Jumat, 30 Mei 2014

Sinyal Album Baru, YK Decay Rilis Single

YK Decay. Photo by Yk Decay doc.
Kuartet hardcore/punk asal Yogyakarta, YK Decay, sedang persiapan untuk album terbaru mereka yang bertajuk We're All Pretentious Asshole. Sebagai tanda perkenalan, mereka merilis sebuah single dengan judul yang sama melalui via soundcloud.

Album terbaru mereka nanti akan diisi oleh 13 lagu dan dirilis secara mandiri. Dan, rencananya semua itu akan segera rampung pada Juni atau September tahun ini.

YK Decay sebelumnya sempat pula merilis album 4 way split bersama Mooikite, Deskripsi Sebuah Mahasiswa, dan Hingar Bingar. Yang dirilis secara gratis oleh netlabel asal Jakarta, Stoner Age Records [download di sini] pada Februari tahun lalu. (AL)


Reuniting The Families Bukti Dirty Edge Tidak Bubar

Kesibukan masing-masing personil yang tak bisa dihindari, pada akhirnya membuat Dirty Edge harus tertidur pulas hampir se-puluh tahun lamanya (periode 2001-2009). Meski memakan waktu yang cukup lama, para personil tidak pernah mengkukuhkan diri untuk bubar. Mereka hanya sedang memperkuat jati diri dengan masing-masing aktivitasnya yang berbeda-beda.

Barulah pada tahun 2009 silam, mereka menggelar konser sebagai tanda kembalinya ke jagat musik bawah tanah dengan Blackhole sebagai penyelenggara acaranya.

Nyaris berjalan tanpa karya, terlebih setelah melepas Enter The Zone pada 2000 silam melalui label Dirty Records. Pada tahun 2013 kemarin mereka melepas tiga buah lagu: "Ibu kota Kami Punya", "Kontrak", dan "Licentia Poetica", sebagai gambaran bahwa sesuatu akan terjadi.

Benar saja, setelah merancang amunisi baru hampir selama setahun. Pada awal Mei kemarin (1/5), band Jakarta yang sudah terbentuk sejak 1994 ini akhirnya merilis Reuniting The Families melalui label Movement Records.

Banyak hal yang mereka tawarkan pada album teranyarnya ini. Terutama pada departemen aransemen, mulai dari groove dan penampilan riff-riff bernada funk, blues, rock, hingga metal mereka coba persembahkan.

"Di album terbaru ini kami coba membaca apa yang menjadi dasar dari warna musik masing masing personil," tulis Al Syawal (gitaris), dalam press release yang LK terima. Kemudian ia pun melanjutkan, "Kami coba mencari titik temu dari itu semua dan coba mengexplorasi aransemennya."

Sedangkan untuk departemen lirik, mereka lebih senang menulisnya dengan bahasa Indonesia. Menurutnya karna bahasa Indonesia itu indah, lugas, dan mudah dimengerti oleh pecinta musik tanah air. Lengkap dengan tema-tema yang kian lekat dengan kehidupan sehari-hari.

“Kami coba melihat dengan realistis apa yang sedang terjadi dalam keseharian, kami tidak mengawang-awang. Lewat album ini kami menyuarakan banyak hal yang dialami oleh orang kebanyakan dalam keseharian. Intinya lewat album ini Dirty Edge menyuarakan ketidaknyamanan atas berbagai artifisial yang terjadi dalam keseharian hidup," ungkap Coki Manurung (vokal).

Sementara itu, selain merilis Reuniting The Families dalam format CD dan kaset. Ferly Harahap, selaku Marketing Communication dari Movement Records, akan menyajikan album ini dalam sebuah paket eksklusif yang terdiri dari CD/Kaset plus T-shirt, Poster dan beberapa merchandise lainnya dalam jumlah yang terbatas. (AL)

Kamis, 29 Mei 2014

#review | The Shantoso "Frontline Report", CD (Samstrong Records-Here to Stay, 2014)

Lebaik baik telat daripada tidak sama sekali. Akhirnya saya dapat juga rilisan teranyar dari The Shantoso, rombongan hardcore dari Sidoarjo. Band yang digawangi oleh Anca pada vokal, Hasan Maulana gitar, Dhapet bass, Bagus gitar, dan Andhika drum, secara resmi merilis debut album bertajuk Frontline Report.

Di album ini mereka menyajikan 11 lagu dengan mix oldschool hardcore dengan modern hc/punk. Jadi, untuk kalian yang terbiasa dengan Chain of Strength, Mainstrike, No More Fear, FC Five, hingga Verse pasti ketagian mendengar album ini.

Album ini cukup menggigit dan banyak anthem sing along seperti “Pola Pikir” dan “Stay With Your Pride”. Di album ini pula, saya cukup kaget dengan olah vokal Anca yang berbeda dan terdengar begitu lemas -padahal jika libe perform selalu epic. Credit point saya berikan kepada Dhavet yang mendominasi album dengan suara bassnya yang tajam. (Budi Cole)

Selasa, 27 Mei 2014

Mari Mengenal Lebih Jauh Bandung Zine Library

Perpustakaan Zine Bandung

Tahun 2012 dan 2013 gelaran Bandung Zine Festival dapat terlaksana secara mandiri atas inisiatif dari kawan-kawan Network Of Friends Bandung, yaitu sebuah event yang mempertemukan banyak penggiat media alternatif (fanzine) seperti pembuat zine, distributor zine, penerbit media alternatif dan penikmat zine itu sendiri. Di tahun yang ketiga ini (2014) kami dari kawan-kawan Network of Friends Bandung sengaja memberi jeda untuk tidak mengadakan Bandung Zine Festival terlebih dahulu dengan mencoba menjalankan beberapa proyek yang telah kami susun dan rencanakan pasca gelaran Bandung Zine Fest (baik gelaran yang pertama dan yang kedua). Sebuah proyek kolektif yang masih terporos pada zine. Salah satu proyek yang telah kami rencanakan adalah membuat sebuah Perpustakaan Zine di kota Bandung.

Apa itu Perpustakaan Zine Bandung?

Sebuah ruang alternatif yang dikelola secara mandiri untuk distribusi informasi berupa media alternatif (fanzine) dari kawan-kawan Network Of Friends Bandung, sebagai bentukan lain dari apa yang telah kami buat setelah acara tahunan Bandung Zine Fest sebagai satu rangkaian yang utuh.

Ruang alternatif ini berbentuk sebuah perpustakaan zine yang akan menyediakan banyak media cetak alternatif seperti zine khususnya dan media cetak alternatif lainnya (seperti newsletter, pamflet, booklet, katalog, flyer, dll) dengan tujuan mempermudah siapapun untuk bisa mengakses zine, literatur alternatif lainnya, dan informasi yang terkait dengan keduanya, sekaligus sebagai upaya pengarsipan/pendokumentasian media alternatif (fanzine) yang telah terbit dan beredar di Indonesia sejauh ini.

Bagaimana Perpustakaan Zine Bandung beroperasi?

Sebagai permulaan, saat ini kami masih mengumpulkan dan mendata ulang koleksi zine pribadi yang kami miliki, yang nantinya digunakan untuk bahan bacaan di Perpustakaan Zine Bandung. Sebagai sebuah proyek mandiri, pendanaan adalah masalah klise yang akan selalu dihadapi, oleh karena itu kami berinisiatif membuat beberapa benefit project guna keberlangsungan proyek Perpustakaan Zine Bandung. Salah satunya yang sedang kami lakukan adalah membuat sebuah album kompilasi “Pustaka Nada Masa Kini” berbentuk CD-r berisi 20 band dari jejaring kawan dari berbagai kota. Hasil penjualan album kompilasi ini sepenuhnya akan kami gunakan untuk pembiayaan awal fasilitas operasional, yaitu: ruang, penyimpanan (storage), pemeliharaan (maintenance) dan distribusi. Tentunya juga, tujuan strategis dari proyek benefit ini salah satunya adalah alokasi dana untuk hal yang dianggap mendesak sebagai bentuk solidaritas dari kami, yang diharapkan dapat menghidupkan kembali semangat ‘dari komunitas, untuk komunitas’.

Sebelumnya kami ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh kawan yang terlibat dalam pembentukan Perpustakaan Zine Bandung, juga kepada kawan-kawan yang telah memberi donasi, baik berupa donasi finansial, koleksi zine pribadi, atau dengan membeli kompilasi "Pustaka Nada Masa Kini" sebagai bentuk dukungan (support) terhadap proyek yang merupakan bagian dari konservasi/pelestarian zine-zine yang kami miliki. Saat ini kami mempunyai ruang sementara yang dapat digunakan sebagai Perpustakaan Zine Bandung, bertempat di Jalan Vijayakusumah XVII Komp. Angeli Asri, Cijambe, Bandung Timur. Jika ada kawan-kawan yang berminat untuk mengakses zine ataupun informasi tentang zine dan ingin berkunjung dapat mengontak terlebih dahulu ke alamat e-mail kami (bandungzinelovers@gmail.com).


Salam, NETWORK OF FRIENDS BANDUNG!

*Kami masih menerima dengan terbuka donasi dalam bentuk apapun, baik finansial maupun material berupa literature alternatif dan peralatan lainnya dalam berbagai bentuk (zine, newsletter, buku, gunting, printer, scanner, mesin fotokopi dll). Make your own zine and share it up to the world!

Bandungzinefest.blogspot.com

Deal Statement Jual Kaos Demi Gajah

Unit hardcore asal Depok, Deal Statement, merasa prihatin dengan maraknya kasus-kasus pembantaian Gajah, khususnya yang terjadi dalam tahun 2014 ini. Mereka terpanggil setelah melihat angka pembantaian Gajah di Sumatera dalam kurun waktu tiga bulan terakhir yang mencapai 14 kasus. Belum lagi kasus-kasus yang terjadi di Afrika, dimana banyak ditemukan bangkai Gajah tanpa Gading.

"Sepanjang 2011 saja terjadi 14 kali perdagangan gading Gajah berskala besar yang biasanya dilakukan oleh kejahatan terorganisir. Awal juni 2012 Gajah jantan yang ditemukan mati membusuk diduga mati tak wajar. Bangkai gajah itu menjadi korban demi pemangkasan gading," tutur Giring, pelopor sekaligus gitaris Deal Statement.

Ia pun melanjutkan, "World Wild Life Funds membeberkan, 129 gajah Sumatera tewas dalam dekade terakhir. Mei 2013 seekor gajah juga ditemukan mati didekat Taman Nasional Tesso Nilo. Gading Gajah itu dipangkas habis. Hasil otopsi menemukan sebuah kantong plasti berisi racun didalam perutnya. Organisasi The Internasional Union for Concervation of Nature pada Januari 2012 mengubah kategori Gajah di Indonesia menjadi "Sangat Terancam Punah" satu tingkat dibawah kategori "Punah"."

Sebagai bentuk kepedulian, mereka merilis sebuah benefit kaos bergambar Gajah. Dan 50% hasil keuntungan akan disumbangkan ke Yayasan Raju -organisasi peduli Gajah.

"Awalnya, gua ragu pengen ikut kampanye tentang stop perburuan gajah ini. Tapi setelah gua googling data-data diatas tentang perburuan gajah gua semakin yakin mau bergerak," ungkap Giring.

Siapapun yang merasa memiliki kepedulian yang sama dan tertarik dengan kaos benefit mereka. Bisa langsung menghubungi Giring di nomor: 083870123225 (WhatsAPP). (AL)

Sabtu, 24 Mei 2014

Cerita Chipeng (Begundal Lowokwaru) Tentang Orang Pinggiran, Bullshit Punk, Dan Alkohol

Chipeng di Maitrin Cafe (21/5).
Photo by Alfian Putra A.
Malam itu (21/5) di pelataran bawah Maitrin Cafe, di tengah udara Jakarta yang sedang dingin akibat turun hujan. Vokalis Begundal Lowokwaru, Chipeng, nampak santai duduk di atas anak tangga tanpa jaket tebal. Ia hanya berselimuti kaos Big D. Namun dugaan saya malam itu ia cukup hangat, bukan karna atmosfer di dalam Maitrin yang panas oleh band-band punk rock macam The End, The Borstal, The Valid, Fireyjak, dll. Namun karna beberapa tenggak alkohol (yang saya tak tau jumlahnya) yang ia minum. Saya bisa menerka, akibat aroma yang keluar dari mulut vokalis bertubuh tambun tersebut.

Malam itu, ia dan bersama bandnya sedang dalam menyelesaikan rangkaian promo tour album ke-lima Nada Sumbang Pinggiran yang dirilis sendiri di bawah bendera label BL Records dan dibantu oleh Demajors.

Namun untuk seukuran orang yang telah mengkonsumsi alkohol, Chipeng termasuk tipikal orang yang lumayan sadar untuk diajak berkomunikasi. Atau, bisa jadi "persediaan" malam itu belum banyak yang ia jejali ke dalam lambung.

Begundal Lowokwaru sendiri adalah band yang cukup dikenal dengan sikapnya yang gemar mengkonsumsi alkohol. Hal tersebut selalu tertuang dalam lagu-lagu mereka seperti "One Botlle For All", "Dance Hangover", dan ucapan setiap kali menyapa para penggemar mereka: Salam Sodara Sebotol. (AL)


Sejauh ini bagaimana kesehatan kalian ?
Oh selalu sehat dan selalu tersenyum.

Kenapa album ke-lima ini diberi judul Nada Sumbang Pinggiran ? Apa makna dibaliknya ?
Karna banyak yang beranggapan orang-orang pinggiran itu selalu merusuhi. Yah, kita lihat seperti di Jakarta ini-lah. Banyak orang pinggiran yang datang ke kota. Entah itu punya skill atau tidak. Tetap saja orang lain menganggap orang pinggiran sebelah mata. Tapi kenyataannya, orang-orang pinggiranlah yang bisa menguasai kota-kota besar.

Semacam seperti pembuktian gitu ?
Bukan pembuktian juga. Orang pinggiran tetap bisa dan punya kemampuan untuk membuktikan bahwa “iniloh kita orang pinggiran tetap dengan kebanggan kami meskipun dianggap desa bisa mengalahkan semuanya”.

Ini berangkat dari pengalaman pribadikah ?
Yah, termasuk pribadi dan semuanyalah. Universal-lah. Itu realita semua.

Chipeng pernah juga merasakan ?
Yah kita pun merasakannya.

Seberapa berartinya album ini untuk kalian secara pribadi ?
Sebenarnya untuk arti khusus sih tidak ada. Kita ingin sajalah, selain waktu dari album sebelumnya yang terlalu lama. Sebenarnya judul albul kelima ini bukan yang sekarang ini. Karna kita seleksi lagi dari lagu-lagu yang masuk album ke lima ini. Rencana awalnya sih judulnya tentang teman, sahabat, dan keluarga besar Begundal Lowokwaru. Tapi karna tema lagunya tidak sesuai dengan judul itu, terpaksa dig anti.

Seperhatian saya, tema lagu kalian tidak jauh dari teman, keluarga, dan scene ? Seberapa pengaruhnya sih hal-hal tersebut dalam kehidupan ?
Kita tak mau munafik. Kalau banyak yang menilai semua lirik yang kita angkat itu tidak ada visi-misinya. Ada juga yang beranggapan “Kenapa kamu gak memilih yang politikal ataupun yang anti ini-itu”. Karna menurut kami pertanggung jawaban lirik itu sangat berat. Kami mengangkat tema yang sekiranya realita kita saja. Kita ketemu siapa, setiap harinya. Kenapa juga aku fuck the police, fuck the system. Aku khawatirnya aku tidak bisa mempertanggung jawabkannya. Sedangkan untuk, keluarga, pertemanan ataupun hura-hura itu setiap hari kita jalanin. Kenapa kita gak angkat itu saja. Kita ngomong apa adanya. Aku gak pengen munafik.

Tentang "Bullshit Punk" ?
Ketika kita memilih punk sebagai kebebasan berpendapat, terserah mau melakukan apa. Kita ngomongin punk dengan hati paling dasar karna untuk kebebasan. Tapi ketika memilih kita diberi batasan, “kamu gak boleh seperti ini, gak boleh seperti itu” lah ngapain juga aku memilih punk. Ngapain ?!

Sebenarnya lagu "Bullshit Punk" itu ditujukan untuk sekelompok orang atau ada individiu tertentu ?
Menyindir suatu kelompok. Setiap kota pasti punya orang-orang seperti itu, yang menganggap dirinya paling benar. Itu banyak, setiap kota yang aku jumpai pasti ada orang-orang seperti itu. Terus mau ngapain? Ketika kamu melarang seseorang berarti kamu melarang seseorang untuk berpendapat. Pengertian luasnya yah seperti itu.

Soal foto yang di flayer, yang ditengah jalan itu, ide nya dari mana ? Apakah sebagai parody dari The Beatles ?
Idenya dari kami sendiri. Yah, sebenarnya kita memparodikan The Beatles. Kita juga ingin mencocokan Nada Sumbang Pinggiran. Kenapa kita berfoto di tengah kota Malang yang padat ? Kenapa kita memberhentikan kendaraan ? Sebagai counter culture lah itu. Kita bisa melakukan apapun di tengah kota. Tanpa harus aturan gini-gini.

Foto itu sebagai simbol counter culture ?
Yang mengatasnamakan orang-orang pinggiran. Kami mengkonsepkan dalam satu frame bahwa “iniloh konteksnya dari Nada Sumbang Pinggiran, orang-orang pinggiran yang menguasai kota.”

Flyer yang menampilkan foto BL
memparodikan The Beatles.

Kalian pun termasuk band yang aktif tur yah. Dan jumlah kotanya pun lebih dari 5. Ada persiapan khususkah ?
Yang sekarang hampir 25 Kota. Persiapan khusus tidak ada. Kita hanya menghubungi teman-teman di setiap kota untuk mewujudkan mimpi kita. Akhirnya terwujud hingga hari ini, alhamdulliah.

Klasik sih om, bagaimana masalah pendanaannya ?
Kalau untuk tur sebelumnya kita memang siapkan dana dari pribadi. Sekarang pun begitu. Tapi sekarang pake sistem beli tiket dapet CD. Dan kita alokasikan dana dari penjualan CD untuk biaya produksi dan sisanya untuk keliling (tur).

Selain aktif tur. Kalian juga terkenal sebagai die hard drunker ?
Itu karna pertanggung jawaban lirik tadi. Dari album pertama-kedua. Itungan dari dulu sampe lima album ini, lirik kami tidak jauh dari minuman. Suatu saat itu bisa jadi boomerang bagi kami sendiri. Pasti adalah nanti kondisi seperti apa, memutuskan untuk tidak minum. Tapi nanti kita ketemu orang lain dan protes “kamu gak sesuai sama lirik mu” tapi bagaimana caranya kita harus tampil prima. Kita harus tetap minum dan menjaga kenakalan kita sendiri. Yah itu konsekuensi dari lirik tadi.
Chipeng tumbang dengan botol beer
di Borneo Beer House (24/12) lalu.
Lebih suka manggung dengan atau tanpa alkohol ?
Sama saja sih. Tergantung acaranya. Tapi karna kita keseringan, yah minimal adalah minuman yang bisa kita tenggak. Yah kalau tidak ada sama sekali, ya bingung juga. Gak bisa munafik juga, gak enak. Tapi kita sering juga tanpa minum sama sekali, cuman “Aduh kok rasanya ada yang kurang.”

Rekomendasikan dong minuman favorite ?
Minuman tradisional Malang-lah, Topi Miring.

Waktu paling tepat untuk mengkonsumsi alkohol itu seperti apa dan dengan siapa ?
Yang paling pas adalah ketika kita memegang duit yang banyak. Kalau kita gak punya duit, tapi maksa untuk minum, yah gak enak mau nambah. Masa minta sama orang lain.

#review | Mari tertidur Dalam Kemegahan HAMVVN

Duo sludge/stoner/doom/rock pendatang baru dari Bogor. Menyajikan racikan sludge dengan bumbu-bumbu stoner rock ala Fumanchu dan Electric Wizard.

Tampil dalam format duo, sepertinya tidak terlalu menghambat mereka untuk menyajikan musik yang megah. Meski diakui, sang drummer baru belajar main drum dan tentu hasilnya perlu dimaklumi karna tak banyak explore ketukan.

Di rekomendasikan untuk kalian yang senang mendengarkan Kylesa, Down, Sleep, Thou, etc. (AL)

Kompilasi Teriakan Bersama Vol.01 Rilis

Sebanyak 18 band dari bermacam varian punk, mulai dari grindcore hingga thrashcore semuanya membaur menjadi satu. Saling unjuk gigi, menampilkan berbagai macam bunyian sound yang beragam. Semuanya terdapat dalam satu keping cakram padat kompilasi Teriakan Bersama Vol.01. (AL)

List bands:
BUSUK, NINJAHATORRY, TELETUBIES, CULANGUNK, STOLID, MEANING OF LIFE, KAKAROT, MOVING OUT, PISTOL AIR, FATALMORALITY, DEMONSTRAN, KICKLINE, REFUSE TO OBEY, PELURU KENDALI, GOD OF DRUNKER, FANTASY S3X, DISKRIMINASHIT, STEP GOBLOK.

Bagi teman-teman yang ingin mendapatkannya, bisa langsung kontak: 0896 305 36651

Kamis, 22 Mei 2014

Kirim Zine Mu Untuk LK-Library

Hallo, semua pembaca Lemarikota. Ada kabar baik yang ingin kami sampaikan. Bahwa saat ini kami sedang mempersiapkan perpustakaan digital khusus zine. Di mana nantinya kamu dapat mengunduh zine-zine favorite mu di sini.

Untuk saat ini, masih dalam tahap pengumpulan link-link pdf. Jika kalian membuat zine juga dan tertarik untuk menitipkan link download pdfnya, dengan senang hati kami menerimanya. Langsung saja kirim melalui email redaksi kami (redaksi_lemarikota@yahoo.co.id). Jangan lupa juga cantumkan dengan jelas nama zine mu dan nomor terbitnya. Kami terbuka untuk segala macam jenis zine.

http://www.lemarikotazine.info/p/library.html

Video Of Today: Marjinal - Negri Ngeri (Official Music Video)

Selasa, 20 Mei 2014

Video Of Today: Monument X Live In Depok (Full Set)


Monument X adalah unit straight edge hardcore asal Bangkok, Thailand, yang terbentuk pada 2012 lalu. Dimotori oleh Michae Vokal, Neung Gitar, Note Bass, dan Rez Drum.

Mereka baru saja menyelesaikan rangkaian tur promosi mini album terbaru bertajuk Preparation ke beberapa kota di Malaysia, Singapura, Thailand, dan Indonesia. (AL)

#review | Rooster Fight "No Lies Between Us", CD (Samstrong Records, 2013)

Yipppii, sudah setahun lebih album ini dirilis, tapi tak mengendurkan semangat mendengarkan album ini, seperti semangat hc kids yang membara di pelataran dansa, fiiuuhhh. No Lies Between Us diambil menjadi headline album band hardcore veteran asal Bogor, yap, Rooster Fight. Band yang terbentuk dari tahun 2001 ini menghadiahi kalian 9 tracks yang berisikan intro dan 2 cover lagu dari band asal Austria Only Attitude Counts "We Stand As One" dan  One life Crew "Pure Disgust.

Well memang style Rooster fight hampir hampir mendekati 2 band tadi. Ditambah 6 track andalan Rooster Fight: "Interruption", "Anti Sadar", "Dusta", "Buktikan Keberadaan Kita", "Government Sucks!", dan "Savage".

Nomor "Interruption" dan "Savage" menjadi favorit eiks di album ini, lirik lugas dan tothepoint di "Interruption" dan sedikit eksperimentalnya mereka di nomor "Savage" menjadi alasan eiks menganugerahi 2 nomor tersebut.

Album ini di rilis oleh beberapa label record independent, Samstrong Records, Hope Records, Heretostay Jakarta, Handochord Records, dan Akshit Records, ditambah support dari Raincity Hardcore Crew. Merupakan album komplit untuk kalian para hardcore kids yang memang hardcore banget. Dan Roster Fight adalah, Bofuck ( vocal), Sigit Outback (gitar) , Bonz Root Burning( gitar), Allay Anger ( bass), Eki ( drum ), kang namanya keren –keren banget bytheway hihi, akhir kata salut buat Rooster Fight, ditunggu banget rilisan selanjutnya, stay gold!! *apeeuu. (Fauzan)

Rabu, 14 Mei 2014

Kriminalisme Mawas

Kolase oleh B//A
Boleh dikata ini kali pertamanya saya begitu dekat dengan dunia kriminal; dimana kekerasan dari beragam motif dan permasalahan ekonomi dapat tersalurkan. Sebelumnya tidak pernah seintim ini. Sebelumnya laku kriminal yang saya kenal hanya sebatas mengutil dari toko-toko besar,vandalisme, perkelahian massal, internet carding…mencuri saya lakukan jikalau ada kesempatan saja. Mabuk-mabukan tidak saya cantumkan disini, karena telah ada pemisahan perbedaan klasifikasi hukuman antara kriminal murni dan narkotika.

Barangkali daftar tersebut lebih pantas disebut kenakalan daripada kriminalisme, karena disini saya banyak bertemu dengan teman sepenjara yang menjadikan kriminalisme sebagai lahan penghasilan tetap. Mencuri, bagi mereka bukan lagi hanya agar dapat menyambung hidup atau beralasan klasik mengidap penyakit klepto, apalagi salah pergaulan. Mencuri adalah pekerjaanm ereka. Kriminalisme adalah pilihan mereka. Meski harus menghadapi konsekuensi buruk. Tertangkap, dipukuli, dan dipenjara.

Entah sadar atau tidak, para kriminala ini telah melakukan tindak pemberontakan ekonomi; dimana adanya penggunaan cara terang-terangan melawan hukum dan adanya unsur balas dendam terhadap kelas penguasa, dalam hal ini orang kaya. Namun sayangnya, kegiatan kriminal yang dilakukan oleh para pemberontak ekonomi tersebut tidak dilakukan berdasar kemawasan lebih dalam terhadap kaitan keberadaan kriminalisme dengan kondisi sosial. Karena tidaklah bisa dipungkiri, pemberontakan ekonomi ada dengan hadirnya desakan sistem ekonomi, maka kriminalisme semacam ini hanyalah sebagai jalan demi pemenuhan kebutuhan hidup. Pencuri adalah sebutan oleh kelas penguasa pada mereka yang hidup secara parasit dari penghasilan kelas produktif.

Keadaan para pelaku kriminal yang bisa bebas berkeliaran melakukan kejahatan selalu dijadikan argumen oleh kelas penguasa sebagai pembenaran, bahwa dibutuhkannya keberadaan pemerintah agar dapat secara efektif menghasilkan sekaligus melaksanakan hukum untuk mengendalikan tingkah laku masyarakat, dan perangkat aparatnya bisa menghukum para pelanggar. Pembenaran semacam ini dapat pula menumbuhkembangkan kontrol pemerintah pada beragam aspek kehidupan bermasyarakat. Untuk itulah hukum dibuat. Agar bisa mempertahankan kekuasaan dan melindungi aset-aset kelas penguasa. Penegak hukum, dari polisi hingga departemen kehakiman dan institusi penjara, dibayar oleh pajak orang-orang kaya. Terlihat jelas kepada siapa hukum berpihak.

Kriminalisme adalah satu dari beragam cara pemenuhan hasrat pernyataan eksistensial dalam bentuk kebebasan yang mendasar, kebebasan individu. Para pemilih jalan kriminal sadar bahwa keberadaan mereka ditolak oleh moral masyarakat. Karyawan yang merampok harta majikan diposisikan sebagai orang yang teramat bersalah dan pantas diberi hukuman seberat-beratnya, sedangkan penghisapan tenaga penghidupan oleh sang majikan dengan upah minim hanya dianggap sebagai suatu kekejaman hidup yang tak bisa dihindari. Perampokan terhadap para kaum borjuis (orang kaya dari hasil penderitaan orang lain) merupakan sebuah bentuk tindak
pembalasan dendam dari kelas tertindas.

Kriminalisme yang mawas menggunakan kriminalitas sebagai jalan hidup dan meninggalkan cara-cara etis. Kriminalisme yang mawas tidakmenunggu datangnya desakan kebutuhan ekonomi untuk bertindak, mereka menghancurkan ekonomi terlebih dahulu. Target mereka hanyalah kelas penguasa, karena mereka tak membiarkan individu dikuasai dan dieksploitasi oleh individu lainnya. Kriminalisme yang mawas menolak sistem penjara sosial dalam konsep moral masyarakat. Karena bagi mereka tidak ada alasan logis untuk membiarkan kuasa manapun diatas kuasa dirinya sendiri dan untuk tidak menempatkan tuntutan apapun sebelum kebahagiaan dirinya tercapai. Kriminalisme yang mawas memenuhi hasrat nyata pengabolisian penguasa.

Salah satu contoh kelompok pelaku kriminalisme mawas ialah Les Travaillers de la Nuit, Para Pekerja Malam. Kelompok radikal dari Prancis ini adalah asosiasi lepas yang terdiri dari para individualis yang menyadari dirinya sebagai ‘parasit masyarakat’.Target rampokan mereka adalah para majikan, hakim, kaum elit militer, dan orang-orang kaya yang korup. Persentase keseluruhan hasil perampokan diperuntukkan bagi pergerakan anarkis dan perjuangan rakyat. Mereka menerapkan metoda tanpa kekerasan, yang bisa dilanggar hanya untuk mempertahankan diri atau demi kemerdekaan. Kelompok ini menggunakan kostum sebagai penyamaran identitas atau sebagai keanonimusan mereka. Mereka mengembangkan berbagai teknik untuk memasuki rumah dan membongkar kunci secara diam-diam. Aksi perampokan mereka tidak sedikit yang disudahi dengan membakar rumah yang telah dirampok, hanya karena penghuni rumah berusaha melawan dan mempertahankan harta juga aset mereka. Kelompok ini menyebut diri mereka Anarkis Ilegalis.

Tidaklah perlu untuk menjadi seperti Robin Hood yang membagi-bagikan hasil rampokan kepada masyarakat. Karena masyarakat telah dibentuk oleh pemerintah untuk menolak keberadaan kriminalis. Kriminalisme bisa dijadikan sebagai salah satu metode untuk menyerang kaum penguasa yang telah mencuri kehidupan kita. Rebutlah kembali kendali kehidupan tepat dari telapak tangan rakus penguasa. Balaslah kesumat dendam dan sakit hati pada mereka yang menciptakan kesenjangan ini. Balaslah dengan cinta dan amarah, sepenuh hati.


B//A*, Cebongan 2012

*Penulis adalah gitaris dari band d-beat Kontrasosial.

Dirikan Perpustakaan Zine, Bandung Rilis Benefit Kompilasi

Sekumpulan pecinta zine di Bandung belum lama ini merencanakan untuk mendirikan perpustakaan khusus zine. Proyek yang diberi nama Perpustakaan Zine Bandung ini diprakarsai oleh kawan-kawan dari Network of Friends -inisiator event annual Bandung Zine Fest.

"Mengingat masih adanya kawan-kawan di luar sana yang masih sulit mengakses literasi alternatif seperti zine secara langsung," kicau Deden Suherman, salah satu inisiator dari proyek perpustakaan zine ini. "salah satu alasan mendasar itulah yang kita pakai untuk menginisiasi pembentukan sebuah Perpustakaan khusus Zine di Bandung."

Untuk merealisasikan proyek perpustakaan tersebut, mereka menggalang dana melalui sebuah cd kompilasi bertajuk Pustaka Nada Masa Kini. Berisi 20 band diantaranya Kontrasosial, Let's Go, Wreck, Zudas Krust, Bars of Death, Milisi Kecoa, Oath, dll.

Benefit kompilasi tersebut sudah mulai bisa di order terhitung hari ini. Jika teman-teman ada yang tertarik, bisa langsung kontak mereka di @PerpusZineBDG. (AL)

Salah satu rak penyimpan zine
yang ada di Perpustakaan Zine Bandung.
Photo by Alternaive doc.

Selasa, 13 Mei 2014

MV (ex-Homicide) Bicara Soal Proyek Musik Terbaru

MV. Photo by morrieandoslo.com
Malang melintang dengan motor panas hip-hop bernama Homicide yang membuat gempar tidak hanya skena hip-hop namun hc/punk lokal, yang kemudian harus redup. Dan mencoba bangkit kembali bersama proyek musik Rigor Mortis yang tak pernah jelas arahnya hingga sekarang. Yang kemudian pada akhirnya membuat ia banyak terlibat proyek musik bersama band-band semacam Eyefeelsix hingga the Brandals. Dan terakhir ia mendirikan sebuah label records, Grimloc Records. Dan kini, Herry Sutresna aka Ucok aka MV kembali hadir dengan proyek musik terbaru bernama Bars Of Death.

Uniknya dalam proyek terbarunya tersebut, MV tidak sendiri. Ia bekerja bersama kawan lamanya yang dulu sempat menjadi tandemnya di Homicide yakni MC. Sarkasz.

Video ini adalah tentang bagaimana MV menceritakan proyek musik terbarunya tersebut. (AL)

Lock Off "Fuck The System", Tape Cassette (Doombringer Records, 2014)

Wow, ini baru ngepunk! Sebuah band proyekan dari beberapa member Satellite, Zudas Krust, First Blood, Pecah Kepala ini berhasil merilis sebuah EP dengan 6 lagu. Dari sisi packaging kovernya membuat saya teringat dengan layout kover Vaginors band Punk dari Aussie, dengan perpaduan warna hitam dan coklat. Artwork kovernya juga bagus tuh ditambah kaset yang gak disablon tapi di pylox.

Kalo dari segi musikalitas pas pertama kali saya dengerin kok saya jadi inget sama Keparat yaa? Walaupun tempo yang dimainkan berbeda. Direksi lirik bertema sosial-politik, agama, soal Pemilu juga ada. Ngepunk deh! Kalo kamu suka band-band punk klasik macam Chaos UK, The Varukers, Kaaos, Riistetyt saya jamin kamu bakalan suka Lock Off. (Ivanka)

Minggu, 11 Mei 2014

Hell On Fire "Self-Titled EP", Tape Cassette (Various Label, 2014)

Setelah sebelumnya dari Singapore muncul Snagletooth kemudian berlanjut di tanah air kita dengan lahirnya Hell On Fire. Band baru dengan (lagi-lagi) muka lama merilis EP.

Oke, tidak ada yang orisinil dan gak masalah, musiknya keren gini siapa yang bisa menolak? Ada 6 lagu yang terdengar sekali kalo Motorhead menjadi bahan bakar dalam proses kreatif musik mereka, lengkap dengan bumbu-bumbu ala Discharge. Style vokal yang menurut saya sudah pas diseling part-part gitar yang dapat membakar lantai dansa.

Eh, ini rilisan bonus patches loh. Hasil co-release beberapa label: Movement Records, Doombringer Records, WHMH Records, Puring Merinding, dan Hitam Putih Screen Printing. (Ivanka)

Selasa, 06 Mei 2014

[LK017] Let's Go - E.P. 2014


"Don't forget your roots," begitulah kata Warzone. Memang sudah sepantasnya kita tidak melupakan akar dari mana semua ini berasal (hardcore-punk). Dan itulah yang Let's Go sedang lakukan.

Tumbuh di skena hardcore-punk kota Bogor sejak era 90-an dan besar dengan band-band yang eksis pada era tersebut. Tidak lantas membuat mereka melupakan hal yang memberikan kontribusi dalam sepanjang kehadirannya di skena hardcore-punk lokal. Serta, dengan maksud untuk bernostalgia dan terlebih ingin memperkenalkan kembali kepada umum (terutama generasi sekarang), mereka mencoba mengcover dua buah lagu milik dedengkot skena Bogor yakni Revolt dan Defence Mind.

Tidak hanya itu, mereka pun merekontruksi total bahkan secara ekstrim lagu "The Story" yang sempat mereka rilis pada debut EP 2013 lalu ke dalam balutan ukulele. Mendengarkannya seperti sedang hangout di pinggir jalan. Dan menambahkan satu buah lagu baru yang benar-benar mempesona. Semfuck, mereka semua mendadak ngrap! (AL)

Tanggal rilis: 6 April 2014

Download: Let's Go - E.P. 2014

Senin, 05 Mei 2014

Weot Skam Akan Menjelajahi Pulau Jawa

Photo by Weot Skam doc.
Heyyooo!! Unit HC/PUNK from Penang, Northern Malaysia Weot Skam.band yang digawangi oleh leonX: bass:Min Champloo Azrul:drum, Dzul Scum: vocal, Edd13: guitar, Don Monkey Motherfucker: guitar.akan melangsungkan tournya dibeberapa kota diindonesia pada medio 31mei-6juni 2014.

“Utouric Kings of the Javanese Straits” dijadikan tajuk dalam tour mereka kali in. Weot Skam akan menjajal beberapa gigs di Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Malang, dan Bali. Adabaiknya kiranya teman-teman mendengarkan materi dari Weot Skam di lini masa mereka. (Budi Cole)

http://www.myspace.com/weotskam | https://www.facebook.com/weotskam

Wreck Gratiskan Debut Album Melalui Yes No Wave

Unit post-hardcore asal Bandung, Wreck, menggratiskan debut album self-titled mereka melalui netlabel Yes No Wave. Setelah sebelumnya sukses merilisnya dalam format tape cassette yang berbarengan dengan Record Store Day lalu (19/4) di Bandung.

Wreck sendiri adalah warna baru dari ranah skena hardcore-punk Bandung yang belum lama terbentuk. Di nahkodahi oleh empat pemuda yakni Acil Fardiaz pada vokal, Dikdik gitar, Firman Triyadi drum, dan Ipuk bass. (AL)

Download di sini

Minggu, 04 Mei 2014

Mari Menulis Wikipedia Untuk Kita

Kadang kesel gak sih lu ? Setiap kali mau tau informasi tentang band di Indonesia, akses data yang lu terima itu sedikit banget malah kadang tidak ada sama sekali. Hal tersebut terjadi, baik di band pop ataupun indie/underground. Beruntungnya jika band tersebut rajin mengurus blog ataupun web-nya masing-masing, kalau nggak ? Beruntungnya lagi jika ada media-media (baik magazine ataupun zine) yang sempat mengulas band tersebut, kalau nggak ? Susah banget untuk mengetahui band yang menjadi favorit kita.

Di Indonesia sendiri, pendokumentasian memang kurang, bahkan jika bisa dibilang tidak menjadi fokus utama. Bahkan coba lu lihat, lu search nama band/artist mancanegara di google dengan rapih data-data: biografi, diskografi, dll, nya ada semua. Dan wikipedia menjadi urutan teratas untuk itu. Beda banget dengan jika kita ingin mencari band/artist lokal. Akses datanya susah banget, man! Wikipedia kita sepi-sepi saja.

Nah, gua ada berita baik nih buat lo semua. Tanggal 17-18 Mei 2014 ada sebuah acara "Lokakarya Wikipedia" di UNPAR-Bandung. Acara apaan tuh ? Belajar menulis Wikipedia, man! Acara yang di selenggarakan oleh Indonesian Netlabel Union (INU), Sindikat Sorge, dan Wikimedia Indonesia ini akan mengajarkan kita tentang: tata cara penulisan, marka dan kode-kode di wikipedia, kriteria referensi wikipedia, menulis artikel-artikel ensiklopedis, dan menulis wikipedia page untuk band/netlabel/proyek musik Indonesia. Keren gak tuh ? Yang lebih kerennya lagi, acaranya gratis.

"Lokakarya Wikipedia bertujuan untuk memperbanyak wikipedia page untuk band, netlabel, dan proyek musik Indonesia," ungkap Tinta, salah satu orang dari INU.

Acara "Lokakarya Wikipedia" ini adalah salah satu rangkaian pra-event Indonesian Netaudio Festival 2014 (#INF2). INF 2 rencananya akan digelar di Bandung bulan November 2014 dengan Sorge sebagai host organisation.

Kalau lu berminat, lu langsung email aja nih orangnya di anithasilvia@gmail.com. (AL)

Album Baru Menjadikan Real Project Dewasa

Formasi terbaru Real Project. Photo by Mels doc.
Setelah debut mini album "In My Heart" sukses menggebrak skena hardcore lokal dengan keagresifan yang Real Project tawarkan pada 2011 silam. Kini unit hardcore yang cukup terpengaruh oleh band-band angkatan 90-an ini, kembali mencoba mempersiapkan album terbaru.

Bongkar pasang personil yang terjadi dalam kurun waktu dua tahun terakhir, membuat perubahan dalam segi musikalitas mereka, tentu menjadi lebih segar.

Hal tersebut terbukti dari single terbaru berjudul "Value Driven" yang telah mereka lepas pada awal tahun kemarin. Single tersebut menjadi semacam sneak-peek dari bagaimana Real Project ke depannya.

Dan Mels (vokalis) sedikit akan bercerita, tidak hanya tentang album terbarunya tersebut, melainkan banyak hal. (AL)


Dengar kabar, kalian sedang mempersiapkan album baru. Sudah sejauh mana prosesnya hingga kini ?
Sejauh ini untuk take instrument udah kelar, tinggal gw doang nih belom nyanyi, masih banyak sih, belum juga sampe ketahap mixing, mastering & blablaaa. Minggu depan kelar , Ali tur sama Straight Answer mungkin kita atur lagi kelanjutannya.

Mengenai single “Value Driven”, bisa jelaskan sedikit tentang makna di balik lagu tersebut ?
Wah kalo itu lagu serta lirik gw kasih kesempatan Ali yang bikin, ya kalo gw biasa tim nambah-nambain & komentar aja. Haha… Value Driven itu pun lagu pertama yang dibikin doi untuk kita.

Masih membahas single kalian. Kali ini sound terdengar lebih modern dari sebelumnya. Apa yang menyebabkan hal itu terjadi ?
Masasih? Haha… Rekaman yang lebih dewasa mungkin, karna disemua lagu kita sebelumnya biasanya live recording aja di K studio. Kalo ini tracking tapi tanpa metronome. Single itu pun sebenernya rekaman iseng & ada beberapa lagu, yang awalnya cuma buat denger & buat bahan evaluasi Album nanti juga mungkin. Tapi pada akhirnya kita mutusin 1 lagu (Value Driven) kita mixing & cover song dari Negative Approach unmixing, nah 2 lagu ini yang kita keluarin di Soundcloud. Haha

Tolong deskripsikan mengenai album baru kalian nanti ? Dan apa yang menjadi perbedaan dari album sebelumnya ?
Hmmmm… Album baru nanti mungkin lebih rame aja kali ya & banyak warna pastinya. Karna yang bikin lagu & nulis lirik juga rame. Beda sama sebelumnya yang secara garis besar gw yang bikin. Hahaya Pokoke masih rasa hace 90an lah

Ada yang berubah dari line-up kalian. Bisa tolong di jelaskan, siapa yang masuk dan keluar ? Apa penyebab mereka yang hengkang ?
Yang masuk Ali, doi setelah keluar dari 1 band, masuknya ke 2 band. Haha… Sekarang doi bergabung sama kita & Straight Answer. Sudah lama juga sih lebih dari 6 bulan yang jelas, gak terasa. Yang masih anget sekitar sebulan lalu Iwank cabut dari band, karnadoi udah mulai sibuk-sibuknya kerja & lebih memprioritaskan pekerjaannya. Mau nabung buat kawin mungkindoi. Haha.. Ya, untuk Album baru kita mungkin gak ada bassist, tapi yang mau ngelamar jadi bassist kita monggo (mendadak promo). haha

Apakah kalian setuju jika band hardcore tidak harus ribet-ribet tampil dengan sound bagus ? Dan, menurut kalian band yang bagus itu seperti apa ?
Haha Sering nih… Kalo gw pribadi hardcore ngga hardcore memilih tampil dengan sound bagus! Walau pun pada akhirnya kadang ngga bagusjuga. Haha.. Menurut gw sih kadar “bagus atau nggak bagus” & “ribet atau nggak ribet” setiap orang beda-beda. Katakan kita udahmati-matian tampilbagus, kalo orang ngga suka sama bandnya sampe gila juga doi ya biasa aja, pun sebaliknya.

Ribet juga sama, dari mulai cuma bawa pick atau stick drum buat band/orang yang tingkat ke simple-an nya tinggi gw yak ini itu ribet. Beda sama band yang udah biasa mau main dengan sound bagus, jangan kan gren dong petong bawa alat dan sebagainya, kadang sampe ada yang mau bawa sound man untuk tampildengan sound bagus, buat mereka itu biasa aja & gakribet. Ya gimana orang dan bandnya.

Buat gw band yang bagus itu band yang bisa berdiri sendiri, band yang bebas terserah dia mau ngapain aja sama bandnya, band yang ngga punya aturan & ketergantungan dengan siapa & apapun, be independent. horeee


Jika melihat Depok, skena hardcore di sana berkembang pesat. Banyak band baru dan juga gigs yang tak ada hentinya. Bagi kalian apa yang belum di miliki/kurang dari Depok ?
Untuk skena… hhhmm.. Rockshop yang sesuai dengan kemauan gw mungkinya. Haha… Tempat kumpul, berbincang & berbagi ide. Venue juga kurang, kalo lebih variatif lebih asik tuh..

Rekomendasikan ke pembaca dong, band-band Depok yang patut disimak ?
Wahininih.. Ada nih banyak, kita aja muda banget, adalagi yang lebih muda nan berbahaya, ada band kayak Wizard, Distance, Still Burn, Outlive, Brains Youth, Fighter Straight, Stolid, Sideoff, sejauh ini yaitu yang gw tau, jangan lupa juga sama yang toku, masih ada tuh Thinking Straight, Paper Gangster & Taste Of Flesh jugadenger-denger dari bassistnya lagi mau rekaman & manggung lagi, kita tunggu aja. Hhe

Ada gak hal gila yang pengen kalian lakukan ketika manggung, tapi belum atau susah untuk di realisasikan ?
Kalo gw pribadi, sejauh ini lagi mau jalan terus aja walau badai menghadang. Haha.. ngga tau kalo yang lain.

Rencana terdekat kalian (selain pastinya merilis album baru) ?
Selain merilis Album baru, maunya lanjut tour Jawa, kalo ada rejeki lebih mau ke Negara tetangga mungkin. Satu-satu dululah. Hsha “The journey of a thousand miles begins with a single step” kalo kate kutipan Lao Tzu yang ada dialbum Straight Answer.

Last words.
Lakukan apa yang ingin lo lakukan, katakan apa yang ingin lo katakan, don’t be afraid! –makasi Al interviewnya, kecupbasahdari El :*

Jumat, 02 Mei 2014

Haramarah "Hardcore Dadakan", Tape Cassette (Alternaive Production, 2014)

Band baru dari ranah hc/punk Bandung yang berisikan anak-anak muda penggila 80’s Hardcore/Punk. Cukup sebut saja satu nama siapa lagi kalau bukan Minor Threat, band yang begitu menginspirasi banyak orang baik dari segi musikalitas maupun lirik. Dicampur dengan sound gitar yang crunchy ala Umea yaa benar Demon System13, memberi andil juga disini.

Satu cover dari Limp Wrist “I Love Hardcore Boys/Girls”. Artwok kover dikerjakan oleh sang drummer coba hubungi dia kalo kamu tertarik buat minta digambarin. Dengan cover warna-warni dan beberapa keterangan, cuman sayang sekali gak ada liriknya. Kalau mau liriknya minta saja ke vokalisnya yang kalo dilihat-lihat mirip sama salahsatu vokalis band punk lokal, tapi apa yaa? Mungkin kamu tahu? (Ivanka)

Metamorfosis Mooca Caboel Pada Lagu Baru

Photo by MCPR doc.
Ada yang berbeda dari Mocca Caboel, band punk rock asal Solo yang sudah berdiri sejak 2005 ini. Kini, mereka menyingkat namanya menjadi MCPR yang kepanjangan dari Mocca Caboel Punk Rock. Hal tersebut bertepatan dengan diluncurkannya sebuah single baru bertajuk "Damn! You Go".

Sebuah lagu yang direkam di SRITI Studio (Karanganyar) dengan di produksi oleh UNLEAF records. Dalam lagu ini Thalia Agmisgiana (ex. vokal Standing Againts HC) mengambil ahli sebagai vokalis tamu.

Lagu tersebut berceritakan tentang realita romantika remaja, rasa cinta dan arogansi, sebagai perwujudan mental sebagian besar remaja di jaman modern. Lirik terdengar begitu frontal, namun mereka mengatakan, "but this is a punk rock attitude!". Lagu tersebut bisa kalian download dengan mengklik link di bawah sini. (AL)

Download