Photo by Barefood doc. |
Pada bulan suci ramadhan 2009, Rachmat Triyadi atau yang lebih akrab dipanggil Mamat, memiliki beberapa bahan lagu dan mengajak Dito untuk ngejam. Dari ngejam bareng, akhirnya mereka mencari seorang drumer additional dan dibantu oleh Tio (Mellon Yellow). Lalu, mereka memilih untuk mencari drumer tetap, masuklah Ugeng, untuk menjadi pemain drum. Akan tetapi, drum yang diisi oleh Ugeng, tak berjalan cukup lama, ia keluar dan digantikan oleh Niko.
Pada tahun 2010, mereka bertiga membuat sebuah demo yang berisi empat buah lagu dari Mamat. Alasan membuat sebuah demo ini awalnya hanya untuk sebuah dokumentasi, supaya ketika dimainkan kembali tidak lupa dan tidak berniat untuk dirilis. Akan tetapi, saat mendegarkan demo tersebut, hasilnya lumayan bagus, akhirnya diupload di sebuah situs internet. Banyak orang yang mengetahui band ini atas bantuan Dede (Wastred Rockers) yang telah mengepostkan link untuk mengunduh lagu mereka di sebuah media sosial dan di sinilah awal keserisusan Barefood. Berikut adalah interview dngan Dito (Gitar & vokal) dan Mamat (Bass). (Agung Saputra)
Bagaimana kabar kalian setelah rilis EP album Sullen ?
Alhamdulillah, itu semua juga atas bantuan dari Anoa Records. Mereka yang telah bertanggung jawab atas distribusi EP album Sullen sehingga terdapat di kota-kota besar lainnya, seperti Bandung, Malang, Yogya, Bali, dan lainnya.
Bagaimana proses pra-produksi Sullen ini?
Sebelum mengerjakn Sullen, kami itu suka tektok lagu gitu. Sebenernya sih untuk Sullen ini ada lebih dari lima lagu, kita sudah menyiapkan sembilan lagu. Terus kita rekam dan kita dengarkan nah yang lima ini hasilnya bagus. Jadi terpililah kelima lagu ini untuk masuk Sullen. Maret kita masuk studio, rekam-rekam dan jadi. Saat itu kita sedang mencari drumer, dapatlah Bowo dari (The Porno). Kita ajak Bowo, terus kasih materinya ke Bowo, untuk dipelajarin.
Untuk track Sullen, kami dibantu oleh Uci (Sarespring) dalam pembuatan lirik dan vokal. Awalnya untuk lagu ini kami ingin vokal dari suara cowo. Akan tetapi, Uci bersedia untuk membantu mengisi suara karena dia telah memuat lirik. Jadi, mungkin dia lebih tahu suasana dari lirik Sullen ini.
Bisa diceritakan bagaimana proses produksi Sullen ini?
Saat proses mixing master kami yang menyesuaikan hasilnya dengan operator, jadi sullen ini pure 90% dari segi sound dan lain-lain itu Barefood sendiri yang nge-drive Sang Operator. Proses mixing mastering bener-bener lama banget karena kita kan juga outputnya pake pita. Jadi kalau pakai pita itu kan hasil jadi dan hasil sebelumnya itu beda. Terus setelah itu kita menyiapkan design, packaging, dan siaplah utnuk dirilis pada September.
Cerita dibalik pembuatan lirik?
Untuk pembuatan lirik track "Sullen", kami dibantu oleh Uci. Untuk lirik lainnya itu ya tentang perjalanan cinta sesorang yang patah hati, saat sedang kesal sama bos, dan di saat kita tidak tahu harus ngapain untuk menghilangkan kejenuhan.
Sullen ini bukan merupakan karya pertama, pada tahun 2010 kalian sempat memproduksi Demo yang berisi empat buah lagu ("Deep and Crush", "Truth", "Breath", dan "Hard"). Apa ada perbedaan musik dengan album Sullen ini?
Perbedaan antara demo pada tahun 2010 dan Sullen ini, mungkin perbedaannya hanya sedikit karena warna dari kedua itu gak jauh beda. Mungkin dari hasil suara, kalau Sullen lebih baik musiknya. Sedangkan demo 2010, lebih raw atau kasar karena itu demo live, juga latihannya belum cukup.
Photo by Barefood doc. |
Barefood sendiri sih bukan band yang menepatkan diri. Sebenernya sih ya kesenangan, dari lirik dan musik yang simple. Supaya seperti anak SD misalkan mendengarkan lagu Barefood, ya langsung paham tentang musiknya dan bisa memainkannya.
Kenapa kalian memilih tanggal 30 September lalu untuk merilis EP kalian?
Awalnya kami ingin awal September, tapi ternyata ada salah cetak gitu, padahal kita sudah cetak 500 CD. Ternyata ada kesalah di masternya, jadi keluaran suaranya itu beda jauh dengan CD yang sekarang. Dari 500 CD itu kami sudah sempat menaruhnya di toko-toko musik juga karena ada kesalahan, akhirnya ditarik kembali dan diganti dengan yang baru. Jadi itulah kami memilih mundur untuk merilisnya, menjadi tanggal 30 September, mungkin biar lebih komunis banget. [Tertawa]
Soal cover, kenapa kalian memilih warna dasar hijau tua dan foto seorang wanita yang duduk misterius sambil memegang gitar?
Sebenernya konsep awalnya bukan seperti itu. Itu juga dibantu oleh Rici untuk foto sesinya. Dan ternyata masternya cuma ada yang itu. Waktu itu juga sudah banyak banget konsep untuk covernya, akhirnya pas dipilih-pilih pakai ini aja, foto cewe, sebenernya biar suasana covernya lebih sejuk aja. Kan kalau kita berdua terlihatnya gersang gitu. [Tertawa]. Akhirnya pakai model cewe sedang memegang gitar, supaya kita dapat mempengaruhi orang-orang bahwa lagu kita juga manis seperti cewe yang di cover itu. [Tertawa]. Hanya untuk lebih bagus aja kok dan ga ada arti.
Saat ini, sedang marak band yang merilis karyanya dalam format vinyl. Apakah kalian mempunyai keinginan untuk melakukan hal yang sama di kemudian hari?
Keinginan sih ada, cuma belum kepikiran sampai situ karena produksinya juga mahal. Mungkin kalau ada yang mau meproduksiin ya ga apa-apa sih.
Bagaimana tanggapan kalian terhadap turunnya minat penikmat musik dalam membeli rilisan fisik?
M: Sebenernya itu pilihan sih dia mau beli atau tidak beli. Cuma, yang pasi kalau menurut gw sih. Band yang serius itu lu harus punya rilisan fisik. Sebenernya kalau dia gamau beli juga ga apa-apa sih. Itu pilihan mereka. Bukan gw anti download juga yaa hehehe. Pilihan aja sih itu.
D: Ya memang sekarang internet, kalau lu mau liat video yang di ambil dari satu tahun yang lalu, lu juga bisa lihat itu. Tapi kan lu ga bisa menghanddle itu dengan seksama, bisa aja sih kalau barefood ada yang mengupload lagunya di mediafire atau link download lainnya, ya kita juga ga bisa berbuat apa sih selain pasrah. Tapi kalau memang kalian suka dengan bandnya lebih baik belilah rilisan fisiknya, selain membantu juga mensuppourt bandnya. Ya asal downloadnya sih ga apa-apa dan tidak legal dari bandnya hehe. Rilisan fisik itu penting banget.
Apa kegiatan kalian selain bermusik?
Kegiatan kami selain bermusik adalah berkerja karena dengan itu kami bisa memenuhi kebutuhan kami.
Harapan kalian di tahun 2014 yang akan datang apa?
Harapan kami di tahun 2014 adalah realisasi tour, bikin EP lagi, atau apalah yang penting rilisan gitu. Kami juga ada rencana ingin merilis sebuah komplikasi lagi bersama salah satu band di Jakarta.
Misalkan di tahun baru nanti kalian tahu kalau kalian akan meninggal, apa yang akan kalian lakukan ?
M: kalau mati yaa, ngewe dulu, abis itu sholat deh hehe
D: kalau mamat ngewe, gw yang ngerekam dia ngewe terus sholat juga hehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar