Seperti ketika mendengar nama band asal Jakarta yang satu ini, Treasure Hiding, yang langsung mengingatkan saya pada album Milk and Kisses milik Cocteau Twins. Dan benar saja ketika membaca profile mereka, ternyata pada masa-masa awal band ini terbentuk sering mengcover Cocteau Twins. Dan hal tersebut otomatis mempengaruhi saya untuk selalu teringat band dreampop asal Scotland tersebut ketika mendengarkan Treasure Hiding.
Mini album Sang Cahaya di buka oleh lagu dengan judul yang sama. Ini adalah lagu berbahasa Indonesia satu-satunya. Kontur musik yang slow tempo berpadu dengan karakter vokal Adelyna yang dewasa. Kemudian dilanjutkan oleh "Into Nothingness" yang cenderung lebih gelap, semacam nuansa goth-pop terasa. Dan terakhir di tutup oleh single andalan dalam EP ini, "Kiss The Sky", jika boleh dikatakan lagu terakhir ini adalah klimaks dari dua lagu pertama. Apabila dalam dua lagu pertama pendengar diajak untuk sedikit mengharubiru, pada track terakhir ini pendengar seperti diajak untuk menyudahi kemuraman yang terasa. Dan siap melambaikan tangan entah pada apapun.
Overall, Sang Cahaya milik Treasure Hiding ini adalah sebuah kelayakan untuk berada dalam tumpukan koleksi CD kalian. Jika kalian pendengar Slowdive, My Bloody Valentine, Cocteau Twins, tak ada salahnya juga mendengarkan Treasure Hiding. (AL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar