Senin, 18 Januari 2016

Alasan Efek Rumah Kaca Gratiskan Sinestesia

Source by google
Setelah puasa album selama tujuh tahun lamanya, Efek Rumah Kaca, akhirnya merilis album ketiga pada akhir 18 Desember 2015. Album bertajuk Sinestesia tersebut dirilis dengan format digital melalui platform iTunes. Hanya butuh waktu beberapa jam saja untuk album tersebut bercokol menjadi top album. Tiga hari setelahnya giliran versi fisik Sinestesia yang rilis.

Namun belum genap satu bulan album tersebut rilis, trio pop minimalis asal Jakarta ini lantas menggratiskan Sinestesia. Album tersebut sudah bisa diunduh bebas pertanggal 9 Januari 2016 melalui efekrumahkaca.net.

Ternyata langkah tersebut dilakukan untuk mengikuti dua album terdahulu yakni Efek Rumah Kaca dan Kamar Gelap yang juga mereka gratiskan begitu saja. "Sama persis dengan alasan ketika kami menggratiskan album-album sebelumnya," ujar pihak Efek Rumah Kaca, dua hari setelah Konser Sinestesia berlangsung.

Pada 2013 silam, Cholil Mahmud (vokal/gitar) mengabarkan bahwa tidak ada lagi karya mereka yang tidak legal. Menandakan bahwa semua album Efek Rumah Kaca termasuk proyek ERK RMX dan Daur Baur ikut dibebas unduhkan. Langkah tersebut dilakukan lantaran, menurut Cholil, musik adalah bagian dari ilmu pengetahuan dan kehadiran internet itu sangat membawa manfaat bagi dirinya pribadi dengan bertebarannya ilmu pengetahuan didalamnya, maka menggratiskan karya ERK adalah membalas atas segala ilmu pengetahuan yang sudah diberikan oleh internet dan society-nya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Adrian Yunan (bass), menurutnya, hal tersebut merupakan bentuk balas jasa. “Selama ini, kami sudah banyak di untungkan dengan berbagai referensi musik yang didapatkan secara gratis melalui internet. Bila membuka file-file lagu di komputer saya, bisa dibilang sekitar 10% adalah karya musisi dalam negeri yang saya dapatkan dengan membeli CD-nya, sedangkan 90%-nya adalah karya-karya musisi dalam dan luar Indonesia yang saya dapatkan gratis melaluli internet. Rasanya, presentase ini cukup signifikan mempengaruhi wawasan musik saya, termasuk yang tertuang pada musik Efek Rumah Kaca."

Alasan utama Efek Rumah Kaca memproduksi karya, menurut Adrian, dikarenakan bagaimana karya mereka bisa diakses oleh masyarakat luas. Tanpa bantuan Industri main stream di Indonesia lebih sulit rasanya untuk menjangkau masyarakat dengan media promo yang sudah mapan. Internet lantas menjadi solusinya, sehingga ia dan bandnya bisa membuka akses seluas-luasnya dalam dan luar negeri. "Orang lain pun pantas mendapatkan lagu kami secara gratis terlebih dahulu karena mereka bisa menyimak lebih dahulu sebelum memastikan suka atau tidaknya. Bila pada akhirnya mereka mau mengunduhnya dengan berdonasi, membeli rekaman fisiknya, atau mengundang kami untuk manggung, itu adalah bonusnya,” tandasnya seperti yang dikutip dari website resmi mereka. (AL)

Download album Sinestesia dari Efek Rumah Kaca, di sini.

Artikel Lain:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar