Jumat, 19 Februari 2016

Ini Scene Kami Juga!: Sebuah Film Tentang Perempuan Punk

Pertama kali mendengar bahwa akan ada sebuah film dokumenter tentang scene hardcore punk Indonesia, membuat gua penasaran. Selain memang film dokumenter adalah sesuatu yang masih asing di scene lokal, ditambah lagi film tersebut ternyata fokus ke aktifitas para perempuan. Dua hal yang langsung membuat gua semakin menggila. Pun gua pikir sudah bukan saatnya lagi scene ini terperangah kagum ketika melihat American Hardcore, The Punk Singer, The Other F Word, atau yang sedang panasnya The Other Option, dan seabrek film lainnya yang mengekspos scene punk di luar sana. Scene ini butuh pendokumentasian yang solid juga. Dan gua pikir langkah Hera Mary untuk membuat Ini Scene Kami Juga! cukup tepat, walaupun ia mengakui dikerjakan dengan kemampuan yang serba terbatas, namun itu bukan masalah yang besar. Terpenting adalah semangat untuk melakukannya terlebih dahulu.

Beruntungnya Lemarikota berkesempatan untuk ngobrol dengan Hera yang berdomisili di Bandung seputar film garapannya dan ide dibelakangnya. (AL)




Bisa ceritakan tentang asal muasalnya Ini Scene Kami Juga ? Apasih itu ?
Ini Scene Kami Juga! Adalah sebuah project film dokumenter tentang keterlibatan dan aktifitas teman-teman perempuan di skena Hardcore/punk.

Ide untuk membuat film dokumenter Ini Scene Kami Juga! Awalnya sih dari blog yang saya bikin (www.hungryheartproject.blogspot.com). Dulu itu pengen banget nulis atau dokumentasiin band-band yang ada di skena DIY Hc/Punk yang punya personil perempuan di dalamnya. Cuma makin kesini ko susah banget ya cari sumbernya, maksudnya antusiasnya juga ga besar banget. Karena saya juga ga tahu semua band apa aja sih yang punya personil perempuan. Makanya di bukalah semacam bewara siapa tau temen-temen lainnya minat untuk ngontak saya buat masukin bandnya ke blog itu.
Seiringnya waktu berjalan mulailah mikir tentang kontribusi perempuan terhadap skena ini ko jarang diberitakan ? Ko ga ada orang yang bikin dokumentasi itu selain saya di blog saya itu ? Karena kontribusi perempuan di skena ini sebenernya kan ga cuma dalam bentuk band. Ada yang juga yang perseorangan ataupun secara kolektif. Jadi mulailah ide bikin film ini terealisasikan setelah 2 tahun bimbang jadi dibikin apa engga. Karena sebelumnya banyak hambatan banget kenapa film ini belum juga jadi.

Siapa saja yang terlibat dan sudah sampai mana penggarapannya sekarang ?
Yang terlibat menjadi narasumber di film ini ada sekitar 14 orang teman perempuan. Termasuk dari pemain band, photographer, kolektif dan penulis zine. Proses penggarapannya sudah sampe tahap editing sekarang.

Sejauh ini, apa kendala yang kamu hadapi dalam proses penggarapan film ini ?
Kendala yang paling dirasain nyusahin dan sempet bikin kesel (haha) adalah minimnya dokumentasi. Karena sejak jaman dahulu kala itu kita semua tidak dibiasakan mendokumentasikan aktifitas kita dalam berbentuk video. Pada tahun 2000-2010-an dokumentasi dalam bentuk fotopun masih sedikit banget. Sampai saya banyak tanya ke temen-temen yang aktif di tahun itupun mereka ga megang. Malah ada kok bahan dokumentasinya band yang bersangkutan malah ga punya sekali. Jadinya agak sedikit ragu mau diambil apa engga nih narasumbernya. Cuma balik lagi ke tujuan awal, bahwa film ini memang untuk menceritakan dan mendokumentasikan beberapa teman perempuan yang memang aktif dan ada ada di skena ini. Terlepas dari ada atau tidak adanya dokumentasi mereka di masa lalu tapi ya ini lah mereka. Cewek-cewek kece dan tangguh yang tetap ada di skena kita, diantara beribu-beribu laki-laki yang menang komunitas ini udah di cap dengan dunianya laki-laki. Eits..paradigma kalian itu salah. Ini scene kami juga kok.

Bagaiamana sih kamu mengkurasi 12 perempuan yang menjadi pemeran dalam film ini dan apa saja kriterianya ?
Ga ada kriteria spesial sih. Narasumber yang saya minta berbicara di film ini sebenernya yang aktif dan memberi peran/kontribusi pada masanya hingga yang masih aktif sampai sekarang. Kenapa jumlahnya 14 orang ini ya dipilih random sih. Kalau jumlah dari awal ga terlalu mikirn. Cuma memang udah ada beberapa narasumber yang sudah duluan saya keceng dari pertama ide bikin film dokumenter ada. Karena merekalah pionir kenapa kita-kita, saya atau teman-teman perempuan akhirnya lahir di skena ini.


Bagaimana kamu mendanai proyek film ini ? Dengan cara donatur, melibatkan sponsor, atau ada cara lain ?
Proses dana membuat film ini sampe sekarang masih pake duit pribadi. Dulu sempat bikin crowd funding gitu, tapi orang-orang kayanya ga tertarik. Dulu bikin crowd funding itu buat biaya nyamperin narasumber ke kota masing-masing. Tapi pada akhirnya cuma ada satu orang yang transfer ke rekening saya sebesar Rp.50.000 dan gamau nyebutin nama. Itu saya seneng banget hehe. Ternyata masih ada yang perduli sama project ini. Siapapun kamu mas yang sudah bantu makasih ya. Karena kamulah yang meyakinkan saya untuk tetep jadiin project ini. Peluk hangat dari saya!

Rencananya kalau pembuatan produksi dvd, cover, dll nya sudah ada beberapa teman peorangan, kolektif dan records label yang mau bantuin biaya produksinya. Seneng banget karena pas ditanya kenapa mereka mau bantu dan sepenting apa film ini untuk mereka, jawaban mereka memuaskan dan bikin saya terharu. Hiksss! Karena saya banyak waktu untuk perempuan. Dan mereka kayanya mengerti itu. Walaupun sebenernya bisa dikatakan film ini bukan film yang punya kualitas gambar yang bagus-bagus amat kaya film-film dokumenter diluar Indonesia. Karena semua kamera dan peralatannya saya dapet minjem temen serumah (makasih ya Zy!), dan pinjem ke beberapa temen lainnya juga. Jadi ya bisa dilihatlah nanti hasilnya sendiri kualitas gambarnya agak beda-beda :D


Menurut kamu, bagaimana sih kondisi perempuan dalam komunitas hardcore/punk sendiri ?
Kondisinya ya semakin rame pastinya. Teman-teman perempuan sudah banyak yang hadir dan bisa dilihat di setiap gigs. Meski ada beberapa kota yang masih sepi bahkan ga ada temen perempuan yang datang ke gigs, entah karena memang ga suka sama musiknya, atau sama orang-orangnya. Saya jadi inget pas saya ke Kediri sama band saya, dan sekalian interview salah satu narasumber disana ternyata pas saya datang ke gigsnya, ceweknya saya doang. Mungkin bakal berdua kalau narasumbernya pada saat itu bukan moment paska melahirkan.

Lalu, mungkin ada beberapa temen perempuan yang datang ke gigs cuma karena jadi pacarnya siapa gitu di komunitasnya, atau engga temen perempuan yang diajakin temennya jadi cuma ikut-ikutan datang aja lalu dititipin tas temennya kalau temennya mau moshing. Tapi ya ga apa-apa, itu semua kan proses mengenal skena ini kan. Dari situlah dimulai mereka akan tetep begitu saja atau malah makin aktif dan ngasih kontribusi yang lebih buat skena ini. Kan sebenernya kita para perempuan diberi banyak pilihan mau ngapain di skena ini.Nah, di film inilah nanti kalian bisa tau temen perempuan yang mana aja sih yang mampu bertahan, bener-bener ambil keputusan dan jatuh cinta sama skena ini. Beberapa pertanyaan tersebut pastinya akan terjawab di film ini.


Sepintas saya melihat apa yang kamu lakukan memiliki kesamaan dengan apa yang pernah terjadi pada gerakan riot grrrl. Apakah ini sebuah kebetulan atau memang kamu mengacu ke sana juga ?
Riot grrrl tentuya berpengaruh besar buat keberlangsungan aktifitas saya dan mungkin buat temen-temen lainnya di skena ini, namun apa yang saya lakuin dengan pembuatan film dokumenter ini bener-bener ga terpacu pada aktifitas Riot Grrrl sendiri. Ini alami terbentuk dengan begitu aja. Istilahnya mah udah kaya panggilan alam. Karena saya tumbuh dan banyak belajar pada skena saya sendiri makanya muncul ide bikin film ini. Kalau Riot Grrrl adalah sebuah gerakan satu kolektif ini saya benar-benar sendiri.

Bagaimana pandangan kamu mengenai kasus pemerkosaan yang malah kadang menyalahkan kaum perempuan ?
Ya kesel dan marah lah! Selama beberapa dekade perempuan hanya bisa dijadikan objek yang melulu disalahin. Karena kan perempuan punya hak yang sama dengan laki-laki, tentang apa yang mereka pakai dan apapun yang mereka lakukan selama itu bisa membuat dirinya berkembang menjadi pribadi yang lebih bahagia dan ngerasa lebih nyaman. Ya kenapa perempuan selalu disalahakan karena apa yang mereka pakai? Otak laki-lakinya aja yang ga beres. Dikit-dikit liat perempuan pakai baju yang serba minim mereka ga bisa bawa diri. Dan kita mind setnya kan emang udah seperti itu, mayoritas laki-laki akan lebih mikir yang engga-engga kalau udah liat perempuan memakai pakaian serba minim. Gimana otaknya bisa mikir dan mau jalan aja sih. Kalau pikirannya udah mesum mah mau perempuan pake apa aja kan sebenernya bisa kejadian apapun.

Menurut data dari Komnas Perempuan mencatat terdapat sebanyak 3.860 kasus kekerasan seksual pada perempuan yang terjadi pada tahun 2014 di Indonesia. Apakah ini ada hubungannya dengan budaya patriarki di Indonesia ?
Saya bisa bilang bisa jadi ada hubungannya dan ga ada hubungannya. Patriarki sendiri sudah mengakar dalam budaya kita, mungkin dulu memang masih banyak perempuan yang jadi korban kekerasan karena pada jamannya mayoritas perempuan takut karena kekuasaan laki-laki itu diatas segalanya, dengan berkembangnya jaman kekerasan seksual nyatanya bisa terjadi kapanpun dan dimanapun selagi ada kesempatan. Balik lagi ke pribadinya. Dan perempuan sekarang udah banyak yang lebih pintar untuk menyiasati agar kekerasan seksual ga terjadi sama dirinya. Misalkan sekarang banyak kelas-kelas self defense yang di adakan. Itu kan menjadi salah satu bukti kecil bahwa perempuan sudah mengambil sikap untuk meminimaisir kejadian apapun yang diluar kehendaknya.

Apa tanggapan kamu mengenai gerakan SlutWalk yang terjadi disejumlah negara dalam beberapa tahun terakhir ? Apakah perlu ada SlutWalk Indonesia ?
Excited! Slutwalk adalah salah satu support terhadap korban ataupun pejuang yang menginginkan bahwa rape culture memang harus ditiadakan. Apapun alasannya permerkosaan adalah hal yang engga banget dan memang harus diberi pemahaman untuk membawa diri kedalam pemikiran bahwa perempuan atau siapapun tidak berhak melulu menjadi objek seksualitas. Kalau perlu engganya disini diadakan SlutWalk, sebenernya dari beberapa tahun dulu kampanye anti pemerkosaan atau kampanye tentang perempuan sudah banyak yang dilakukan. Hanya dari judul kampanyenya aja yang tidak membawa nama SLutWalk. Apapun bentuk dan kegiatan kampanye anti pemerkosaan ini saya yakin kok bahwa kami semua mempunyai tujuan yang sama.

Kembali ke film kamu, rencananya kapan Ini Scene Kami Juga bisa segera ditayangkan ?
Rencananya bakan launching di bulan April. Saya dan beberapa teman perempuan mempunyai satu kolektif yang dinamakan Kolektif Betina. Kami akan bikin satu acara meliputi show band, pameran, workshop dan screening film yang bertajuk Lady Fast / Fest tanggal 2 dan 3 April 2016 di Yogyakarta. Semoga bisa tayang sesuai jadwal.

Terakhir, sebutkan lagu favorit kamu yang biasa didengarkan untuk memulai aktifitas ?
Woo! Ini ada beberapa lagu dari band yang lagi asik didengerin atau mungkin band ini yang selalu didengerin :
- Graves At Sea – Pariah
- To What End – Refelction Of Isolation
- Beginning Of The End – Naukratis
- Victims – Death Do Us Part
- Bikini Kill – Sugar
- Strike Anywhere – Timebomb Generation
- Tim Vantol – Bitter Moning Taste
- Echobelly – Nobody Like You
- Iwa. K – Bebas
- Pearl Jam - Jeremy


**Foto oleh Hera Mary

Artikel Lain:

1 komentar:

  1. Assalamu Alaikum Wr.Wb...
    Maaf sebelumnya jika lewat Tempat ini saya menceritakan kisah hidup saya niat saya hanyalah semata ingin berbagi tapi semua tergantung Anda percaya atau tidak yg jelasnya ini nyata tidak ada rekayasa……
    Syukur alhamdulillah kini saya bisa menghirup udara segar di indonesia karnah sudah sekian lama saya ingin pulang ke kampung halaman namun tak bisa sebab,saya harus bekerja di negri orang (MALAYSIA) karna ada hutang yang harus saya bayar di majikan yaitu 125juta untuk uang indo namun saya tidak pusing lagi sebab kemarin saya di berikan Info oleh seseorang yang tidak saya kenal,katanya kalau mengalami kesulitan baik dalam Kesehatan atau Ekonomi,Terlilit hutang silahkan minta bantuan sama
    AKI BROMO di Nomor telfon ((( 085 288 958 758 ))) di jamin bantuan beliau 100% …
    Jadi saya beranikan diri menghubungi beliau dan menyampaikan semua masalah saya dan alhamdulillah saya bisa di bantu,kini semua hutang saya sama majikan di Malaysia semua bisa terlunasi dan punya modal untuk pulang kampung,,,,
    Jadi buat yang pengen seperti saya silahkan hubungi AKI BROMO di nomor ((( 085 288 958 758 ))) Anda tidak usah ragu akan adanya penipuan atau hal semacamnya sebab saya dan yg lainnya sudah membuktikan keampuhan bantuan beliau kini giliran Anda trimah kasih banyak... dan untuk lebih jelas atau kurang percaya silahkan kunjungi

    http://hancurkan-bandar-togel.blogspot.co.id/

    Anda sudah ke mana-mana tetapi tidak menghasilkan solusi yang tepat.!!!
    Jangan Anda Putus Asa...Karna anda sudah berada di kata kata yang sangat tepat.!!!

    APAKAH ANDA TERMASUK KATEGORI DI BAWAH INI.???
    -BANTUAN DANA GAIB DAN UANG BALIK
    -MENAKLUKKAN LAWAN JENIS
    -PENGLARISAN DAN SANTET
    -PESUGIHAN TUYUL MELEK.-BANTUAN DANA GAIB DAN UANG BALIK
    -MENAKLUKKAN LAWAN JENIS
    -PENGLARISAN DAN SANTET
    -PESUGIHAN TUYUL MELEK.

    bagi anda yang BENAR-BENAR SERIUS dalam hal ini silahkan..!!!
    HUB: AKI BROMO
    TLP / (((0852-8895-8758)))

    untuk lebih jelasnya tentang pesugihan atau kurang percaya silahkan kunjungi di:

    http://www.ilmu-pesugihan.com

    KAMI MEMBERIKAN BUKTI/ BUKAN JANJI, DAN MENJAMIN KEBERHASILAN ANDA TERIMA KASIH
    WASSALAMUALAIKUM.WR.WB...???





    BalasHapus