Photo taken from chicanopunk |
Sebagai sebuah genre musik, lirik mereka mengeksplorasi tema prasangka buruk terhadap isu-isu seperti identitas seksual, identitas gender dan hak-hak individu, umumnya band queercore menawarkan kritik masyarakat endemik di dalamnya. banyak band queercore berasal dari scene punk tetapi budaya musik industri juga banyak berpengaruh terhadap perkembangan queercore. Kelompok queercore mencakup banyak genre seperti punk, hardcore, synthpunk, indie rock, power pop, No Wave, noise, eksperimental, dan industrial.
Perkembangan awal terjadi ketika zine J.D.s, diciptakan oleh G.B. Jones dan Bruce LaBruce , secara luas diakui sebagai zine yang meluncurkan gerakan ini. “J.D.s dipandang untuk menjadi katalisator yang mendorong queercore menjadi ada dalam komunitas” , tulis Amy Spencer di DIY : The Rise Of Culture Lo – Fi. pada awalnya para editor J.D.s memilih sebutan “homocore” untuk menggambarkan gerakan tersebut, tetapi homo berganti menjadi “queer” untuk lebih mencerminkan keragaman mereka yang terlibat , serta untuk memisahkan diri sepenuhnya dari batas-batas gay dan lesbian ortodoksi . issue pertama dirilis pada tahun 1985, dengan manifesto berjudul “don’t be Gay” diterbitkan dalam fanzine Maximum RocknRoll. Issue pertama tersebut menjadi inspirasi di antara banyak zine lainnya, seperti Holy Titclamps, di edit oleh Larry – bob , Homocore oleh Tom Jennings dan Deke Nihilson, dan masih banyak zine lainnya. Kemunculannya me-mobilitasi keragaman seksual dan gender dalam oposisi terhadap segregasi yang dipraktekkan oleh komunitas gay, ketidakpuasan dengan budaya konsumtif , mengusulkan etos DIY untuk menciptakan budaya sendiri , dan oposisi terhadap ajaran agama yang menjadi pembatas dan represi politik .
Pada tahun 1990 , para editor J.D.s merilis kompilasi queercore pertama dalam format kaset, komposisi kompilasi di isi oleh band queercore, seperti Fifth Column , Nikki Parasite , Big Man , dan Bomb, The Apostles , Academy 23, No Brain cells, dan Gorse. Pada tahun 1990-an banyak band punk rock yang mendukung gerakan ini, untuk menuntut hak individu manusia.
Intinya kaum gay, lesbian, biseksual, dan transgender ingin mereka dapat diterima di masyarakat dan mendapatkan hak mereka sebagai manusia yang sama bagi kaum mayoritas! (Fajar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar