Kamis, 26 Desember 2013

Revolt: "Bring That Beat Back Adalah Motivasi Kami"

Titan Revolt.
Photo by Revolt doc.
Fenomena hardcore yang terjadi di Indonesia pada dekade pertengahan 90-an memicu lima orang pemuda dari Bogor untuk mendirikan sebuah band. Hasilnya pada 1998, ke lima pemuda tersebut mendirikan Revolt. Terinspirasi oleh skena New York Hardcore dan Lost&Found Records. Dan pada tahun 2000, mereka berhasil merilis sebuah demo tape dan satu buah split tape bareng band Bogor lainnya yakni Destruction Out Of Mind (RIP.Red).

Bongkar pasang personil yang terjadi pada kubu Revolt turut menyebabkan perubahan musik secara signifikan. Mereka bantir stir untuk memainkan musik tipikal fast hc/punk dan sempat pula merilis sebuah 4 waysplit bersama Unmistake, Everybody's Enemies dan Scream 7 Shower (Keduanya dari Jepang.Red).

Bayang-bayang kelam akan bongkar pasang personil tidak serta merta menjauhkan dari pandangan mereka. Pada tahun 2008, perubahan personil kembali terulang. Beruntungnya, dewi fortuna kali ini memihak pada mereka dan formasi tersebutlah yang bertahan hingga kini (2013). Titan sebagai vokal, Aip pada gitar, Eric pada gitar, Yermi pada Bass, dan Attep pada drum.

Formasi tersebut unjuk kebolehan dengan menghasilkan sebuah album bertajuk Bring That Beat Back yang di rilis pada pertengahan 2012 lalu.

Sayangnya band yang satu ini tergolong yang jarang sekali manggung. Entah faktor apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Berikut ini Titan akan menjelaskan tentang kendala apa saja yang terjadi pada band yang ia dirikan 15 tahun silam ini. (AL)

Hallo Revolt. Bagaimana kondisi kalian saat menjawab interview ini ? Apa yang baru dari kalian ?
Titan: Halo Alfian! Halo Lemari Kota! kabar kami baik-baik aja, maafkan atas super keterlambatan menjawab interview ini. Hehe... Yang baru dari kami saat ini, kalau akhir tahun ini salah satu gitaris kami, Eric akan menikah, congrats for him!

Kenapa sih beberapa tahun belakangan ini kalian jarang manggung ? Hal apa yang menjadi kendala kalian ?
Titan: Hahaha.. Iya nih, terlalu woles kali kita ya. Selain itu mungkin karena masing-masing personil sudah pada sibuk dengan rutinitas dan keluarganya. Mungkin itu salah satu yang jadi kendala kita. Tapi balik lagi ke awal, kalo kita ngga terlalu woles mungkin semua tadi itu sebenernya ya bisa aja ngga jadi kendala. Haha..

Ceritain dong tentang situasi terakhir gig yang kalian rasakan ?
Titan: Situasi gig yang terakhir kita rasakan itu, saat pas kemarin tur ke Sragen bulan November. Dan ya, Small Gig Great Friends, itu yang dari dulu kita suka banget! Sebuah studio show dengan jumlah audience yang memadati studio, ngga peduli panasnya studio tapi semuanya menikmati aura kebersamaan itu. Dan juga setelah gig selesai pun ga langsung pada pulang, tapi mengobrol sambil ngeteh/ngopi-ngopi bareng. Buat kita, Hc/punk is all about network of friends.

Bicara mengenai album Bring That Beat Back. Seberapa berartinya album tersebut untuk kalian ?
Titan: Sejujurnya title Bring That Beat Back itu sendiri untuk memotivasi kita untuk supaya lebih produktif lagi, ‘Beat’ yang terdahulu pernah ada pada kita, ingin kita kembalikan lagi dengan yang lebih matang dalam materi, tanpa mengurangi spirit itu sendiri tentunya.

Revolt di Stamina Maksimum Vol.3, 2008.
Photo by Revolt doc.

Jika diperhatikan. Musik dalam album tersebut sedikit berbeda dari rilisan-rilisan kalian sebelumnya. Lebih bernuansa crossover/thrash metal jika saya dengar. Hal apa yang membuat warna musik kalian menjadi beda ?
Titan: Iya betul banget. Saat meramu materi album itu kita memang lagi keranjingan dengan album dari Slayer yakni Undisputed Attitude. Semacam ramuan hardcore/punk era 80an yang diracik dengan sentuhan oldskool metal tanpa mengurangi tempo cepat itu sendiri. Play fast or die bray! Hahaha..

Apa saja sih referensi ketika mengerjakan materi untuk album tersebut ?
Titan: Saat pengerjaan materi album itu, kita lagi banyak dengerin Slayer Undisputed Attitude, Bones Brigade, DFA, Minor Threat.

Bicara sedikit mengenai skena hardcore Bogor. Apa yang berbeda dari skena itu sejak kalian berdiri hingga saat ini ?
Titan: Banyak banget yah, kalo di lihat dari sisi teknologi saat ini yang segala halnya cukup gampang didapatkan, beda dengan masa terdahulu kita alami yang sampe pas nemu materi lagu pada kaset mendem juga masih kita paksain rekam. Hahaha.. Tapi kalo di lihat segi positifnya, saat ini semakin banyak banget band hardcore yang rekomended bermunculan. Mungkin karena cukup seringnya hardcore gig yang diadakan. Jadi membuat banyak temen-temen yang ‘tergugah’ pengen ikutan bikin band kali ya. Hahaha... Tapi itu seru banget jadinya. Dengan semakin banyaknya band, selain bisa jadi teman saat tour bareng atau saat bikin gig gak bingung lagi nyari band-bandnya.

Rekomendasikan dong, band-band lokal sana yang saat ini sedang kalian dengarkan ?
Titan: The Kuda (hardcore punk rock 77s), Common Goals (youthcrew hardcore semacam Mindset), Stand Clear (youthcrew hardcore semacam Keep It Clear), Let’s Go (hardcore punk80s), A Curious Voynich (Post Hardcore semacam Counterparts-Defeater), Cause (indiepop semacam Coldplay-Radiohead)


Apa yang kalian ketahui tentang Lemari Kota Webzine ? Tolong berikan sedikit pendapat untuk itu.
Titan: Ya sesuai filosofinya ya, lemari kan biasanya isinya macem-macem tuh, kalo kita butuh sesuatu nyarinya di lemari, nah ini kalo kita butuh segala info perihal dunia 'persilatan' tinggal kita cari aja di Lemari Kota Webzine.

Rencana jangka pendek dari kalian. Apa yang akan kalian lakukan ?
Titan: Semoga awal tahun 2014 nanti, setelah Eric mulai ‘tenang’ kita mau coba meramu beberapa materi untuk album selanjutnya, doakan kami untuk terus produktif yah..

Last words ?
Titan: Stay you! Stay punk!

Artikel Lain:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar