Photo by LA doc. |
Bisa diceritakan bagaimana konsep awal pembuatan album pertama kalian yang bertajuk Agenda Kehancuran ?
R: Konsep awal sih dari gw mengajukan ke anak-anak untuk mengangkat tentang zaman orde baru dimana ketika itu Soeharto menjabat sebagai presiden, yak membahas sisi kelam dimasa tersebut dan anak-anak semua setuju.
Waktu yang dihabiskan untuk membuat album pertama ini ?
U: wah cukup lama sekitar 3 tahunan, ngelewatin 2 puasa untuk take gitar. hehehe...
R: Untuk rekaman sih kita ngabisin waktu sekitar 3/2 tahun dan ini mulai berjalan ketika kita sudah berlima seperti formasi sekarang.
Untuk masalah tehknis seperti sound, peralatan rekaman dll. Kalian tuh cukup rewel gak sih dialbum ini?
U: Lumayan rewel sih kalo masalah sound, tapi tetep menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan.
R: Mungkin untuk hal ini kita kepengen buat sound yang beda dengan band-band death metal lainnya tapi teteap dengan benang merahnya.
U: mungkin juga kita ngincer sound-sound seperti deadsquad,siksakubur.obscura dan lain-lain.
Bagaimana untuk penulisan lirik dan aransemen di album ini?
R: Untuk lirik gw yang nulis, arransemen dan segala macamnya gw serahin ke mereka berempat , soalnya gw gak ngerti. hehehehe...
Di album ini gw denger kalian menyiapkan “khusus” untuk segi artworknya?
R: Di album Agenda Kehancuran kita dibantu teaman baik kita: Epan dari Jogja dan Bullart, teman Indonesia yang sekarang menetap di Amerika.
U: Epang yang membuat lambang LA dan Bullart yang membuat seluruh artwork di cover album sampai segi packagingnya.
Agenda Kehancuran sendiri dirilis sama label mana? atau kalian bergerilya sendiri untuk album pertama ini?
U: Kita sih untuk ini gak dirilisin label mana, karna kita membuat label kita sendiri yaitu xtreme record!! Gak enaklah masa di cd nanti polos aja gak ada label-labelan.
R: Semuanya gak melulu sendiri, kita juga di bantu Bison “Buronan Mertua” untuk beberapa rekaman, ada Tama “Tamatorium” mereka juga bukan label, tapi mereka banyak ngebantu kita dalam segi produksinya. Hampir tipislah kalo kerjasama sama label.
Berbicara produksi, kendala terbesar dalam pembuatan album ini apa?
R: Masalah waktu.
U: Iya kita banyak terbentur masalah pribadi sih, masing-masing dari kita udah mulai kuliah di awal 2012 kemaren, ada yang kerja juga dan itu cukup menyita waktu dan jadi kendala dalam hal produksian.
R: Kita juga harus beberapa kali ganti studio untuk eksekusi dikarnakan gak banyak studio yang bisa kita gunakana untuk eksekusi dan membuatnya disitu.
Sensasi apa sih yang kalian rasakan dalam pembuatan album ini? secara album pertama.
U: Wah gimana yah? Kita jadi ngerasain hasil keringat kita sendiri. Selama kita manggung duitnya disisihin semuanya untuk pembuatan album ini. Dan itu rasanya wah banget.
Harapan terbesar kalian untuk album ini?
U: Yah gak muluk-muluk sih, yang jelas bisa diterima, laku ya gitu aja udah lebih dari cukup.
R: Gw sih gak peduli laku/tidaknya yang penting masyarakat luas tau ada LOSTANOTHER…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar