Minggu, 29 Juni 2014

Mari Membongkar Isi "Dapur" Anoa Records

Pertumbuhan label records di ranah musik independen lokal kian pesat. Masing-masing menawarkan ragam musik yang menjadi keyakinannya masing-masing. Bicara soal label records, tentu mustahil apabila perhatian kita tidak tercuri oleh salah satu label asal Jakarta yang saat ini, Anoa Records.

Label yang awalnya dirikan oleh empat orang: Peter A.W., Andri Rahadi, Ritchie Ned Hansel, dan Tommy Hartomo (mundur karena kesibukan di sebuah BUMN) ini adalah pihak yang cukup berjasa melambungkan duo pop bising Barefood dan juga unit indie-rock Seaside.

Berikut ini, kami berkesempatan untuk mengetahui sedikit rahasia dapur Anoa Records. (AL)

Bisa diceritakan, bagaimana awalnya Anoa Records terbentuk ?
Anoa terbentuk dari sebuah dokumenter yang ditonton, judulnya Upside Down, dokumenter label Creation Records. Terkesima dengan cara Alan McGee
membangun sebuah label yang keren, dan roster band yang menarik, kami sepakat mendirikan label ini dengan semangat yang sama, bikin label dengan band-band yang kami sukai. Seperti yang dilakukan Alan McGee. Sesedeharna itu saja.

Selain menjalankan label. Apa yang kalian lakukan di luar itu ?
Kami bertiga adalah pekerja kantoran. Ada yang penerbitan buku, perbankan, dan disain grafis.

Seperti apa hubungan antara Anoa dengan band-band yang kalian rilis ?
Hubungan dengan band-band yang kami rilis adalah teman-teman kami sendiri. Kami sendiri memang baru merilis 2 band. Kebetulan bandnya milik teman sendiri, dan musiknya layak untuk dirilis.

Dan, sejauh mana kalian me-manage band-band yang kalian rilis ?
Sejauh ini kami tidak sampai terlibat dalam memanage band ini sampai pada urusan jadwal manggung atau kerjasama lainnya. Kami lebih kepada bagaimana memproduksi, promosi, dan memasarkannya dengan baik.

Seperti apa sih, proses sebelum kalian menentukan untuk merilis sesuatu ?
Pastinya sih kami akan berembug dulu sebelum memutuskan untuk merilis sesuatu. Memastikan band ini memang tepat untuk kami rilis. Kami juga tak ingin sembarang memilih karena takut ketika kami juga tak bisa optimal untuk ‘jualan’ dari karya sebuah band, kasihan, yah istilahnya seperti jodoh yah, sampai ketemu ‘klik’nya. Tentu sih ada banyak pertimbangan lainnya.

Menurut kalian, apakah menjalankan sebuah label itu dapat menjanjikan -dalam arti membebaskan kita dari dunia kerja konvensional ?
Bisa saja. Namun tentu kita juga harus tahu diri karena menjalankan sebuah label secara penuh akan ada banyak konsekuensi. Harus realistis. Kami menjalankan label ini murni for the sake of fun saja, namun tetap profesional as a business.

Bagaiamana Anoa menjaga keseimbangan langkah agar tetap eksis dan produktif ?
Apa yah hahaha yah, mengalir saja yah, dalam artian tak terlalu memaksakan diri untuk harus rutin merilis sesuatu, lebih cermat saja melihat hal-hal yang menarik.

Oh yah, apa yang melatar belakangi menggunakan nama Anoa ? Ada makna khususkah ?
Sebenarnya tak ada yang khusus, karena kita ingin nama yang lokal dan gak inggris-inggrisan saja sih. Nama binatang lokal kayaknya asyik, voila, Anoa.

Siapa target selanjutnya yang sedang Anoa incar untuk dirilis ?
Ada satu band. Mereka pernah rilis sebuah album. Belum bisa dikasih tahu sih, menunggu waktu yang tepat saja.

http://soundcloud.com/anoarecords

Artikel Lain:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar