Kamis, 06 November 2014

#YouShouldKnow | The Dirty Glass: Band Jogyakarta Nuansa Irlandia

Photo by Dirty Glass doc.
Beberapa tahun terakhir ini banyak bermunculan band-band punk bernuansa Irish/Scottish yang umumnya disebut Folk Punk atau Celtic Punk dalam skena lokal. Tidak seperti band punk rock biasanya yang cenderung bermain dengan set-alat yang konvensional (gitar listrik, bass, dan drum), Celtic punk melibatkan bebunyian dari Mandolin, Banjo, dan Akordion pada kontruksi musiknya.

Adalah The Pogues dari London yang mulai memperkenalkan jenis musik Celtic punk ini. Kemudian menyebar kebelahan dunia lainnya, hingga Indonesia. Salah satu dampaknya mewabah ke Jogyakarta dan melahirkan sebuah band Celtic punk, The Dirty Glass. Dibentuk pada 2010 dengan formasi Jr. Miko vokalis, Emil bassis, Ganang violins, Ryan mandolin, Ratna gitar (kemudian digantikan oleh Brata dan akhirnya oleh Nathan), Yasu twin whistle, dan Ardyan drummer (yang kemudian digantikan oleh Rude).

Nama Dirty Glass sendiri berangkat dari kebiasaan ketika mabuk dan menjatuhkan gelas ke lantai kontrakan.

Meski berangkat dari latar kesukaan musik yang berbeda-beda, namun tetap terdapat benang merah di masing-masing personil. Benang merah tersebut ialah musik Celtic Punk. Yang menjadikan poin plus bagi karakteristik musik Dirty Glass.

Terlebih mereka memainkan Celtic punk karena menyukai semangat yang dibawa pada musik Celtic punk ini. "Walaupun seorang Shane MC Gowan memainkan musik irish nya secara pelan, tapi semangat perlawanannya tetap kuat," ungkap Jr. Miko saat kami hubungi via email.

Hingga saat ini Dirty Glass sudah mengikuti sejumlah proyek kompilasi diantaranya Kompilasi Paddy Punk untuk lagu "Let's Joke", Kompilasi Guyub Rukun Nyawidji untuk lagu yang sama, Kompilasi Wind From The Foreign Land untuk lagu "Anthem", dan sebuah debut album bertajuk Drunken Summer Night yang baru mereka rilis pada September kemarin. (AL)



Artikel Lain:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar