80-an seperti Youth Of Today, Gorilla Biscuits, Side By Side, Warzone, Minor Threat, 7 Seconds dan beberapa lainnya. Beberapa band local lainnya juga banyak menginspirasi para personil Quest For Justice dalam berkarya seperti Dead Pits, Lost Sight, Thinking Straight, Straight Answer, Anti Septic dan beberapa band lainnya.

Quest For Justice mulai membuat lagu pertama yang berjudul “Friendship Till The End” dan sempat masuk dalam kompilasi “Young Till We Die” yang dibuat oleh Adit “The Jinxz” di tahun 2000. Mereka kembali merilis demo pertama mereka berjudul “Jakarta Sewers” di tahun 2001 yang berisi 5 buah lagu.

Quest For Justice

Tahun 2003, Quest For Justice terpaksa harus dibubarkan karena ada beberapa hal yang terjadi dalam kubu band tersebut. Beberapa personil lainnya sempat memutuskan untuk membentuk Change Within di tahun 2004 dan dibubarkan kembali di tahun 2007).

Quest For Justice kembali reuni lagi di tahun 2008 dan tampil di acara All Ages Party bersama beberapa band lainnya dari Jakarta Timur. Berselang dua tahun kemudian, akhirnya para personil Quest For Justice yang tersisa kembali membuat materi baru dan siap kembali masuk studio rekaman di tahun 2011. Sempat beberapa kali bongkar pasang personil sehingga akhirnya formasi Quest For Justice saat ini diisi oleh Jim Bull (vocal), Ojie Quest (drum), Bagus Strato (guitar), Bonny Head (bass). Di akhir tahun 2011, Quest For Justice merilis self-release EP bertajuk “Rebel Till The End” yang berisi 7 lagu yang sebagian berisi materi baru dan beberapa lagu daur ulang dari beberapa lagu lama mereka dari demo mereka terdahulu. “Rebel Till The End” merupakan sebuah rilisan perkenalan kembali Quest For Justice kepada public scene setelah sekian lama vakum dari scene hardcore punk di tanah air.

Tema yang diangkat lebih beragam dibanding demo awal mereka. Seperti di lagu “Faster Than a Speeding Bullet” yang berisi ajakan untuk belajar bela diri untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat banyaknya tindak criminal di kota besar. Selain itu, di lagu “Citizen Story” mereka mencoba mengutarakan opini mereka terhadap orang-orang yang suka menghina kota Jakarta sebagai kota dengan reputasi terburuk. Di lagu “Man From Mars” mereka mencoba menyinggung tentang para penjahat yang suka merusak bumi dengan menbang, membakar, menyiksa hewan dan sebagainya. Sedangkan untuk “Rebel Till The End”, bercerita tentang gaya hidup Straight Edge dari sudut pandang sang vokalis. Dibawakan dengan penuh anthem dan singalong yang menyenangkan.

Saat ini Quest For Justice mencoba merekrut Edy Zanetti (guitar) untuk membantu Bagus dalam sesi latihan, rekaman, maupun di panggung. Di tahun 2012 ini, Quest For Justice masuk studio rekaman kembali untuk merilis full length album mereka yang pertama.

Diskografi:
2001 - “Jakarta Sewers”- Demo Live
2011 - “Rebel Till The End” - EP Album

Taring Dan Bisa Warna Gelap Dari Cianjur

Rabu, 12 September 2012

Video Of Today: Ultra Enigma - Anti Appeasement Policy

Gratis Unduh Madafakah Zine Edisi Pertama

Acil Fardiaz, ex-Hellraiser, seorang yang sempat membuat Enjoy Fanzine, kini kembali dengan zine terbarunya, MAdafakah Zine. Sangat bertolak belakang dengan zine sebelumnya yang cenderung berkonten santai dan ringan sesuai namanya, Enjoy, konten yang hadir pada zine-nya kali ini cenderung sedikit berat dan bertendensi politis. Itu bisa dilihat dari beberapa tulisan yang termuat didalam-nya seperti Neo-Fasisme, Dibalik Pantat Nasionalisme, maupun interview bersama We The People (Bandung Hardcore) dan frontman Refused, Dennis Lyxzen. Selain itu, ada sedikit hal yang bisa membuat otak sedikit me-refresh yakni reportase mengenai Bandung Zine Fest yang terselenggara pada bulan Juli silam. Artikel mengenai blog-blog perempuan yang cukup inspiratif yang tersaji dalam 5 Blog Perempuan Hebat juga begitu informatif. Seperti kebanyakan zine musik/punk pada umumnya, zine ini ditutup dengan ulasan mengenai rilisan audio. (AL)

Download(2.0MB)

Dua Lagu Baru Rotting Rex Siap Untuk Split

Selasa, 11 September 2012

Wake The Dead Live In Depok


Out Now: Garna Ra, Serigala Jahanam, Kelab Baca Trio Angkasa


GARNA-RA:
Garna Raditja merupakan salah satu "Living-Legend" di scene musik independen kota Semarang. Ia menulis di banyak media (Indie maupun Mainstream), mengorganisir show/gig, dan bermain di banyak band berpengaruh di Semarang, seperti AK-47, Ok Karaoke, Edword, He Ivy, dan Post Mortem Monologue.

Garna-Ra sendiri merupakan proyek solo Garna yang memainkan musik-musik rumit macam: math-rock, free jazz, progressive rock, dan lain lain.

KELAB BACA TRIO ANGKASA:
Kelab Baca Trio Angkasa adalah sebuah kolektif math rock/post rock/experimental rock, dengan imej bertendensi muatan politis asal Bandung. Berdiri pada akhir tahun 2009.

Kelab Baca Trio Angkasa terdiri dari: Syamsurizal Asmaraman(gitar/vokal), Fauzi Winarto(Bass/vokal belakang), Fajrin Novrizaldy(gitar), Pophenk Fajar Sidik(papan tuts/suara latar), dan Sofyan Refliyandi(drum).

Sekedar catatan, Syamsurizal Asmaraman juga bermain di band-band berbahaya macam: A.L.I.C.E dan Negasi.

SERIGALA JAHANAM:
Serigala Jahanam adalah sebuah kolektif heavy music yang dulu berbasis di pinggiran Bandung, kini di Jakarta. Sejak pertama kali berdiri pada tahun 2006 lalu hingga kini, Serigala Jahanam telah mengeluarkan banyak sekali rilisan (demo, single, EP, kompilasi, split album, dll) dan bekerjasama dengan seniman-seniman visual besar. Mereka pun pernah mendapat ulasan positif dari Decibel Magazine, majalah metal/musik ekstrim bulanan ternama asal Amerika Serikat.

Beragam jenis musik terus dieksplor Serigala Jahanam. Mereka pun tak pernah ingin terjebak dalam labelisasi musik. Serigala Jahanam ke depannya juga bakal terus melakukan eksplorasi diluar batas ekspektasi para pendengarnya.



Out now: Garna Ra / Serigala Jahanam / Kelab Baca Trio Angkasa [3-way split] (2012)

Artist: Various Artists
Album title: Garna Ra / Serigala Jahanam / Kelab Baca Trio Angkasa
Format: tape / cassette (C-30)
Label: Wasted Rockers Recordings
Catalogue: WRR-01
Country: Indonesia
Released: September, 2012
Genre: Alternative & Punk
Style: Math-Rock / Post-Rock / Post-Hardcore

Tracklist:
01. Garna Ra - Lidah Api Matahari (Girez Mix)
02. Serigala Jahanam - Old Memorable Vehicle Crash
03. Kelab Baca Trio Angkasa - Dialektika Mazhab Rimbaudan (2012 version)

Credits:
Artwork by: Pain Sugar
Layout by: Adit Bujbunen Al Buse

Notes:
- Kemasan album terdiri dari: plastik luar (disertai sticker nomor rilisan), colored arigato-pak, inner-sleeve, kupon download, cassette & bonus handicraft (sehelai daun plastik).
- Paket album sudah termasuk kupon download (untuk album format digital), sehingga bisa tetap bisa dinikmati via PC & perangkat audio digital lainnya.
- Album ini hanya dirilis sebanyak 100 copy saja. Limited-edition. Hand-numbered. No repeat.
- Harga Rp35.000 (belum termasuk ongkos kirim).

Link preview audio:
http://soundcloud.com/wrrecs/garna-ra-serigala-jahanam-kbta

For more info:
www.wrrecordings.com

Sabtu, 08 September 2012

Indonesia Menjadi Wakil Asia Untuk Obscene Extreme Festival


Berita mengejutkan datang. Sebuah berita yang pastinya akan menggampar hati para metalhead, thrasher, hardcore kids, grindcore maniac, dan penikmat musik extreme secara keseluruhan menjadi senang bukan kepalang. Karna kenapa ? Karna Obscene Extreme sedang menjalani tur dunia. Dan untuk Asia, Indonesia-lah yang ditunjuk sebagai persinggahannya. Tidak hanya Indonesia yang menjadi perwakilan dari benua Asia tapi ada beberapa negara yang berhasil menjadi perwakilan benuannya seperti Mexico, Australia, dan pastinya Republik Ceko itu sendiri.

Festival yang lahir di Republik Ceko pada tahun 1999 ini telah menghadirkan kurang lebihnya 500band hampir dari seluruh penjuru dunia dan telah menjadi festival yang ditunggu-tunggu baik pemain ataupun penimat musik extreme dibelahan dunia manapun. Akan singgah di Indonesia pada tanggal 6 April 2013, bertempat di Bulungan, Jakarta. Namun sayangnya, banyak yang meragukan kapasitas tempat yang terletak di Blok M, Jakarta Selatan tersebut. Mengingat Obscene Extreme sendiri bukanlah festival yang bisa dikatakan sembarangan. (AL)

Rabu, 05 September 2012

Subhumans Akan Menggelar Pertunjukan Di Bandung


Secara mengejutkan, legenda punk rock asal Inggris, Subhumans akan tampil dalam sebuah gig di Bandung. Adalah Bandung Pyrate Punk yang mengorganisir gig tersebut. Band yang sudah eksis sejak 1980-an ini, tidak hanya sendiri, Seven Crowns band punk rock asal Inggris akan menemani pertunjukan mereka di Bandung tanggal 26 September mendatang. Sebelum bertandang ke Indonesia, Subhumans dan Seven Crowns terlebih dahulu akan memanaskan crowd di Singapura pada tanggal 25 September.

Di Indonesia sendiri, Dick Lucas dkk, akan berbagi tempat dengan beberapa band lokal diantaranya Total Anarchy, Krass Kepala, dan Discord. Dan kerennya lagi, gignya ini tidak dipungut biaya. Tapi jika kalian ingin berdonasi, silahkan saja. (AL)

The Travelers Tour '12: In Place Of Hope x An Oath Of Allegiance


Pssstttt…. In Place Of Hope dan An Oath Of Allegiance mau tamasya bareng! Berawal dari keinginan In Place Of Hope untuk menggelar tour yang berbasis liburan, An Oath Of Allegiance pun yang secara personal mengenal baik In Place Of Hope lalu menyambut ide manis mereka dengan mengambil peran sebagai band pendukung. Secara sederhana dan kekeluargaan, In Place Of Hope dan An Oath Of Allegiance akan menggelar hajatannya di bulan September 2012, dengan misi memperkenalkan karya musik masing-masing atas nama band kepada khalayak yang lebih luas.

The Travelers Tour, judul yang diambil berdasarkan pada konsep acaranya, yaitu tamasya yang diselipkan beberapa pentas musik. Mereka diibaratkan sebagai sekelompok travelers yang sedang melancong ke suatu daerah. Penambahan kata “tour” pada judul mampu menciptakan nuansa musiknya, menegaskan bahwa ini bukan sekedar liburan hura-hura. Meskipun kata “tour” tidak melulu identik dengan musik, tetapi seakan menjadi bahasa yang efektif. Filosofi yang sederhana. Jadi, jika dalam proporsi angka, kira-kira 60% hura-hura dan 40% tour band. Sekali mendayung dua tiga pulau terlewati, liburan dijunjung dua tiga gigs pun dilakoni.

Ini adalah jalan-jalan bareng mereka yang pertama. Mereka memilih Jawa Tengah dan Jawa Timur sebagai destinasi jalan-jalan perdana mereka. Tulungagung, Solo dan Klaten telah ditetapkan menjadi kota tujuannya. Ekspedisi akan dimulai pada tanggal 21 September 2012 dan berakhir pada tanggal 23 September 2012. Bukan sebuah konsep tour yang asing memang, tapi dengan In Place Of Hope sebagai lakon utama dan An Oath Of Allegiance sebagai lakon pendukungnya, dapat dipastikan kalian akan merasakan sensasi yang berbeda. Sederhana namun bermakna.

Check their sites out:
In Place Of Hope on Facebook | @INPLACEOFHOPE08
An Oath Of Allegiance on Facebook | @aooaband

Death Of President Split The Insurgence: Optimis Rampung Pada September


Setelah sukses dengan diskografi tape-nya yang dirilis oleh Knochentapes(Jerman) dan Rioutus Outburst Recs(USA) yang dirilis pada Mei kemarin. Kini, kuartet thrashcore asal kota apel, Malang, tengah bersiap diri untuk melakukan split dengan The Insurgence, band thrash punk asal Seatlle, USA.

Rencananya split ini akan dirilis oleh dua label lokal yakni Movement Records dan label empunya sang vokalis, Fajar, Tarung Records. Sejauh ini progress proyek split yang rencananya akan dirilis dalam bentuk tape ini, masih dalam tahap penggandaan dan cetak cover. Namun mereka optimis, split ini akan rampung pada bulan September. Semoga saja! (AL)

Berikut ini adalah list Death of President:
1 Screwed Up
2. Mengemis Otoritas
3. Mosholics Anthem
4. Should We Ellect Iron Man as President
5. Fight Back (Pisschrist Cover)
6. Apocalypse Troops
7. Enuff Said

Single: Deal Statement - Burn Of Spirit

Photo by Deal Statement
Kesibukan masing-masing membuat perjalanan band ini sedikit tersendat. Meski begitu, bukan berarti semuanya harus menyerah begitu saja. Semangat sejati dan hasrat yang tetap menggebu-lah yang akhirnya mebuat band asal Depok ini kembali masuk ke studio rekaman guna merekam ulang satu buah lagu berjudul Burn Of Spirit. Lagu yang pernah masuk dalam kompilasi One Honour For Our Scene produksi Don't Talk Records ini terdengar bernuansa baru. Dari segi sound dan kontruksi part dari lagu ini pun berubah. Spoken part ditengah-tengah lagu menjadi kejutan dari penampilan lagu ini. Dan pada detik terakhir, part yang pastinya sangat asyik untuk dinyanyikan secara bersama-pun tersajikan. Sesuatu yang tak ada pada versi awalnya yang sangat straight to the point. (AL)

Selasa, 04 September 2012

Captain Cleanoff: "Kami Berjanji Akan Datang Lagi Tahun Depan"

Dudy(NodOff), Tyan(Busuk), & Captain Cleanoff. Photo by Poppy Gore
Disela-sela jadwal pentasnya yang padat. Captain Cleanoff, band grindcore asal Australia ini bersedia untuk menjawab serangkaian pertanyaan yang kami lontarkan. Interview ini dilakukan sewaktu Captain Cleanoff melakukan pertunjukan di Bekasi pada beberapa waktu yang lalu. Dan interview ini pun diwakili oleh Rohan, sang gitaris. (AL/MRA)

Bagaimana keadaan anda setelah menjalani serangkaian pertunjukan di beberapa kota di sini(Indonesia) ?

Disini sangat panas *tertawa* dan sedikit lembab. Tapi semuanya baik baik saja.

Sejauh ini bagaimana tanggapan tentang semua yang ada disini ?

Ya kami sangat senang dengan suasananya, crowd, dan begitu banyak punk disini *tertawa*. Disini banyak band bagus, keren, dan kami sangat menyukainya. Disetiap kota pasti ada band yang membuat kami suka, seperti di Kediri, kami suka Seized, Speedy Gonzales, dan di Jakarta Proletar. We love it. Secara keseluruhan kami sangat menyukai semua hal tentang tur disini.

Bagaimana kalian me-manage finansial internal agar bisa rekaman, latihan, dan tur ?

*Hmmmmmmmmmm* Kami semua tidak tinggal disatu kota yang sama kecuali saya dan drumer saya, itu pun jauhnya dua belas ribu kilometer. Kita tidak banyak latihan tetapi kita tetap mengusahakan untuk tetap bersama sama, menjaga kekompakan dan produktifitas band ini.

Kalian sudah tidak muda lagi. Bagaimana menjaga stamina untuk setiap tur jauh dalam usia seperti sekarang ini ?

*Tertawa* Disini sangat panas tetapi kami tetap berusaha untuk tetap fit. Kami minum Bintang, Ciu, dan Arak. Terus minum, minum, dan minum lagi dan bermain terus menerus dan itulah stamina yang sesungguhnya *Tertawa terbahak*

Setelah kalian menyelesaikan serangkain pertunjukan disini. Apa yang akan kalian lakukan selanjutnya ?

Kami akan bermain bersama Nasum di Australia. Mengerjakan album lagi. Membuat split dengan beberapa band, terutama dengan The Kill.

Selain bermain band. Apa yang kalian lakukan ?

Kami punya pekerjaan normal seperti orang kebanyakan. Kami juga memainkan genre musik yang berbeda dari apa yang kami mainkan pada Captain Cleanoff.

Saya dengar kalian banyak sekali minum selama tur disini. Dan saya berfikir kalian punya rekomendasi bagus tentang itu.

*Tertawa* Ada banyak minuman yang kami suka. Tetapi yang pasti, kami sangat menyukai bir Bintang dari Indonesia.

Ceritakan pengalaman mabuk yang sampai sekarang masih kalian ingat

*Tertawa* Begitu banyak pengalaman gila kami saat mabuk. Saya sendiri bingung harus memilih mana yang paling parah. Tapi ada satu kejadian di Ceko, yah disanalah sepertinya kami benar-benar mabuk.

Closing statement!

Kami sangat senang berada disini dan kami berjanji akan datang lagi tahun depan. Karena sekarang kami tidak menyadari adanya bulan Ramadhan. Yap ditahun depan kami akan datang sebelum atau sesudah Ramadhan.