Rabu, 03 Desember 2014

Deal Statement: Menjadikan Band Sebagai Media Kampanye Gajah

Photo by DS doc.
Menurut WWF Indonesia, saat ini hanya tersisa 2.400 hingga 2.800 individu Gajah Sumatera di alam. Yang disebabkan oleh perburuan, deforestasi, dan hilangnya habitat, serta konflik dengan manusia. Pada September lalu tiga Gajah jantan ditemukan mati tanpa gading oleh warga di perkebunan kelapa sawit wilayah Aceh Timur (Link sumber).

Hal tersebut menggugah unit hardcore punk asal Kota Depok, Deal Statement, untuk melakukan fundraising untuk membantu menyelamatkan Gajah. Fundraising tersebut dilakukan dengan cara menjual kaos yang semua keuntungannya akan di sumbangkan melalui salah satu LSM yang fokus pada isu terkait. Tidak hanya itu, saat ini Deal Statement sedang menggarap sebuah video dokumenter. Mau tau lebih lanjut ? Mari simak hasil obrolan singkat kami dengan Giring (gitar/back voc) Deal Statement. (AL)


.Sedari banyaknya binatang yang hampir punah seperti Orang Hutan, Harimau, Hiu, etc. Kenapa kalian memilih fokus melakukan fundraising pada Gajah ?
Pada dasarnya penciptaan satwa liar di alam bebas punya tugas menjaga ekosistem sekitarnya masing-masing. Dan gajah juga punya tugas yang besar menjaga ekosistem dan mereka membutuhkan habitat yang besar.

Ketika kita bisa menyelamatkan gajah kita juga bisa menyelamatkan habitatnya (hutan) kita yang besar pula, itu yang pertama. Kedua, dari banyaknya issue kepunahan satwa, gajah adalah satwa yang besar manfaatnya dialam liar, tapi masih jarang sekali yang mengetahui tentang informasi bahwa gajah adalah hewan yang sudah sangat kritis keadaannya dikarenakan perburuan gading yang terus menerus terjadi dan juga konflik masyarakat yang didekat hutan vs gajah. Terbukti dari beberapa aksi campaign yang kita ikuti tentang issue gajah ini hanya sedikit yang ikut serta dibandingkan issue kepunahan satwa lainnya, tapi bukan berarti satwa yang terancam punah lainnya tidak perlu diperhatikan. Sebenarnya kita gak pilah-pilih soal campaign issue. Tapi saat ini gajah adalah issue yang jarang muncul ke permukaan dan masyarakat menganggap keadaan gajah dialam bebas dalam kondisi aman. Namun kenyataannya berbeda jauh. Dan dalam beberapa tahun terakhir jumlah kasus perburuan gading gajah meningkat pesat. Jadi itu yang membuat kita membahas issue kepunahan gajah. Gak menutup kemungkinan kita bakal membahas issue alam yang lainya.

Dan, ini bukan pertama kalinya kalian melakukan hal ini. Bisa diceritakan progresi dari fundraising yang pertama ? 
Donasi yang terkumpul dari fundrising pertama sepenuhnya sudah kita percayakan kepada Chik Rini dari Yay. Raju. Dan beliau mengatakan dana kemarin sudah terpakai untuk membantu terapi Agam anak gajah di PLG Saree, Aceh yang patah tulang dan terancam euthanasia.

Sejauh ini, bagaimana dengan fundraising yang kedua ?
Fundrising yang kedua ini kita masih menunggu target nominal yang terkumpul.

Beberapa waktu lalu, kalian sempat mengatakan sedang menggarap sebuah video dokumenter. Bisa diceritakan tentang hal itu ?
Kita tergerak untuk membuat video ini terlatar belakangi oleh masyarakat Indonesia yang belum mengetahui akan issue kepunahan gajah Sumatera. Kita membuat video dokumenter ini melibatkan beberapa narasumber dari wartawan Antara News, Indonesia Sahabat Gajah, Pawsleague dan WWF Indonesia untuk menyampaikan dan sedikit bercerita soal apa yang terjadi dengan gajah Sumatera yang nantinya akan direkam melalui media video dan disebar luaskan ke seluruh masyarakat melalui Youtube dan akan diikut sertakan diseminar ke sekolah sekolah untuk media edukasi.

Ada adrenalin tersendiri untuk masuk langsung ke zona konflik tapi apa daya kita tergerak dari diri sendiri tanpa donasi dari pihak manapun sehingga kita berfikir untuk menolong dan mempertahankan gajah ini pun kita gak mesti kehutan, dengan video dokumenter ini kita mengharapkan akan timbul kepedulian dan harapan baru untuk sama sama menyuarakan tentang issue ini dan output nya kita mengharapkan pemerintah lebih peduli lagi tentang gajah sumatera dan habitatnya. Kita butuh rumah, begitu juga gajah.

Apakah untuk aktivitas fundraising ini kalian bekerjasama dengan pihak lain ? Seperti NGO misalnya.
Fundrising ini kita bekerjasama dengan Yayasan Raju sebagai penanggung jawab donasi yang terkumpul.

Saya rasa jarang ada band di skena hardcore lokal yang benar seserius ini dalam memperjuangkan sebuah isu, terutama dalam memperjuangkan isu satwa. Apa yang membuat kalian yakin berkampanye untuk isu ini dengan band sebagai medianya ?
Yang membuat kita yakin berkampanye untuk issue gajah dengan band sebagai medianya karena kita mau memulai dari kita sendiri dan tempat dimana kita berdiri. Yang bisa kita lakukan sekarang ya bermusik dan membuat makna dibalik musik kita. Makanya kenapa kita menggunakan band sebagai media kampanye karena musik adalah senjata untuk melakukan penyampaian dan memulai perubahan

Terakhir, apa yang dalam waktu dekat ingin segera kalian selesaikan ?
Yang sangat ingin diselesaikan tentunya video dokumenter ini dan juga EP kita yang dari awal tahun cuma jadi wacana, hahahaha.

Last words, please! (aphorisms maybe?)
Aku cinta wanita.

Artikel Lain:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar