Selasa, 21 Januari 2014

Review Zine: Disorder #1 "Special Debut"

Zine ini jika diibaratkan buah tuh bervitamin banget, senggaknya buat kalian yang haus akan segala macam tentang musik. Para penulis Disorder sepertinya tau betul bagaimana menyajikan sesuatu yang asing namun layak untuk dikonsumsi. Beberapa nama yang masih tabu di telinga mereka ulas penuh dengan suka cita, sebut saja Two Cold Fingers (Indie rock asal Jepang yang mereka sebut-sebut sebagai band brilian), Whisper Desire (Unit Indie-pop lokal yang membuat penulis terkagum-kagum), dan mungkin yang menurut gua paling sakti adalah feature tentang Fehlfarben -dedengkot post-punk Jerman yang politis. Yang terakhir gua sebutkan itu sejujurnya adalah tulisan yang paling nyaman sekaligus bernutrisi, ditulis dengan gaya penulisan yang khas dari seorang Raka Ibrahim (Barang siapa yang suka menyibukan dirinya membuka Jakartabeat dan Gigsplay tentu tidak asing dengan pemuda tampan satu ini).

Oh tunggu dulu, ternyata ada yang hampir terlewatkan. Kalian tentu tidak akan sudi apabila melewatkan membaca esay-nya Jiwa Singa dengan judul "Nama Saya Iwan Fals", yang ditulis seolah-olah dirinyalah seorang Iwan Fals. Ia mengkupas habis pelantun lagu "Bongkar" tersebut. Tentu menjadi sayang, apabila kita lewatkan begitu saja.

Dan Raka kembali melancarkan amunisinya pada halaman-halaman terakhir Disorder. Kali ini ia mengulas album klasik-album legenda-album paling dipuja penggiat indie tanah air: JKT:SKRG. Dan Disorder edisi debut di tutup oleh testimonial beberapa pegiat skena indie Jakarta, mengenai venue-venue yang kandas ditelan zaman seperti Poster, BB's, hingga Parc.

Oh yah Disorder Zine ini adalah versi fisik dari webzine mereka. Jika kalian beruntung, bisa mendapatkan versi hardcopy-nya. Jika tidak mintalah dengan baik soft-copy-nya. Jika tidak juga, berkunjunglah ke website mereka di wearedisorder.net. (AL)

Artikel Lain:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar