Minggu, 21 Februari 2016

Panjang Umur Kalijodo, 7 Lagu Ini Bersama Kalian

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kelihatannya sudah yakin sekali untuk menggusur lokasi prostitusi Kalijodo yang terletak di Penjaringan, Jakarta Utara. Menurut isu yang beredar kawasan "wisata lendir" tersebut akan dialokasikan sebagai Ruang Hijau Terbuka. Terlepas dari hal ini memiliki agenda politik atau tidak. Gua rasa meniadakan prostitusi adalah bentuk bahwa masyarakat kita sudah benar-benar bisa melawan hawa nafsu khususnya dalam hal seks. Pertanyaannya adalah, apakah kita semua benar sudah bisa menahan libido ?

Gua merasa peran prostitusi itu penting dalam kehidupan sosial, karena bagaimanapun manusia membutuhkan seks. Sebelum gua menulis panjang lebar, tulisan ini tidak diperuntukan untuk kalian yang tebal iman dan memang sudah bisa menahan diri dari aktivitas seks pra-nikah. Kenapa gua katakan penting. Dengan adanya tempat prostitusi, kita bisa tau di mana libido ini harus disalurkan dengan tepat. Hal ini jauh lebih terpuji dari pada kita mengharapkan hubungan seks dengan cara yang dipaksakan dan terlebih gratisan, misalnya berpura-pura mendekati lawan jenis untuk berkenalan kemudian berharap bisa one night stand dengannya di motel murah atau yang paling hina adalah memperkosa lawan jenis.


Aktivitas seks di prostitusi berbeda dengan dua hal tersebut, karena jelas-jelas kita datang ke sana untuk apa dan para wanita di sana ada untuk apa. Semacam ada kesepakatan tak tertulis antara kedua belah pihak yang sama-sama saling disepakati. Hal ini berguna untuk para pria yang memang tak bisa mengendalikan hasrat biologisnya.

Apa yang dilakukan Ahok sekarang dan juga Tri Rismaharini pada Lokalisasi Dolly di Surabaya seperti mengisyaratkan bahwa masyarakatnya adalah pribadi yang mampu mengontrol birahi dengan bijak. Kenyataannya tidak seperti demikian. Jumlah kasus kekerasan seksual yang dilansir dari Komnas Perempuan mencapai 4.458 kasus pada 2014. Dengan pelaku yang rata-rata masih berada dalam lingkaran terdekat korban dan terjadi baik pada orang dewasa juga anak-anak. Hal tersebut menunjukan bahwa masyarakat kita masih perlu arahan dalam mengontrol birahi. Pendekatan dengan agama bisa saja dilakukan dan dengan tetap mempertahankan eksistensi prostitusi pun demikian.

Gua tidak pernah sepakat bahwa prostitusi dan PSK dikatakan sebagai penyakit masyarakat, kecuali jika memang kita semua bisa mengontrol birahi dan menempatkannya dengan tepat. Meski begitu kesehatan adalah hal yang harus tetap diutamakan.

Sebagai bonus dari celotehan gua pada tulisan kali ini, berikut ada beberapa musisi yang terinspirasi oleh kehidupan tempat prostitusi. Kalian tidak sendirian! (AL)

1. Titiek Puspa - Kupu Kupu Malam



Karya milik wanita kelahiran Kalimantan Selatan, 1 November 1937 ini, sudah menjadi rahasia umum. Kalau lagu ini memang menceritakan sebuah kehidupan pelacur. Lagu ini sempat pula dibawakan ulang oleh Peterpan.

2. The Mercy's - Kisah Seorang Pramuria



Lagu ini memiliki latarbelakang persahabatan seorang pria dengan seorang pelacur wanita.

"Mengapa didunia selalu menertawai
Hidupku yang hina ini,
berteman dengan seorang gadis
Mengapa semua manusia, menghina kehidupannya
Mencari nafkah hidupnya, s'bagai seorang pramuria"

Yang pada akhirnya berujung dalam perasaan cinta.

"Walaupun hinaan ini, ditujukan kepada diriku,
Namun ku selalu tersenyum karena cintaku suci padanya,
Semua itu tiada arti bagiku,
Kuunggap s'bagai penguji imanku"

3. Slank - Koepoe Liarkoe



Lagu ini berkisah tentang percintaan seorang pria dengan pelacur yang dianalogikan sebagai kupu kupu liar. Slank memang pintar menerapkan analogi dalam setiap lagunya. Lagu ini terdapat dalam album Lagi Sedih yang rilis pada tahun 1997.

"Biar indah tubuhmu dijama dijamah orang-orang,
Tapi cinta tulusmu harus jadi milikku"

4. The Brandals - Komoditi Fantasi



Mereka punya lirik yang keren dengan sudut pandang orang pertama yakni di pelacur itu sendiri. Sepertinya Eka Annash selaku penulis lirik benar-benar mencoba menciptakan senyata mungkin subjek utama pada lagu ini dan hasilnya brilian.

5. Ramones - 53rd and 3rd



Lagu menceritakan seorang tentara yang membunuh salah satu pelacur dengan pisau cukur yang terjadi di salah satu ruas jalan Manhattan yang memang dikenal sebagai tempat prostitusi. Lagu ini sempat di cover Metallica juga.

6. Silampukau - Si Pelanggan



Gua pikir ini adalah lagu tribute untuk Dolly sebagai salah satu tempat prostitusi terbesar di Asia Tenggara yang kini sudah menjadi bagian dari sejarah Surabaya. Silampukau punya lirik yang keren dan mampu merangkum cerita yang sangat epic.

7. Iwan Fals - Doa Pengobral Dosa



Sebenarnya Iwan Fals punya banyak sekali lirik bertema prostitusi namun gua rasa lagu ini yang cocok untuk disematkan sekarang. Iwan Fals mencoba mengangkat getirnya kehidupan sebagai pelacur. Bisa dibilang ini sebuah balada yang mengharukan.

"Habis berbatang batang. Tuan belum datang. Dalam hati. Resah menjerit bimbang. Apakah esok hari. Anak anakku dapat makan. Oh Tuhan beri, setetes rezeki"

Artikel Lain:

1 komentar: