Ketika itu Agung Prabowo duduk di kelas 1 Sekolah Dasar, ia mendapatkan hadiah komik dari Ibu-nya karna berhasil meraih ranking kelas. Doraemon dan Kungfu Boy adalah komik yang Ibu-nya berikan. Menjadi cikal bakal ketertarikan pria kelahiran Semarang 29 tahun silam ini terhadap komik. "Sejak itulah saya mulai berfikir, membuat komik itu keren sekali," ungkapnya.
Namun tidak lantas membuat ia langsung menerbitkan komik. Ia lebih dulu menerbitkan sebuah fanzine vegetarian/hc-punk dengan nama For Tomorrow dan juga malang melintang diberbagai band, salah satunya Scream Of Oi.
Berikut ini hasil obrolan LK dengan Agung Prabowo soal statusnya menjadi komikus, zinemaker, anak band, dan juga seorang guru. (AL)
Apa yang membuat kamu pada akhirnya tertarik untuk menjadi komikus ?
Menjadi komikus sudah menjadi cita – cita saya sejak kecil, nah baru setelah lulus kuliah saya berkesempatan untuk terjun di dunia komik. Sekitar tahun 2010an saya mulai iseng – iseng meng-upload komik strip (komik 1 halaman) di facebook. Tanpa diduga, sambutannya begitu positif, dan beberapa penerbit pun mulai berdatangan untuk mengajak join dipenerbitan mereka, dream come true.
Minggu, 28 Desember 2014
Rabu, 24 Desember 2014
CBA: Karna Bosan Dan Ingin Keluar Kotak
CBA merilis single terbaru berjudul "Out Of Box" via soundcloud pada hari ini (24/12). Single tersebut merupakan wujud dari kebosanan dan 'mentok' nya musik yang telah mereka mainkan selama kurang lebih 5 tahun terakhir.
"Single “Out Of Box” ini kami rancang sebagai petanda untuk keluar dari kegelisahan tersebut. Mencari ruang-ruang baru untuk bersenang-senang tanpa harus membuang esensi ataupun mengurangi semangat bermusik kami sebelumnya," tulis mereka dalam press release yang kami terima.
Sebelumnya mereka sudah memberikan isyarat pada mini album Leave The Cage yang rilis 2013 lalu. Mereka mengatakan bahwa mini album tersebut adalah penjembatan antara pendengar sebagai gambaran bagaimana musik CBA di kemudian hari. “Ini lah kami (CBA) yang sekarang. Kami sudah sampai diujung seberang yang kami khendaki," tulis mereka.
Jika melihat kebelakang dan merunut dari diskografi yang mereka punya, pada awalnya CBA memainkan musik hardcore dengan sentuhan old school. Sekarang bisa didengar melalui single tersebut, band asal Depok ini memainkan musik yang sedikit bernuansa punk rock. "Tidak perlu dulu musik mu seperti apa lalu berubah menjadi apa. Selagi gairah dan semangat yang dibawakan masih sama. Tentu perkara diterima atau tidak itu kembali kepada telinga masing-masing. Kami hanya ingin memainkan musik seperti yang memang kami inginkan."
Selain merilisnya, single "Out Of Box" ini dapat didownload bebas. (Mario)
"Single “Out Of Box” ini kami rancang sebagai petanda untuk keluar dari kegelisahan tersebut. Mencari ruang-ruang baru untuk bersenang-senang tanpa harus membuang esensi ataupun mengurangi semangat bermusik kami sebelumnya," tulis mereka dalam press release yang kami terima.
Sebelumnya mereka sudah memberikan isyarat pada mini album Leave The Cage yang rilis 2013 lalu. Mereka mengatakan bahwa mini album tersebut adalah penjembatan antara pendengar sebagai gambaran bagaimana musik CBA di kemudian hari. “Ini lah kami (CBA) yang sekarang. Kami sudah sampai diujung seberang yang kami khendaki," tulis mereka.
Jika melihat kebelakang dan merunut dari diskografi yang mereka punya, pada awalnya CBA memainkan musik hardcore dengan sentuhan old school. Sekarang bisa didengar melalui single tersebut, band asal Depok ini memainkan musik yang sedikit bernuansa punk rock. "Tidak perlu dulu musik mu seperti apa lalu berubah menjadi apa. Selagi gairah dan semangat yang dibawakan masih sama. Tentu perkara diterima atau tidak itu kembali kepada telinga masing-masing. Kami hanya ingin memainkan musik seperti yang memang kami inginkan."
Selain merilisnya, single "Out Of Box" ini dapat didownload bebas. (Mario)
Selasa, 23 Desember 2014
Feast "Camkan" Kebebasan Beragama
Adalah Baskara Putra (vokal), Adnan Satyanugraha (gitar), Adrianus Aristo Haryo (drum), Dicky Renanda (gitar), dan Fadli Fikriawan (bass), lima pemuda asal Jakarta yang tergabung dalam unit hardrock/psychedelic, Feist, yang merasakan kegelisahan kebebasan beragama di Indonesia.
Secara gamblang mereka mempertanyakan hubunganan pribadi yang sangat intim dengan Alam Semesta dan tuhan. "Harus diatur secara massal ?" tegas mereka melalui press release yang kami terima.
Hal tersebut yang merangsang band bentukan 2012 ini untuk merangkumnya menjadi sebuah single berjudul "Camkan". Melalui lagu tersebut, mereka mengajak pendengar untuk ikut mempertanyakan kembali hal-hal esensial yang bersentuhan dengan keseharian.
Single "Camkan" dapat segera didengar via tautan di bawah ini. (AL)
Secara gamblang mereka mempertanyakan hubunganan pribadi yang sangat intim dengan Alam Semesta dan tuhan. "Harus diatur secara massal ?" tegas mereka melalui press release yang kami terima.
Hal tersebut yang merangsang band bentukan 2012 ini untuk merangkumnya menjadi sebuah single berjudul "Camkan". Melalui lagu tersebut, mereka mengajak pendengar untuk ikut mempertanyakan kembali hal-hal esensial yang bersentuhan dengan keseharian.
Single "Camkan" dapat segera didengar via tautan di bawah ini. (AL)
Total Jerks Akan Split Album Dengan The Kuda
Band hardcore dengan nuansa musik early hardcore 80an nya yang kental, Total Jerks, mengabarkan akan melakukan split dengan The Kuda. Hal tersebut diungkapkan secara langsung oleh sang vokalis Ricky disela-sela proses rekaman materi baru Total Jerks di Zafran Music Studio Depok, Minggu(21/12) kemarin.
Rencananya split album tersebut akan dirilis pada Februari tahun 2015 mendatang dengan bantuan label Necros Division. Album split tersebut pun menampilkan materi yang baru dari masing-masing band.
Kepada LK, Ricky memberikan bocorkan satu buah materi yang berjudul "Go To The Beach" yang juga sebagai gambaran bagaimana musik Total Jerks dialbum split tersebut. Sebuah lagu dengan nuansa surf-punk yang catchy nan binal. Silahkan simak lagu nya pada tautan di bawah ini. (AL)
Rencananya split album tersebut akan dirilis pada Februari tahun 2015 mendatang dengan bantuan label Necros Division. Album split tersebut pun menampilkan materi yang baru dari masing-masing band.
Kepada LK, Ricky memberikan bocorkan satu buah materi yang berjudul "Go To The Beach" yang juga sebagai gambaran bagaimana musik Total Jerks dialbum split tersebut. Sebuah lagu dengan nuansa surf-punk yang catchy nan binal. Silahkan simak lagu nya pada tautan di bawah ini. (AL)
Kamis, 18 Desember 2014
#gigreport | Vicious Divine "Loathe Relese Party"
Vicious Divine. Photo by Rumah Rimba doc. |
Rumah Rimba menjadi saksi bisu pesta pora yang kami lakukan malam itu. Studio yang terbagi menjadi 3 ruangan kamar mandi, backstage, dan ruanganutama. Ruangan utama yang kurang lebih berukuran 6mx14m sudah bukan lagi ruangan bersih dengan tembok coklat dan lantai yang rata. Gambaran bodoh kami sudah mengotori semua dinding. Ada panggung setinggi 1m dengan lightning disekitarnya. Tak luput dari pandangan semua orang yang datang ke venue ada Graffiti bertuliskan Vicious Divine dengan warna dominan Merah, Kuning, Hijau menyambut di belakang Gerbang Masuk Rumah Rimba yang digambar oleh FJS. Di depan ada Booth kecil dengan sofa sofa yang berhias lampu lampu kecil yang digunakan teman teman untuk bersantai sebelum masuk ke venue dan tepat disamping gerbang ada lapakan kecil yang tentunya menjual Rilisan fisik dari band band lokal seperti AJTHC danBully Brat yang baru merilis Debut Album mereka ikut serta juga beberapa Rilisan keren dari Arabian Records, Sidoarjo.
Rabu, 17 Desember 2014
"Be Strong" A Fundraising Gig For Dimas "Dipaw" Prabowo
Gallstone. Terdengar seram dan keren seperti nama band metal yang menghiasi sampul majalah Kerrang bukan ? Tidak untuk yang ini. Gallstone jika ditranslasikan artinya adalah batu empedu. Batu yang eksistensinya bisa mengganggu organ kantung empedu manusia. Tidak terkecuali untuk Dimas Prabowo aka Dipaw. Dipaw adalah kakak, adik, saudara dan teman yang loyal dan sangat mencintai skena indie ibukota (terutama skena pop-punk, emo dan hardcore). Saking cintanya, Dipaw sampai punya 3 band, Dagger Stab, Miss Universe, dan Volk.
Tapi, sudah hampir sebulan aktivitas Dipaw, baik ngeband ataupun kerja terhenti. Sampai sekarang, Dipaw masih berada di Rumah Sakit Umum Pertamina (RSPP) gegara gallstone ini. "Be Strong Dipaw", begitulah caption dari banyak teman-teman Dipaw yang sempat menjenguk Dipaw di RSPP. Caption yang akhirnya menginspirasi teman-teman Dipaw untuk membuat suatu karya yang bisa membantu Dipaw. Akhirnya, teman-teman yang sayang dan rindu dengan Dipaw berinisiatif untuk membuat fundraising gig ini.
Gig ini adalah bentuk dukungan kita untuk meringankan beban Dipaw dan keluarga. Fundraising gig ini akan diramaikan oleh teman-teman Dipaw yaitu: Last Child, Monkey Boots, Story Starry Nite, Koboy Insaf, My Name Is, Viscral, S2V, Tinkerbell, Miss Universe dan Volk. Tidak cuma ngeband, gig ini juga akan diramaikan oleh sesi lelang merchandise band-band yang hasil penjualannya nanti akan disumbangkan untuk pengobatan Dipaw.
Kami mengundang teman-teman, baik yang kenal ataupun yang belum kenal dengan Dipaw, untuk ikutan menyemangati Dipaw dengan cara datang dan mengapresiasi fundraising gig ini pada hari Minggu, 21 Desember 2014 di Maitrin Cafe, Pulo Mas-Jakarta Timur. Semakin banyak teman-teman yang datang dan membeli tiket + merchandise, semakin besar dukungan yang bisa kita berikan buat Dipaw.
Be Strong Dipaw !
Tapi, sudah hampir sebulan aktivitas Dipaw, baik ngeband ataupun kerja terhenti. Sampai sekarang, Dipaw masih berada di Rumah Sakit Umum Pertamina (RSPP) gegara gallstone ini. "Be Strong Dipaw", begitulah caption dari banyak teman-teman Dipaw yang sempat menjenguk Dipaw di RSPP. Caption yang akhirnya menginspirasi teman-teman Dipaw untuk membuat suatu karya yang bisa membantu Dipaw. Akhirnya, teman-teman yang sayang dan rindu dengan Dipaw berinisiatif untuk membuat fundraising gig ini.
Gig ini adalah bentuk dukungan kita untuk meringankan beban Dipaw dan keluarga. Fundraising gig ini akan diramaikan oleh teman-teman Dipaw yaitu: Last Child, Monkey Boots, Story Starry Nite, Koboy Insaf, My Name Is, Viscral, S2V, Tinkerbell, Miss Universe dan Volk. Tidak cuma ngeband, gig ini juga akan diramaikan oleh sesi lelang merchandise band-band yang hasil penjualannya nanti akan disumbangkan untuk pengobatan Dipaw.
Kami mengundang teman-teman, baik yang kenal ataupun yang belum kenal dengan Dipaw, untuk ikutan menyemangati Dipaw dengan cara datang dan mengapresiasi fundraising gig ini pada hari Minggu, 21 Desember 2014 di Maitrin Cafe, Pulo Mas-Jakarta Timur. Semakin banyak teman-teman yang datang dan membeli tiket + merchandise, semakin besar dukungan yang bisa kita berikan buat Dipaw.
Be Strong Dipaw !
Senin, 08 Desember 2014
Video of Today: CBA - Rocky Never Been Felt Rock (Live at Stay Here & Stay Together #3)
Kami berkesempatan menyaksikan materi terbaru dari unit punk rock asal Depok, CBA, yang menjadi penampil dalam gig Stay Here and Stay Together #3 Sabtu (6/12) kemarin di Porsea Depok.
Menurut penuturan sang vokalis sebelum memulai lagu, materi ini akan direkam akhir Desember mendatang sebagai gambaran mengenai masa depan musik CBA.
Mengenai tema lirik, mereka mengatakan, "Jika Beastie Boys punya Fight for Your Right. Kita punya lagu ini. Semangatnya sama."
Minggu, 07 Desember 2014
Gerram Rilis Video Teaser Sebelum Album Terbaru
Gerram, unit dark hardcore asal Palembang ini merilis video teaser. Hal ini sebagai kebutuhan promosi untuk debut album mereka Genderang Bencana.
Video teaser ini menggunakan latar lagu "Jeram" yang juga menjadi bagian dalam album tersebut. Dalam video ini menampilkan cuplikan-cuplikan gambar proses rekaman, potongan lagu, artwork, foto dan beberapa info.
Album Genderang Bencana sendiri niatnya akan rilis pada 10 Desember mendatang melalui sebuah label mandiri, Blacksheep Records, dalam format CD. (AL)
Video teaser ini menggunakan latar lagu "Jeram" yang juga menjadi bagian dalam album tersebut. Dalam video ini menampilkan cuplikan-cuplikan gambar proses rekaman, potongan lagu, artwork, foto dan beberapa info.
Album Genderang Bencana sendiri niatnya akan rilis pada 10 Desember mendatang melalui sebuah label mandiri, Blacksheep Records, dalam format CD. (AL)
Kolibri: Rilis Album 'Blank Television' Karna Frustasi
Band asal Surabaya, Kolibri, merilis debut album dengan tajuk Blank Television pada Rabu (3/12) lalu. Dalam album tersebut terdapat lima buah lagu dengan tambahan satu buah intro, yang dapat diunduh secara gratis melalui akun bandcamp mereka.
Album Blank Television mempunyai makna tersendiri. Mereka mengibaratkannya seperti layaknya menonton siaran televisi dalam waktu yang lama dengan pikiran kosong, pandangan mata tertuju kepada warna-warni televisi namun isi pikiran memuai entah kemana. "Beragam imaji dari emosi yang meluap-luap, kemalasan yang penuh dengan rasa apatis, serta perjalanan spiritual yang membingungkan kami ibaratkan seperti menonton siaran televisi," jelas mereka melalui siaran pers yang kami terima.
Mereka menambahkan, "secara keseluruhan, isi dari lagu-lagu yang tertuang dalam album ini merupakan sedikit gambaran rasa frustasi di dalam sisi psikologis kehidupan manusia yang kemudian memunculkan beragam imaji abstrak yang muncul silih berganti dan seringkali secara tiba-tiba."
Album ini sendiri sebenarnya sudah sempat mereka rilis dalam sebuah pagelaran bertajuk Akhirnya Rilis Juga: a Collective Release Party pada Juni lalu. Dimana kala itu setiap penonton yang hadir mendapatkan rilisan tersebut dengan metode transfer via USB Disk, sebuah cara yang mereka berinama Offline Digital Media Share.
Untuk mendapatkan rilisan ini, kalian bisa langsung mengunjungi situ bandcamp mereka: https://kolibrisub.bandcamp.com/releases. (AL)
Album Blank Television mempunyai makna tersendiri. Mereka mengibaratkannya seperti layaknya menonton siaran televisi dalam waktu yang lama dengan pikiran kosong, pandangan mata tertuju kepada warna-warni televisi namun isi pikiran memuai entah kemana. "Beragam imaji dari emosi yang meluap-luap, kemalasan yang penuh dengan rasa apatis, serta perjalanan spiritual yang membingungkan kami ibaratkan seperti menonton siaran televisi," jelas mereka melalui siaran pers yang kami terima.
Mereka menambahkan, "secara keseluruhan, isi dari lagu-lagu yang tertuang dalam album ini merupakan sedikit gambaran rasa frustasi di dalam sisi psikologis kehidupan manusia yang kemudian memunculkan beragam imaji abstrak yang muncul silih berganti dan seringkali secara tiba-tiba."
Album ini sendiri sebenarnya sudah sempat mereka rilis dalam sebuah pagelaran bertajuk Akhirnya Rilis Juga: a Collective Release Party pada Juni lalu. Dimana kala itu setiap penonton yang hadir mendapatkan rilisan tersebut dengan metode transfer via USB Disk, sebuah cara yang mereka berinama Offline Digital Media Share.
Untuk mendapatkan rilisan ini, kalian bisa langsung mengunjungi situ bandcamp mereka: https://kolibrisub.bandcamp.com/releases. (AL)
Tragedi anggap Album II Sebagai Shit Bomb
Photo by TRAGEDI doc. |
Berisi sepuluh lagu, album ini dianggap kuartet yang terdiridari Teguh (vokal), Zanoe (gitar), Reza (bass), dan Ami (drum) sebagai refleksi sederhana dari apa yang terjadi di sekitar mereka. Teguh mengatakan bahwa tidak ada tema khusus untuk albumini. Fokusnya cerita tentang arogansi yang mereka temui dan alami di keseharian. “Album ini tidak menceritakan sesuatu yang tidak kami lihat dan tidak kami rasakan langsung. Semuanya sangat dekat dengan keseharian kami. Intinya tentang arogansi yang pernah kami alamin,” jelas Teguh.
Mengenai materi lagu, dipaparkan oleh Ami dan Reza, musik yang mereka buat kebanyakan hasil dari jam session. Mereka juga mengungkapkan bahwa selain hardcore setiap personelnya punya ketertarikan lumayan dalam terhadap banyak genre musik. Oleh karena disentuh beberapa kekhasan genre musiklain, materi musik album II ini dianggap baru.
“Hardcore punk sudah pasti, dipoles progressive, thrash, stoner, dll. Alhasil crossover hardcore,” kata Reza. Ami menegaskan, “bebaslah, mau dibilang apa. Pastinya kami bikin musik yang kalau didengar, orang kira yang mainin badannya gede, gagah, pokonya tough guy banget! Hahahah!”
Lebih lanjut Zanoe menjelaskan bahwa perilisan II ini bagi TRAGEDI layaknya kado dan bukti keberhasilan merekamempertahankan eksistensi. Jujur Zanoe, selain perumusan materinya, prosespembuatan album ini juga memakan waktu yang lumayan lama. Oleh karena itu eksistensi mereka sebagai band yang produktif sempat dipertanyakan. Bahkan beberapa orang dan kelompok menganggap mereka sudah bubar.
“Kalau saya anggap album ini kayak kado, sih, sekaligus shit bomb buat yang nganggap kami nggak produktif atau malah bubar. huahahaha,” sambung Zanoe sambil canda tawa.
Sebelum merilis albumnya, mereka sempat merilis dua buah single yang juga ada di album itu, “Fuck With Your Statement” dan “Don’t Give A World A Chance”. Selain dua buah single, band yang dipayungi oleh Gr8day-Music ini juga merilis video musik untuk single pertamanya “Fuck With Your Statement.”
Rabu, 03 Desember 2014
Deal Statement: Menjadikan Band Sebagai Media Kampanye Gajah
Photo by DS doc. |
Hal tersebut menggugah unit hardcore punk asal Kota Depok, Deal Statement, untuk melakukan fundraising untuk membantu menyelamatkan Gajah. Fundraising tersebut dilakukan dengan cara menjual kaos yang semua keuntungannya akan di sumbangkan melalui salah satu LSM yang fokus pada isu terkait. Tidak hanya itu, saat ini Deal Statement sedang menggarap sebuah video dokumenter. Mau tau lebih lanjut ? Mari simak hasil obrolan singkat kami dengan Giring (gitar/back voc) Deal Statement. (AL)
Minggu, 30 November 2014
Sintax: Menebus Dosa Dan Membayar Pajak
Satu lagi nih band crust-punk dari Jember, Sintax, merilis full album dengan tajuk Menebus Dosa Dan Membayar Pajak.
Mereka merilisnya dalam dua format berbeda yakni digital (free-streaming) via Soundcloud dan fisik (Cdr) oleh Akar Rumput Records.
Untuk kalian yang penasaran dengan materi Sintax, bisa langsung dengarkan dibawah sini. (AL)
Mereka merilisnya dalam dua format berbeda yakni digital (free-streaming) via Soundcloud dan fisik (Cdr) oleh Akar Rumput Records.
Untuk kalian yang penasaran dengan materi Sintax, bisa langsung dengarkan dibawah sini. (AL)
Kamis, 27 November 2014
Mooikite Menggandeng Takanmati Record Rilis Strange Invitation
Seperti yang sebelumnya dikabarkan (baca beritanya disini) bahwa group musik asal Surabaya, Mooikite, akan merilis album baru bertajuk Strange Invitation.
Mooikite bekerja sama dengan sebuah label rekaman baru asal kota yang sama, Takanmati Records, untuk merealisasikan semua itu. Dirilis dalam bentuk kaset dengan disertai kode unik untuk mengunduh materi album dalam format digital. Hal ini dianggap sebagai sebuah sifat edukatif dengan harapan dapat mengurangi pembajakan karya.
Untuk mendapatkan rilisan Strange Invitation ini, cukup berkunjung ke takanmatirec.net, ikuti instruksi berserta syarat dan ketentuan yang ada di halaman situ tersebut. (AL)
Mooikite bekerja sama dengan sebuah label rekaman baru asal kota yang sama, Takanmati Records, untuk merealisasikan semua itu. Dirilis dalam bentuk kaset dengan disertai kode unik untuk mengunduh materi album dalam format digital. Hal ini dianggap sebagai sebuah sifat edukatif dengan harapan dapat mengurangi pembajakan karya.
Untuk mendapatkan rilisan Strange Invitation ini, cukup berkunjung ke takanmatirec.net, ikuti instruksi berserta syarat dan ketentuan yang ada di halaman situ tersebut. (AL)
Nafas Perlawanan Neurosesick Dalam "Hancurkan Tiran"
Photo by Neurosesick doc. |
Sic Semper Tyrannis sebenarnya sebuah track intrumental yang kemudian dijadikan tajuk utama dalam EP tersebut. Kata ini diambil dari bahasa latin yang berarti hancurkan tiran.
Dalam arti yang lebih luas, mereka memaparkan, "Bisa kita lihat bahwa kehidupan kita masih dikelilingi oleh para tiran yang siap melumat dan menyingkirkan kita kapan mereka mau. Konflik tanah yang masih terjadi di berbagai daerah, dengan dalih atas nama peradaban."
Untuk menghindari dugaan sebagai martir dadakan dan pahlawan kesiangan, mereka mengatakan bahwa hal ini didasari dari keinginan untuk menceritakan sebuah sisi lain tentang apa yang harusnya kita perjuangkan dan pertahankan.
"Tak usah jauh-jauh ke Palestina karena di negara kita sendiri masih ada yang khawatir kita akan tinggal di mana keesokan harinya. Mungkin juga bakal menimpa Anda yang kelak tergusur dan harus pindah secara paksa. Itu yang seharusnya kalian perjuangkan," ungkap mereka.
Track "Sic Semper Tyrannis" sendiri sudah mereka rilis pertanggal 18 November kemarin via akun resmi Soundcloud. (AL)
Kamis, 20 November 2014
Ansaphone Resmi Rilis Maxi-Single Bertajuk ‘Frame’
Photo by Ansaphone doc. |
“Frame” merupakan single kedua dari album Dancing In The Colours (2013) yang telah dirilis Ansaphone pada November 2013 lalu, setelah sebelumnya meluncurkan lagu “Sirenical” sebagai single pertama.
Untuk single terbarunya ini Ansaphone yang bekerjasama dengan Wasted Rockers Recordings, merilisnya dalam bentuk fisik, tepatnya sebuah maxi-single format cassette/tape.
Maxi-single Frame berisi lagu “Frame” sebagai single utama, yang diambil dari album Dancing In The Colours (2013), plus bonus beberapa buah lagu b-sides, rarities, akustik dan live dari Ansaphone.
Ansaphone berdiri sejak awal tahun 2004. Selama eksistensinya tersebut, Ansaphone sudah tampil live di banyak tempat dan mengeluarkan cukup banyak rilisan.
Municipal Waste Bajak Jakarta
Photo by Rigel Haryanto |
Masih terngiang ditelinga saya ketika rombongan crossover trash metal dari Richmond, Virginia, Municipal Waste membajak Jakarta dengan 18 lagu, yang nyaris membuat circlepit terlama sepanjang sejarah metal show Jakarta.
Acara yang bertajuk Teror Dari Belantara (pesta peluncuran album teranyar Kapital dari Kalimantan). Hari itu dibuka oleh unit hc/metal Burgerkill dari Bandung yang bermain cukup sore untuk membuka pagelaran tersebut. Selesai break acara dilanjutkan dengan penampilan sang punya hajat, Kapital, yang diawal penampilannya menyajikan tarian hudoq khas Kalimantan yang jarang sekali kita saksikan dimetal show sperti ini. Kapital tampil cukup energik walaupun beberapa kali sering dihinggapi kesalahan teknis.
Pesta malam itu tidak berhenti disitu, band yang ditunggu-tunggu akhirnya onstage, Municipal Waste! Tony Foresta Cs yang malam itu tidak dibantu oleh official crew cukup apik untuk mengeset peralatannya sendiri. Pemandangan yang cukup langka bagi band sekelas mereka. Ajaibnya cukup cepat.
Municipal Waste tampil cepat kilat dengan bermetode medley yang berhasil menghentak Rollingstone untuk melakukan cirlcepit. Koor-koor massal pun berkumandang ketika lagu-lagu yang dinantikan mulai dibawakan seperti "You're Cut Off", "Beer Pressure", dan "Headbanger Face Rip".
Overall, Municipal Waste sangat menghibur dengan 18 lagu (walaupun kentang aka kena tanggung). Hahaha... Kredit lebih saya berikan untuk Kapital & Distorsirock yang berhasil menggelar acara ini. (Budi Cole)
#youshouldknow | Chewing Sparkle: "Far East" dan Negri Imajiner
Photo by Chewing Sparkle doc. |
Hal tersebut bisa disimak melalui single perdana mereka "Far East", yang telah dirilis sejak 23 Oktober kemarin. Ketukan drum yang enerjik berbalut sound gitar yang kasar. Serta pembawaan vokal yang seakan tanpa daya. Mampuh menjadikan single tersebut teman yang asyik ketika berdansa atau (mungkin) slamming dance. Namun pada detik-detik terakhir, nuansa akan cenderung menjadi gelap. Sepertinya disitulah titik klimaks single ini.
Menurut press release yang kami terima, single ini menceritakan tentang negri imajiner. Namun Ryan selaku penulis lirik menyerahkan semua penafsiran kepada pendengar.
Single ini dapat didownload resmi, melalui Tumblr mereka: http://chewingsparkle.tumblr.com/releases. Selain itu, mereka pun mengemas single ini dalam format audio-visual yang dapat kalian saksikan di bawah. (AL)
Jumat, 07 November 2014
#YouShouldKnow | Trenggiling: Cepat, Kasar, Dan Marah
Photo by Trenggiling doc. |
Band ini dibentuk oleh empat remaja yang masih berseragam SMA, diantaranya Anggit gitar, Rama vokal, Harun drum, dan Nicholas bass, pada awal 2014. Berangkat dari kejenuhan rutinitas yang itu-itu saja: nongkrong dan dengerin musik. Akhirnya mereka sepakat untuk mendirikan band. "Kita membentuk band ini sih bukan karena suka saja. Melainkan ini adalah sebuah simbol kritikan keras dari kami yang berupa lagu," ujar Nicholas melalui press release yang kami terima.
Band ini benar-benar marah. Mereka mengutarakan ketidak sukaannya pada keadaan sekitar, orang-orang yang "mentuhankan" benda elektronik", dan selain itu mereka juga menyindir proses seseorang yang sedang kasmaran. "Bukannya kita melarang mereka jatuh cinta, tapi perilaku mereka sudah sok yes dan bangga. Ah itu sangat menjijikan!"
Saat ini mereka baru saja merilis Demo 2014 dengan kualitas rekaman standar latihan yang dapat distreaming dan diunduh via Soundcloud. (AL)
Kamis, 06 November 2014
#YouShouldKnow | The Dirty Glass: Band Jogyakarta Nuansa Irlandia
Photo by Dirty Glass doc. |
Adalah The Pogues dari London yang mulai memperkenalkan jenis musik Celtic punk ini. Kemudian menyebar kebelahan dunia lainnya, hingga Indonesia. Salah satu dampaknya mewabah ke Jogyakarta dan melahirkan sebuah band Celtic punk, The Dirty Glass. Dibentuk pada 2010 dengan formasi Jr. Miko vokalis, Emil bassis, Ganang violins, Ryan mandolin, Ratna gitar (kemudian digantikan oleh Brata dan akhirnya oleh Nathan), Yasu twin whistle, dan Ardyan drummer (yang kemudian digantikan oleh Rude).
Nama Dirty Glass sendiri berangkat dari kebiasaan ketika mabuk dan menjatuhkan gelas ke lantai kontrakan.
Meski berangkat dari latar kesukaan musik yang berbeda-beda, namun tetap terdapat benang merah di masing-masing personil. Benang merah tersebut ialah musik Celtic Punk. Yang menjadikan poin plus bagi karakteristik musik Dirty Glass.
Terlebih mereka memainkan Celtic punk karena menyukai semangat yang dibawa pada musik Celtic punk ini. "Walaupun seorang Shane MC Gowan memainkan musik irish nya secara pelan, tapi semangat perlawanannya tetap kuat," ungkap Jr. Miko saat kami hubungi via email.
Hingga saat ini Dirty Glass sudah mengikuti sejumlah proyek kompilasi diantaranya Kompilasi Paddy Punk untuk lagu "Let's Joke", Kompilasi Guyub Rukun Nyawidji untuk lagu yang sama, Kompilasi Wind From The Foreign Land untuk lagu "Anthem", dan sebuah debut album bertajuk Drunken Summer Night yang baru mereka rilis pada September kemarin. (AL)
Rabu, 05 November 2014
Indonesian Netaudio Festival Kembali Diselenggarakan
Setelah sukses menggelar event Indonesian Netaudio Festival pada 2012 lalu di Jogyakarta. Kini, pihak Indonesian Netlabel Union (INU) selaku penggagas dan penyelenggara dibantu Sorge Sindikasi, KKBM Unpar, IFI Bandung kembali menggelar acara serupa di Bandung pada 14 hingga 16 November mendatang.
Dimana dalam dua hari pertama pengunjung akan disuguhi oleh diskusi buku dan musik, workshop radio online, pemutaran film, live music, booth sharing, hingga bazaar karya. Pada hari ketiga pengunjung akan di ajak untuk menikmati kota Bandung sambil berpiknik ria dan ditemani set-akustik dari performer lokal. Untuk mengikuti serangkaian acara diskusi dan workshop diharapkan calon peserta melakukan registarasi. (Lihat info kontak registrasi di bawah)
Acara Indonesian Netaudio Festival sendiri adalah festival bertujuan sebagai penyambung tali silahturami antar pelaku, pemerhati, dan penikmat netaudio (aktivitas audio di Internet).
Selain itu, acara tersebut pun menjadi ajang sosialisasi dan edukasi mengenai budaya bebas kepada khalayak luas. Didasari pula oleh semakin diminatinya Netaudio seperti Netlabel (label rekaman berbasis Internet) dan juga online streaming.
"Pentingnya sosialisasi dan edukasi mengenai budaya bebas kepada publik bisa membantu distribusi dan produksi pengetahuan yang lebih baik, berkelanjutan, dan mandiri," tulis pihak INU dalam press release yang kami terima.
Hal tersebut kemudian diwujudkan dalam sebuah event offline oleh para pegiat dan penikmat netaudio sebagai bentuk kontribusi kepada lingkungan terdekat dan masyarakat luas. (AL)
Berikut ini adalah susunan acara Indonesian Netaudio Festival #2 yang akan terselenggara di Bandung pada 14 hingga 16 November 2014 mendatang:
Dimana dalam dua hari pertama pengunjung akan disuguhi oleh diskusi buku dan musik, workshop radio online, pemutaran film, live music, booth sharing, hingga bazaar karya. Pada hari ketiga pengunjung akan di ajak untuk menikmati kota Bandung sambil berpiknik ria dan ditemani set-akustik dari performer lokal. Untuk mengikuti serangkaian acara diskusi dan workshop diharapkan calon peserta melakukan registarasi. (Lihat info kontak registrasi di bawah)
Acara Indonesian Netaudio Festival sendiri adalah festival bertujuan sebagai penyambung tali silahturami antar pelaku, pemerhati, dan penikmat netaudio (aktivitas audio di Internet).
Selain itu, acara tersebut pun menjadi ajang sosialisasi dan edukasi mengenai budaya bebas kepada khalayak luas. Didasari pula oleh semakin diminatinya Netaudio seperti Netlabel (label rekaman berbasis Internet) dan juga online streaming.
"Pentingnya sosialisasi dan edukasi mengenai budaya bebas kepada publik bisa membantu distribusi dan produksi pengetahuan yang lebih baik, berkelanjutan, dan mandiri," tulis pihak INU dalam press release yang kami terima.
Hal tersebut kemudian diwujudkan dalam sebuah event offline oleh para pegiat dan penikmat netaudio sebagai bentuk kontribusi kepada lingkungan terdekat dan masyarakat luas. (AL)
Berikut ini adalah susunan acara Indonesian Netaudio Festival #2 yang akan terselenggara di Bandung pada 14 hingga 16 November 2014 mendatang:
Jumat, 31 Oktober 2014
Video of Today: Merah Bercerita - Lagu Anak (Official Music Video)
Ini adalah video teranyar dari unit folk/akustik asal Surakarta, Merah Bercerita. Jika diperhatikan dari lirik lagu ini mendeskripsikan tentang sosok ayah dan ibu. Dimana di balik itu sebuah seperti terpancar kerinduan. Dinyanyikan dengan santai nan sendu oleh Fajar Merah yang tak lain adalah putra Widji Thukul.
Rabu, 29 Oktober 2014
Video of Today: Today - Yang Penting Punk (Live)
Aksi kuartet punk rock/oi asal Depok yang tengah menjalani Friends Warped Tour pada April silam. Video ini diambil sewaktu mereka bermain dalam gig Total Sumuk #2 di Semarang.
Jumat, 24 Oktober 2014
Lorong Waktu: Eksibisi Bawah Tanah
Sangat jarang kegiatan berkesenian diadakan di Bogor, baik di ruang alternatif maupun di ruang publik, entah mengapa, apa eiks yang ngga tau? Hufttt sungguh kekuperan yang setinggi fuji (red;gunung) eiks yang berdomisili di kota Bogor ini sungguh harus membubarkan geng Persatuan Cah Urban Interlokal Ranting Bogor. Ah sudahlah biar itu menjadi romansa gumaman yang melanda hati eiks, yang jelas kali ini eiks bakalan ngasih ulasan tentang eksibisi drawing dan ilustrasi yang di inisiasi oleh klub gambar minggu pagi bernama Sketching Sunday. Muda mudi asoy tersebut dikomandani oleh sesosok pria maskulin nan cool bernama Aryo Wicaksono yang merupakan inisiator eksibisi Lorong Waktu. Bertempat di ruang publik underground di dekat Botani Square dan Tugu Kujang.
Underground? Yapp, karena tempatnya berada di bawah tanah, sebagai tempat penyebrangan yang diperbaharui dan di multifungsikan sebagai gallery dan ruang terbuka yang sebenarnya dikhususkan bagi muda mudi di Kota seribu angkot tersebut. Kegiatan ini mulai dibuka pada minggu pagi tanggal 19 Oktober 2014 kemarin. Terdapat puluhan karya yang dipamerkan, setengahnya merupakan sketching wajah walikota Bogor dari masa ke masa, seperti dikatakan Aryo, ini merupakan permintaan pemkot, semacam birokrasi , sebagai syarat di izinkan nya kegiatan ini dan makanya dinamai Lorong Waktu,jadi masuk ke lorong ini berasa ada di lorong waktu,gitu hihi . Di pembukaaannya para artist yang terlibat berkumpul dan membuat wheatpaste,juga terdapat lapakan artprint,postcard dan sebagainya. Event ini sebenarnya diadakan sebulan penuh, tapi karena ada sedikit permasalahan eksternal jadi event ini hanya diadakan tiga hari saja, ditututp pada hari Selasa kemarin tanggal 21 September 2014. Aryo juga berujar karena event ini dadakan jadi persiapan kurang terkonsep dengan sempurna, yaa menurut eiks juga begitu sih. Tapi segan buat kalian semua sih, jari jempol ! Dan kabar bagusnya mereka bakalan ngadain eksibisi lagi tanggal 24 November 2014, dan kali ini sebulan penuh! Jadi buat kalian yang penasaran, bisa dateng nanti yaaa. FYI nya tempat penyebrangan underground ini dibuka pagi banget trus ditutup sekitar jam 10 malem. (Fauzan)
Underground? Yapp, karena tempatnya berada di bawah tanah, sebagai tempat penyebrangan yang diperbaharui dan di multifungsikan sebagai gallery dan ruang terbuka yang sebenarnya dikhususkan bagi muda mudi di Kota seribu angkot tersebut. Kegiatan ini mulai dibuka pada minggu pagi tanggal 19 Oktober 2014 kemarin. Terdapat puluhan karya yang dipamerkan, setengahnya merupakan sketching wajah walikota Bogor dari masa ke masa, seperti dikatakan Aryo, ini merupakan permintaan pemkot, semacam birokrasi , sebagai syarat di izinkan nya kegiatan ini dan makanya dinamai Lorong Waktu,jadi masuk ke lorong ini berasa ada di lorong waktu,gitu hihi . Di pembukaaannya para artist yang terlibat berkumpul dan membuat wheatpaste,juga terdapat lapakan artprint,postcard dan sebagainya. Event ini sebenarnya diadakan sebulan penuh, tapi karena ada sedikit permasalahan eksternal jadi event ini hanya diadakan tiga hari saja, ditututp pada hari Selasa kemarin tanggal 21 September 2014. Aryo juga berujar karena event ini dadakan jadi persiapan kurang terkonsep dengan sempurna, yaa menurut eiks juga begitu sih. Tapi segan buat kalian semua sih, jari jempol ! Dan kabar bagusnya mereka bakalan ngadain eksibisi lagi tanggal 24 November 2014, dan kali ini sebulan penuh! Jadi buat kalian yang penasaran, bisa dateng nanti yaaa. FYI nya tempat penyebrangan underground ini dibuka pagi banget trus ditutup sekitar jam 10 malem. (Fauzan)
[LK018] VA. One Day Is Fine. Next Day Is Black
Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada keberagaman bebunyian yang telinga ini mampuh resapi. Apalagi hal itu bisa dinikmati dalam sebuah kesatuan. Itu semua dapat terwujud dalam kompilasi One Day Is Fine. Next Day Is Black ini. Segala macam jenis musik, bisa dibilang lintas genre, semuanya tersaji nikmat. Bagai soup buah yang kaya rasa dan pastinya menyegarkan. Mulai dari berbunyai kasar ala musik harsh/noise, agresifats hardcore, gelapnya metal, beat-beat aduhai delta blues; rockabilly, dendangan ajaib Ska, hingga buaian musik ambient, tersaji di sini.
Menampilkan 15 band yang tentu akan sayang untuk dilewatkan percuma. Tentu kamu tidak perlu berpikir panjang lagi untuk mendownload rilisan ini. Selain gratis dan ini semua mampuh menjadi soundtrack aktivitas kalian.
Band:
The Loads, Chicken Shill, Vellarose, CBA, Pagar Betis, Double Strenght, Djiwo, Heinous Murder, Makhluk Asing, Untrapped, Kisah Kancil dan Rusa, Medja Kosong, The Long Distance, Bergegas Mati.
Download: VA. One Day Is Fine. Next Day Is Black
Selasa, 21 Oktober 2014
#event | Atlesta Secret Party 2014
Untuk bisa berpartisipasi dalam Atlesta Secret Party, kamu harus tau dulu syarat & ketentuannya. Baca di sini.
Minggu, 19 Oktober 2014
#youshouldknow | Melawan Kebisingan Kota: Gig di Pos Polisi
Photo by MKK doc. |
"Setiap detik, jam, hari, telinga kita dipaksa untuk mendengarkan suara-suara berisik yang berasal dari lingkungan sekitar.
Suara-suara bising lalu lintas macet, deru pabrik, stasiun, terminal, bandar udara, tiap hari dijejalkan, tanpa bisa kita lawan."
Karena hal tersebut-lah mereka akhirnya berkumpul di sudut-sudut jalan untuk menghasilkan suara-suara. Hal tersebut mereka anggap sebagai sebuah satire dalam melawan kebisingan-kebisingan tersebut.
"Jika Grafitti di tembok adalah bentuk vandalisme rupa, maka ini adalah VANDALISME SUARA."
Pada 11 Oktober kemarin, mereka mengadakan kembali Melawan Kebisingan Kota di sebuah Pos Polisi. Keren yah mereka ? Pastinya. Acara tersebut turut dimeriahkan oleh teman-teman dari Samarinda. Sekaligus sebagai proyek uji coba piranti bertenaga matahari. Damn, they are so awesome! Ditunggu terus aksi bisingnya yah. (AL)
"Sepanjang jalan adalah panggung kami. Audiens ada di mana-mana!" - Komunitas Melawan Kebisingan Kota
Nantikan Indonesian Netaudio Festival 2014 Segera
Yeh! Indonesian Netaudio Festival hadir kembali, kali ini akan terselenggara di Bandung. Acara akan berlangsung selama dua hari full: 14-15 November. Acara ini adalah pesta akbar untuk para pelaku, pemerhati, dan penikmat musik free sharing. Seperti biasa acara akan diisi oleh diskusi bergizi dan tentunya penampilan band-band lokal yang keren. Untuk info selanjutnya kalian bisa terus pantau website kami.
Oh iya, jangan lupa untuk membeli merchandise Indonesian Netaudio Festival 2014 yah. (AL)
Oh iya, jangan lupa untuk membeli merchandise Indonesian Netaudio Festival 2014 yah. (AL)
WAWBAWtees x Indonesian Netlabel Union 150K
WAWBAWtotebag x Indonesian Netlabel Union 85K
tees+totebag 200K
order via whatsapp 089611241546
Peraturan Atlesta Secret Party 2014
Berikut ini adalah tata cara atau peraturan yang wajib kalian ketahuin untuk menjadi bagian dalam Atlesta Secret Party: The Great Escape 2014, yang akan berlangsung pada 09 November mendatang. Pesta rahasia tersebut diselenggarakan untuk memeriahkan peluncuran album terbaru Atlesta bertajuk Sensation pada bulan September kemarin. (AL)
Tomi Wibisono: Dari Hitam Putih Hingga Berwarna dan Glossy
Photo by Tommy doc. |
Barulah ketika ia beranjak dari Balikpapan dan mulai menetap di Jogyakarta sebagai mahasiswa komunikasi di salah satu universitas, ia mendirikan Warning Magazine: sebuah media musik dengan tampilan full color dan glossy. Yang mana majalahnya tersebut kini sudah mencapai 4 edisi. Dan untuk mengetahui asal-usul/proses transisi dari Salah Cetax ke Warning Magazine, berikut hasil wawancaranya. (AL)
Hallo Tom. Lagi sibuk apa nih ?
Ini lagi ngedit foto-foto Carcass di Rock in Solo kemarin mas. sama ya sibuk mikir judul skripsi hehe.
Walaupun kedengerannya basi, tapi kayanya seru nih kalau kamu cerita tentang perkenalan dengan zine. Prosesnya bagaimana tom ?
Gpp, yang basi juga kadang enak hehe. Kenal zine ya, itu dulu kalo gak salah akhir 2006. Zine pertama yang kubaca Arus Bawah buatan Fitrah No Label Recs. Terus tertarik cari tau, datang kelapakan, ketemu mas-mas punk buat cari zine. Ini bukan hal yang mudah untuk kota kaya Balikpapan yang serba terbatas. hehehe. Diawal-awal itu dapat Jalur Bebas, Hantam Stagnansi. Nah dulu, dari si mas editor Jalur Bebas ini, aku suka order zine.
Jumat, 10 Oktober 2014
Video of Today: Aku Pulang Tour [Frank, Megatruh, & Young Savages]
Video di atas adalah cuplikan singkat mengenai keseruan tiga band asal Malang yang sebelumnya telah melaksanakan Aku Lagi Tour pada September kemarin.
Kamis, 02 Oktober 2014
Endless//Height Akan Mengunjungi Depok
Photo by Joorue doc. |
Beberapa band lokal seperti Modern Guns, Final Attack, Seems Like Yesterday, dan Brave Heart pun turut serta meramaikan pertunjukan yang bertajuk Loud And Clear tersebut.
Selain Indonesia, Endless//Height juga mengunjungi beberapa negara seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura. (AL)
Rabu, 01 Oktober 2014
#review | Vague "Footsteps", Tape Cassette/CD (Ruang Kecil & Sonic Funeral, 2014)
Sejujurnya saya perlu mendengarkannya berulang kali untuk mendapatkan perasaan bahwa album Footsteps ini memang terbaik. Karna jika tidak pada satu titik album ini terdengar memiliki komposisi yang nyaris serupa antara lagu satu dan lainnya. Trio Vague yang di gawangi oleh Yudhis vokal-gitar, Gary bass, dan Jan drum ini menyuguhkan sesuatu yang melebihi apa yang sebelumnya mereka sajikan dalam EP terdahulu. Lebih bising, karakter sound yang mumpuni, serta mampu mengombang ambing mood pendengar menjadi hal terbaik yang album ini berikan. Bisa dibilang musik Vague lebih kompleks ketimbang yang lalu, namun tidak ngjelimet di telinga.
Dalam tatanan lirikal, Vague tidak sedang berteriak-teriak lalu menggurui pendengar. Mereka introspektif dan band sebising ini ternyata mempunyai segudang kegelisahan. "...sometimes i think the only way to get out, is to get inside ourselves and tear it apart" penggalan lirik "Dissonance" yang membuat saya merinding. Setelah sebelumnya mereka menuliskan, "...We love our mistakes//But we despise regrets//Ideas are unspoken//Fragile faith gets broken..".
Mereka menyajikan 9 tracks dengan tambahan 3 tracks dari EP sebelumnya. Oh yah, album ini dirilis dalam dua format berbeda oleh dua label berbeda pula: ada Sonic Funeral yang merilisnya dalam bentuk CD dan juga Ruang Kecil dalam format Tape Cassette. (AL)
Dalam tatanan lirikal, Vague tidak sedang berteriak-teriak lalu menggurui pendengar. Mereka introspektif dan band sebising ini ternyata mempunyai segudang kegelisahan. "...sometimes i think the only way to get out, is to get inside ourselves and tear it apart" penggalan lirik "Dissonance" yang membuat saya merinding. Setelah sebelumnya mereka menuliskan, "...We love our mistakes//But we despise regrets//Ideas are unspoken//Fragile faith gets broken..".
Mereka menyajikan 9 tracks dengan tambahan 3 tracks dari EP sebelumnya. Oh yah, album ini dirilis dalam dua format berbeda oleh dua label berbeda pula: ada Sonic Funeral yang merilisnya dalam bentuk CD dan juga Ruang Kecil dalam format Tape Cassette. (AL)
Senin, 29 September 2014
Pathetic Waltz Sebarkan Single "Malam"
Butuh waktu yang cukup lama untuk Pathetic Waltz merilis single kembali. Setelah sebelumnya, pada 2011 lalu mereka meluncurkan "She Like Pretty Owl" dan "Waiting Room". Kini mereka akhirnya merilis "Malam", sebuah penjembatan menuju debut album yang belum ditentukan kapan akan rilisnya.
Single "Malam" sebenarnya bukan lagu baru untuk band asal Surakarta ini. Pathetic Waltz sudah menulisnya sejak 2012 lalu dan turut pula didendangkan setiap kali pementasan. Namun, baru pada pertengahan 2014 ini direkam.
Terilhami dari segala aktivitas yang Pathetic Waltz lakukan dan semuanya tepat pada malam hari. Hal ini turut pula dijelaskan oleh Getta selaku gitaris, "Pada dasarnya malam membuat pikiran lebih peka dan terbuka dalam menyikapi berbagai hal, selain itu malam juga memberi ruang yang khusyuk untuk melahirkan sebuah karya."
Selain itu, "Malam" menjadi tonggak baru dari perubahan warna baru pada line-up Pathetic Waltz. Masuknya Radius Boni sebagai drummer dan Tri Prabowo sebagai bass, menambah energi baru. (AL)
Single "Malam" sebenarnya bukan lagu baru untuk band asal Surakarta ini. Pathetic Waltz sudah menulisnya sejak 2012 lalu dan turut pula didendangkan setiap kali pementasan. Namun, baru pada pertengahan 2014 ini direkam.
Terilhami dari segala aktivitas yang Pathetic Waltz lakukan dan semuanya tepat pada malam hari. Hal ini turut pula dijelaskan oleh Getta selaku gitaris, "Pada dasarnya malam membuat pikiran lebih peka dan terbuka dalam menyikapi berbagai hal, selain itu malam juga memberi ruang yang khusyuk untuk melahirkan sebuah karya."
Selain itu, "Malam" menjadi tonggak baru dari perubahan warna baru pada line-up Pathetic Waltz. Masuknya Radius Boni sebagai drummer dan Tri Prabowo sebagai bass, menambah energi baru. (AL)
Black//Hawk: Generator Baru Skena Palembang
Photo by Black//Hawk doc. |
Terlebih lagi keseriusan mereka untuk tetap menjaga kewarasan bermusik di tengah banyak kesibukan yang akan dan sedang mereka hadapi selulus sekolah mereka tahun ini. Yah mereka baru lulus sekolah setara SMA tahun ini, quartet hardcore muda yang tanpa pikir panjang langsung merampungkan materi album dan akan merilisnya di tahun pertama mereka terbentuk. Apa yang coba mereka lakukan?
Simak interview mereka kali ini! (yang sebenarnya pada kenyataannya penuh gelak tawa pada tiap jawaban).
Halo Black//Hawk, selalu seperti biasa, menyenangkan jika kita mulai dengan perkenalan, dari Black//Hawk sebagai band, dan masing-masing sebagai personal?
Naufal: Aku Naufal biasa dipanggil Sombol, sebagai vocal di Black//Hawk
Billy: Aku Billy sebagai gitar
Imam: Aku Imam sebagai bass di Black//Hawk
Aldo: Aku Aldo Sebagai drum di Black//Hawk
Naufal: Aldo ini bisa dibilang baru masuk gantiin Rama kemaren sebagai drum karena sibuk kuliah.
Terus Black//Hawk dari Palembang, beraliran hardcore, sebenarnya gak ngotak-ngotak dan ndak mau terkotak-kotakkan sih kalo genre, mau dibilang apa, ada yang bilang sludge-core, blackened hardcore atau sejenisnya, tapi kami mengkarakteristikan band kami dengan hardcore.
Sabtu, 27 September 2014
#youshouldknow | Arc Yellow
Izinkan kami untuk memperkenalkan sebuah band grunge manis dari kota Depok. Mereka menamai dirinya Arc Yellow, terbentuk pada 2008 silam. Dengan modal referensi dari band-band semacam Supergrass, The Beatles, sonic Youth, Nirvana, The Cramps, dan Jon Spencer Blues Explosion, secara gamblang mereka mengklaim diri sebagai band Alternative/Grunge/Heavy Pop.
Band yang di gawangi oleh Gilang pada vokal sekaligus gitar, Regie pada bass, dan Rizky pada drum ini, sudah menghasilkan sebuah debut album bertajuk Mammals yang dirilis oleh Dexter Records tahun 2012 lalu. Dimana album tersebut dapat kalian peroleh di gigs-gigs Arc Yellow.
Dilansir dari roi-radio.com, Arc Yellow sedang mempersiapkan materi untuk kebutuhan album barunya nanti. Yang saat ini sedang masuk tahap rekaman dan masih dalam proses pemilihan materi yang akan direkam. Menurut penuturan Gilang, sejauh ini baru ada satu lagu yang sudah fix di rekam. Beruntung bagi kalian yang menyaksikan penampilan mereka dalam Thursday Noise Vol.5 kemarin, karna Arc Yellow membawakan materi barunya di sana. (AL)
https://www.facebook.com/ArcYellow
https://soundcloud.com/arcyellow
Band yang di gawangi oleh Gilang pada vokal sekaligus gitar, Regie pada bass, dan Rizky pada drum ini, sudah menghasilkan sebuah debut album bertajuk Mammals yang dirilis oleh Dexter Records tahun 2012 lalu. Dimana album tersebut dapat kalian peroleh di gigs-gigs Arc Yellow.
Dilansir dari roi-radio.com, Arc Yellow sedang mempersiapkan materi untuk kebutuhan album barunya nanti. Yang saat ini sedang masuk tahap rekaman dan masih dalam proses pemilihan materi yang akan direkam. Menurut penuturan Gilang, sejauh ini baru ada satu lagu yang sudah fix di rekam. Beruntung bagi kalian yang menyaksikan penampilan mereka dalam Thursday Noise Vol.5 kemarin, karna Arc Yellow membawakan materi barunya di sana. (AL)
https://www.facebook.com/ArcYellow
https://soundcloud.com/arcyellow
Jumat, 26 September 2014
Photo Set: Thursday Noise Vol.05
Thursday Noise kembali hadir, kali ini menapaki angka 5. Gigs yang di organizer oleh anak-anak Morfem ini terbilang gigs yang selalu ditunggu-tunggu oleh penikmat musik Jakarta dan sekitarnya, terbukti tak pernah sepi penonton.
Bertempat di Echo Bar, Kemang-Jakarta Selatan. Thursday Noise Vol.5 kali ini di buka oleh Sirati Dharma dan Arc Yellow. Menampilkan juga band garage rock lawas ibu kota The Brandals yang malam itu tampil tanpa Rully yang digantikan oleh Drexx dari Suri pada posisi drum. Serta FSTVLST, rock ngehe dari Jogyakarta yang berhasil membuat crowd saling meludahi sesama namun semuanya dilakukan atas dasar having fun. Yups, dan terakhir ada Morfem yang pada malam itu berbarengan merilis album baru Sneakerfuzz.
Berikut ini adalah pencaran gemerlap Thursday Noise vol.05 yang berhasil kami tangkap. (AL)
Bertempat di Echo Bar, Kemang-Jakarta Selatan. Thursday Noise Vol.5 kali ini di buka oleh Sirati Dharma dan Arc Yellow. Menampilkan juga band garage rock lawas ibu kota The Brandals yang malam itu tampil tanpa Rully yang digantikan oleh Drexx dari Suri pada posisi drum. Serta FSTVLST, rock ngehe dari Jogyakarta yang berhasil membuat crowd saling meludahi sesama namun semuanya dilakukan atas dasar having fun. Yups, dan terakhir ada Morfem yang pada malam itu berbarengan merilis album baru Sneakerfuzz.
Berikut ini adalah pencaran gemerlap Thursday Noise vol.05 yang berhasil kami tangkap. (AL)
ARCYELLOW |
ARCYELLOW |
ARCYELLOW |
Senin, 22 September 2014
#youshouldknow | PRIMΛTΛ
PRIMATA (ditulis sebagai PRIMΛTΛ) bermula dari sebuah gagasan proyek musik minimalis oleh Rama Wirawan yang kemudian mengajak Rossi Rahardian, Andry ‘Joe’ Novaliano dan Agung Rahmadsyah. Band ini secara resmi terbentuk pada bulan April 2014 lalu, meski embrio musiknya sendiri pertama kali terbentuk para akhir 2011 silam.
Mereka baru saja merampungkan pengerjaan single perdana yang bertajuk "Kupu-kupu" dan ingin memperdengarkannya kepada kawan-kawan sekalian sebagai media perkenalan. Walaupun mereka menyadari, bahwa sebuah band baru yang tiba-tiba merilis sebuah single, dan bukannya album atau album mini, tampaknya memang bukan sebuah pola yang cukup lazim. Terlebih, mereka sudah memastikan, single “Kupu-kupu” tidak akan menjadi bagian dari album PRIMΛTΛ mendatang mana pun. Namun, mereka melakukan hal ini sebagai sesuatu yang memang dirasa perlu.
“Saya merasa perlu untuk, dalam tanda kutip, membuang lagu ini, karena lagu ini akan menjadi anomali jika dipaksakan untuk berada di dalam sebuah album bersama lagu-lagu lainnya yang tercipta belakangan. Sementara, lagu itu tercipta di fase hidup saya sebelum ini. Dan saya sudah tidak bisa lagi untuk membuat lagu dengan nuansa yang seperti itu. Karena kita tidak mungkin bisa kembali ke fase hidup yang sudah kita lampaui,” papar Rama kemudian.
Secara resmi, "Kupu-kupu" baru akan kami rilis dalam format digital gratis unduh melalui laman Bandcamp kami, yakni, pada 21 September 2014. Dan kawan-kawan telah kami pilih sebagai pendengar pertamanya.
Blog: primatatheband.tumblr.com
BandCamp: primatatheband.bandcamp.com
SoundCloud: soundcloud.com/primatatheband
YouTube: www.youtube.com/user/PrimataOfficial
Twitter: www.twitter.com/primatatheband
Facebook: www.facebook.com/primatatheband
Mereka baru saja merampungkan pengerjaan single perdana yang bertajuk "Kupu-kupu" dan ingin memperdengarkannya kepada kawan-kawan sekalian sebagai media perkenalan. Walaupun mereka menyadari, bahwa sebuah band baru yang tiba-tiba merilis sebuah single, dan bukannya album atau album mini, tampaknya memang bukan sebuah pola yang cukup lazim. Terlebih, mereka sudah memastikan, single “Kupu-kupu” tidak akan menjadi bagian dari album PRIMΛTΛ mendatang mana pun. Namun, mereka melakukan hal ini sebagai sesuatu yang memang dirasa perlu.
“Saya merasa perlu untuk, dalam tanda kutip, membuang lagu ini, karena lagu ini akan menjadi anomali jika dipaksakan untuk berada di dalam sebuah album bersama lagu-lagu lainnya yang tercipta belakangan. Sementara, lagu itu tercipta di fase hidup saya sebelum ini. Dan saya sudah tidak bisa lagi untuk membuat lagu dengan nuansa yang seperti itu. Karena kita tidak mungkin bisa kembali ke fase hidup yang sudah kita lampaui,” papar Rama kemudian.
Secara resmi, "Kupu-kupu" baru akan kami rilis dalam format digital gratis unduh melalui laman Bandcamp kami, yakni, pada 21 September 2014. Dan kawan-kawan telah kami pilih sebagai pendengar pertamanya.
Blog: primatatheband.tumblr.com
BandCamp: primatatheband.bandcamp.com
SoundCloud: soundcloud.com/primatatheband
YouTube: www.youtube.com/user/PrimataOfficial
Twitter: www.twitter.com/primatatheband
Facebook: www.facebook.com/primatatheband
Malang Siap Gelar Cassette Store Day
Bagi para kaset junkie benda ini tak bisa dipisahkan keberadaanya, di samping alkohol 70%. Mereka adalah sahabat erat dan saling melengkapi satu sama lain dalam kesehariannya
Yup, dalam artian sebenarnya fungsi dari pensil ini adalah untuk menggulung pita kaset agar tape player tetap awet. Keberadaan kaset tak boleh diabaikan hanya karena saat ini sudah tidak jaman lagi. Masih ingatkah kalian kaset pertama yang dibeli? Atau mungkin membuat mixtape untuk didengarkan sendiri atau dijadikan kado kepada kekasih atau gebetanmu dulu?
Dalam acara Cassette Store Day, kalian akan diajak bernostalgia mengenang masa-masa dulu. Perasaan saat merobek plastik segel dan mencium wangi kovernya, kemudian memutar dan mulai menghafal liriknya. Terkadang kita mengambil pensil dan buku, memutar salah satu lagu berkali-kali dan menulisnya agar cepat hafal liriknya. Sebuah pengalaman yang begitu menyenangkan bukan?
Lantas apa itu Casette Store Day? Ini adalah sebuah perayaan bagi para pecinta dan kolektor kaset yang digelar secara serentak di seluruh dunia. Ini merupakan perayaan tahun kedua, termasuk di Malang. Event ini sendiri di prakarsai oleh Malang Records Day yang terdiri dari para pemilik label rekaman independen serta pecinta rilisan fisik yang masih yakin serta melestarikan rilisan fisik hingga kini.
Siapa bilang kaset telah punah? Masih banyak label rekaman indipenden di Indonesia, termasuk Malang yang merilis sekaligus mendistribusikan album para musisi dengan format kaset. Respon juga sangat luar biasa, tak hanya terdistribusikan di Indonesia, namun juga di berbagai negara.
Dalam acara Casette Store Day, kami ingin berbagi kepada para musisi dalam merilis serta mendistribusikan album rekaman. Sekaligus membuktikan bahwa di Jawa Timur masih ada yang peduli akan rilisan fisik.
Museum Musik Indonesia menjadi tempat yang pas bagi para kolektor, pemilik label rekaman hingga para musisi untuk bernostalgia dan berinteraksi. Dalam perayaannya yang digelar pada Sabtu, 27 September nanti, bakal digelar lapak dari label rekaman serta penjual dari Malang dan kota sekitarnya.
Ada juga sesi diskusi atau sharing, tips perawatan kaset dan sesi becerita dari para kolektor atau siapa saja yang ingin berbagi pengalamannya akan kaset. Untuk sesi hiburan juga akan dimeriahakan dengan penampilan dari Christabel Anora, Good Boy Jimmy, dan Roul Dikka. Acara ini akan digelar mulai dari pukul 14.00 sampai 21.00 secara gratis dan terbuka oleh umum.
At least, selamat merayakan hari kaset sedunia, dan putar playlist favorit kalian sekencang mungkin!
Untuk info dan kontak:
081334556635 (Fajar)
085248563444 (Eko)
Email: mlg.recordsday@gmail.com
Twitter: @MLGrecordsDay
Yup, dalam artian sebenarnya fungsi dari pensil ini adalah untuk menggulung pita kaset agar tape player tetap awet. Keberadaan kaset tak boleh diabaikan hanya karena saat ini sudah tidak jaman lagi. Masih ingatkah kalian kaset pertama yang dibeli? Atau mungkin membuat mixtape untuk didengarkan sendiri atau dijadikan kado kepada kekasih atau gebetanmu dulu?
Dalam acara Cassette Store Day, kalian akan diajak bernostalgia mengenang masa-masa dulu. Perasaan saat merobek plastik segel dan mencium wangi kovernya, kemudian memutar dan mulai menghafal liriknya. Terkadang kita mengambil pensil dan buku, memutar salah satu lagu berkali-kali dan menulisnya agar cepat hafal liriknya. Sebuah pengalaman yang begitu menyenangkan bukan?
Lantas apa itu Casette Store Day? Ini adalah sebuah perayaan bagi para pecinta dan kolektor kaset yang digelar secara serentak di seluruh dunia. Ini merupakan perayaan tahun kedua, termasuk di Malang. Event ini sendiri di prakarsai oleh Malang Records Day yang terdiri dari para pemilik label rekaman independen serta pecinta rilisan fisik yang masih yakin serta melestarikan rilisan fisik hingga kini.
Siapa bilang kaset telah punah? Masih banyak label rekaman indipenden di Indonesia, termasuk Malang yang merilis sekaligus mendistribusikan album para musisi dengan format kaset. Respon juga sangat luar biasa, tak hanya terdistribusikan di Indonesia, namun juga di berbagai negara.
Dalam acara Casette Store Day, kami ingin berbagi kepada para musisi dalam merilis serta mendistribusikan album rekaman. Sekaligus membuktikan bahwa di Jawa Timur masih ada yang peduli akan rilisan fisik.
Museum Musik Indonesia menjadi tempat yang pas bagi para kolektor, pemilik label rekaman hingga para musisi untuk bernostalgia dan berinteraksi. Dalam perayaannya yang digelar pada Sabtu, 27 September nanti, bakal digelar lapak dari label rekaman serta penjual dari Malang dan kota sekitarnya.
Ada juga sesi diskusi atau sharing, tips perawatan kaset dan sesi becerita dari para kolektor atau siapa saja yang ingin berbagi pengalamannya akan kaset. Untuk sesi hiburan juga akan dimeriahakan dengan penampilan dari Christabel Anora, Good Boy Jimmy, dan Roul Dikka. Acara ini akan digelar mulai dari pukul 14.00 sampai 21.00 secara gratis dan terbuka oleh umum.
At least, selamat merayakan hari kaset sedunia, dan putar playlist favorit kalian sekencang mungkin!
Untuk info dan kontak:
081334556635 (Fajar)
085248563444 (Eko)
Email: mlg.recordsday@gmail.com
Twitter: @MLGrecordsDay
Kamis, 18 September 2014
#review | ALE "Pura-Hura", Tape Cassette (Rise & Grind Records, 2014)
Entah pola pikir saya sudah terbentuk sedemikian rupa atau bagaimana, tapi mendengarkan musik yang A Little Enough (ALE) mainkan sungguh membuat saya merasa kalau menjadi tua adalah mitos. Acapkali mendengarkan punk rock yang tipikal seperti ini, memang hal tersebut yang saya rasakan. Mendengarkannya tanpa melakukan hal semacam moshing atau circle pit tidak karuan adalah sebuah kesalahan.
Dengan cover artwork menarik: kura-kura ninja dengan mata yang sayup. ALE menyajikan musik punk rock enerjik, ngeyel, dengan penulisan judul lagu super tengil. Dibuka oleh track dengan judul "Aselole" yang menghentak tanpa permisi. Mereka tau bagaimana menaikan mood pendengar diawal. Sekilas mengingatkan pada Hi-standard. Kemudian disambung oleh "Pok-Pok Coy" yang memiliki tempo lebih cepat, hampir menyerupai Razor Edge. Selanjutnya "Sexy Girl Friend" dengan nuansa ska-punk yang santai mencoba mengajak badan bergoyang. Yah walaupun tipikal musik seperti ini sudah banyak diadopsi terhitung Nofx memulainya, namun tetap perlu disimak. Saya antusias dengan track "Pelehur & Pelenyun" bukan terhadap musik mereka, melainkan kisah yang tertuang dalam lirik. Seperti kisah-kisah stensil yang ringan. Dan kegilaan mereka ditutup dengan...hmmm.. "3=====D" btw, itu simbol apa yah ? Semacam simbol konspirasikah ? hahaha..Oh yah di track ini mereka sedikit bermain gelap dan heavy. Dengan karakter vokal yang jauh berbeda dari track lainnya. Kalian mencoba menjadi band grindcore yah ? hahaha...
Oveerall, kelima track yang ALE sajikan patut disimak. Mereka menawarkan warna yang berbeda disetiap tracknya. Sepertinya saya pun tak sabar menunggu penampilan mereka secara langsung. Pasti ugal-ugalan bukan ? (AL)
https://soundcloud.com/ale2006
https://www.facebook.com/ALittleEnough/timeline
Dengan cover artwork menarik: kura-kura ninja dengan mata yang sayup. ALE menyajikan musik punk rock enerjik, ngeyel, dengan penulisan judul lagu super tengil. Dibuka oleh track dengan judul "Aselole" yang menghentak tanpa permisi. Mereka tau bagaimana menaikan mood pendengar diawal. Sekilas mengingatkan pada Hi-standard. Kemudian disambung oleh "Pok-Pok Coy" yang memiliki tempo lebih cepat, hampir menyerupai Razor Edge. Selanjutnya "Sexy Girl Friend" dengan nuansa ska-punk yang santai mencoba mengajak badan bergoyang. Yah walaupun tipikal musik seperti ini sudah banyak diadopsi terhitung Nofx memulainya, namun tetap perlu disimak. Saya antusias dengan track "Pelehur & Pelenyun" bukan terhadap musik mereka, melainkan kisah yang tertuang dalam lirik. Seperti kisah-kisah stensil yang ringan. Dan kegilaan mereka ditutup dengan...hmmm.. "3=====D" btw, itu simbol apa yah ? Semacam simbol konspirasikah ? hahaha..Oh yah di track ini mereka sedikit bermain gelap dan heavy. Dengan karakter vokal yang jauh berbeda dari track lainnya. Kalian mencoba menjadi band grindcore yah ? hahaha...
Oveerall, kelima track yang ALE sajikan patut disimak. Mereka menawarkan warna yang berbeda disetiap tracknya. Sepertinya saya pun tak sabar menunggu penampilan mereka secara langsung. Pasti ugal-ugalan bukan ? (AL)
https://soundcloud.com/ale2006
https://www.facebook.com/ALittleEnough/timeline
Selasa, 16 September 2014
Obsesi Harta Tahta Wanita Dalam Single Terbaru Gerram
GERRAM adalah sebuah unit Dark Hardcore Punk asal Palembang, Sumatera Selatan. Nama GERRAM diambil dari kosakata Bahasa Indonesia
yaitu: geram (ge•ram / adj marah sekali; gemas) yg dimodifikasi dengan dua huruf "R" sebagai penegasan, menjadikan GERRAM sebagai luapan kemarahan dan kegelisahan yang diwujudkan dalam kreasi musikal keras khas GERRAM.
GERRAM berdiri pada pertengahan 2011 atas prakarsa dari Abim Fakhri Saleh (gitar) dan Marito Albi (vokal), serta Irwandra Septiady (drums) yang setelah beberapa kali sesi jam, mengajak Rinaldy Putra (bass) dan Rio Falenta (gitar) untuk melengkapi formasi utuh kami pada saat itu. Namun
pada April 2013, Marito Albi (vokal) memutuskan untuk mundur dikarenakan kesibukan pekerjaannya. Maka dari itu, kami yang harus segera memasuki tahap rekam materi untuk album penuh perdana mereka, segera mencari penggantinya. Kemudian masuklah Dimas Subhakti untuk mengisi posisi vokal. Pada Juli 2013, GERRAM pun berinisiatif memulai proses rekam sebelas materi untuk album penuh perdana mereka yang setelah melalui proses yang panjang dan menyenangkan, akhirnya merampungkan kesemua proses rekam tersebut hingga mixing dan mastering pada awal Agustus 2014 ini.
Sebagai salah satu rangkaian promo jelang rilis album penuh perdana yang akan diberi tajuk "Genderang Bencana", GERRAM akan meluncurkan salah satu tajuk yg berjudul "Tiga Pilar Iblis" sebagai single pertama. "Tiga Pilar Iblis" merupakan sebuah sajian yang tanpa basa-basi langsung
menghajar telinga layaknya Iblis, yang selama riwayatnya terus menerus berusaha untuk menggoda dan menjerumuskan manusia kedalam dosa. "Tiga Pilar Iblis" mempunyai eksplanasi dwi-makna, yaitu obsesi akan Harta - Tahta - Wanita dan konspirasi moneter dunia yang telah kokoh tegak berjalan sejak ribuan tahun silam yang kesemua pemaknaan tersebut merujuk pada keserakahan yang merupakan salah satu sifat Iblis. Digambarkan dengan analogi berupa semua manusia menyembah dan sujud kepada altar persembahan untuk Iblis. Alasan dipilihnya "Tiga Pilar Iblis" sebagai single karena "Tiga Pilar Iblis" dirasa sesuai untuk mewakili kami dari segi musik dan lirik yang disajikan dalam album penuh perdana "Genderang Bencana" yang akan datang. GERRAM memainkan gaya musik yang dominan cepat, tegas, dan lugas khas agresi Hardcore Punk, dengan mengambil ketukan D-Beat di beberapa lagu. Dibalut dengan sound gitar berat dan riff yang mengalun suram, serta geraman vokal nan meraung-raung sebagai luapan kemarahan. Selain itu, berdasarkan eksplanasi diatas, "Tiga Pilar Iblis" dirasa tepat untuk menggambarkan kegelisahan kami akan fenomena panggung politik yang sedang terjadi di Indonesia.
yaitu: geram (ge•ram / adj marah sekali; gemas) yg dimodifikasi dengan dua huruf "R" sebagai penegasan, menjadikan GERRAM sebagai luapan kemarahan dan kegelisahan yang diwujudkan dalam kreasi musikal keras khas GERRAM.
GERRAM berdiri pada pertengahan 2011 atas prakarsa dari Abim Fakhri Saleh (gitar) dan Marito Albi (vokal), serta Irwandra Septiady (drums) yang setelah beberapa kali sesi jam, mengajak Rinaldy Putra (bass) dan Rio Falenta (gitar) untuk melengkapi formasi utuh kami pada saat itu. Namun
pada April 2013, Marito Albi (vokal) memutuskan untuk mundur dikarenakan kesibukan pekerjaannya. Maka dari itu, kami yang harus segera memasuki tahap rekam materi untuk album penuh perdana mereka, segera mencari penggantinya. Kemudian masuklah Dimas Subhakti untuk mengisi posisi vokal. Pada Juli 2013, GERRAM pun berinisiatif memulai proses rekam sebelas materi untuk album penuh perdana mereka yang setelah melalui proses yang panjang dan menyenangkan, akhirnya merampungkan kesemua proses rekam tersebut hingga mixing dan mastering pada awal Agustus 2014 ini.
Sebagai salah satu rangkaian promo jelang rilis album penuh perdana yang akan diberi tajuk "Genderang Bencana", GERRAM akan meluncurkan salah satu tajuk yg berjudul "Tiga Pilar Iblis" sebagai single pertama. "Tiga Pilar Iblis" merupakan sebuah sajian yang tanpa basa-basi langsung
menghajar telinga layaknya Iblis, yang selama riwayatnya terus menerus berusaha untuk menggoda dan menjerumuskan manusia kedalam dosa. "Tiga Pilar Iblis" mempunyai eksplanasi dwi-makna, yaitu obsesi akan Harta - Tahta - Wanita dan konspirasi moneter dunia yang telah kokoh tegak berjalan sejak ribuan tahun silam yang kesemua pemaknaan tersebut merujuk pada keserakahan yang merupakan salah satu sifat Iblis. Digambarkan dengan analogi berupa semua manusia menyembah dan sujud kepada altar persembahan untuk Iblis. Alasan dipilihnya "Tiga Pilar Iblis" sebagai single karena "Tiga Pilar Iblis" dirasa sesuai untuk mewakili kami dari segi musik dan lirik yang disajikan dalam album penuh perdana "Genderang Bencana" yang akan datang. GERRAM memainkan gaya musik yang dominan cepat, tegas, dan lugas khas agresi Hardcore Punk, dengan mengambil ketukan D-Beat di beberapa lagu. Dibalut dengan sound gitar berat dan riff yang mengalun suram, serta geraman vokal nan meraung-raung sebagai luapan kemarahan. Selain itu, berdasarkan eksplanasi diatas, "Tiga Pilar Iblis" dirasa tepat untuk menggambarkan kegelisahan kami akan fenomena panggung politik yang sedang terjadi di Indonesia.
Vellarose Segera Rilis Album Baru
MSA Production mempersembahkan acara peluncuran mini album A Luta Continua karya VELLAROSE pada 27 September 2014 dengan memilih Maitrin Café and Lounge, Pulomas, Jakarta Timur, sebagai venue penyelenggaraan. A Luta Continua sendiri menjadi mini album perdana dari Vellarose, salah satu band pop punk pendatang baru di Indonesia ini.Open Gate akan dilakukan mulai dari pukul 18.00 WIB.
Acara launching ini akan dimeriahkan oleh 13 band yang sedang naik daun. Diantara nya ada Virtualz, Weekends With You, Kick My Head, dan masih banyak lagi. Dalam acara ini juga akan terdapat games menarik yang diadakan disela-sela acara dan masih banyak kejutan lainnya. Kurang lengkap rasanya jika acara peluncuran album A Luta Continua ini tidak disertai dengan penampilan live dari band Vellarose sendiri. Vellarose akan membawakan beberapa lagu baru yang terdapat dalam mini album A LutaContinua. Tidak lupa pula akan ada booth dari Vellarose yang akan menyediakan beberapa merchandise dan Mini Album Vellarose itu sendiri. Dan di penghujung acara, akan ada penampilan dari 2 Guest Star, Starlit dan Sunrise, yang akan menutup acara launching dengan manis.Harga tiket pre-sale acara peluncuran mini album Vellarose ini pun dijual seharga Rp 15.000,- dan Rp 25.000,- untuk on the spot (Free soft drink). Tiket bisa didapatkan dengan menghubungi pihak Managemen Vellarose. (Niel 089654839788 / 269372f2).
Acara launching ini akan dimeriahkan oleh 13 band yang sedang naik daun. Diantara nya ada Virtualz, Weekends With You, Kick My Head, dan masih banyak lagi. Dalam acara ini juga akan terdapat games menarik yang diadakan disela-sela acara dan masih banyak kejutan lainnya. Kurang lengkap rasanya jika acara peluncuran album A Luta Continua ini tidak disertai dengan penampilan live dari band Vellarose sendiri. Vellarose akan membawakan beberapa lagu baru yang terdapat dalam mini album A LutaContinua. Tidak lupa pula akan ada booth dari Vellarose yang akan menyediakan beberapa merchandise dan Mini Album Vellarose itu sendiri. Dan di penghujung acara, akan ada penampilan dari 2 Guest Star, Starlit dan Sunrise, yang akan menutup acara launching dengan manis.Harga tiket pre-sale acara peluncuran mini album Vellarose ini pun dijual seharga Rp 15.000,- dan Rp 25.000,- untuk on the spot (Free soft drink). Tiket bisa didapatkan dengan menghubungi pihak Managemen Vellarose. (Niel 089654839788 / 269372f2).
Jumat, 12 September 2014
Vokalis AnjingXTanah Pilih Jadi Rapper
Tidak hanya itu band ini juga krusial bagi skena hc/punk lokal sekaligus kontroversional. Bagaimana tidak lirik-lirik mereka yang sembarangan, mampu membuat siapun yang merasa tersindir panas. Sebut saja lagu-lagu seperti "Budaya Timur Harus Mati", "Bintang Rock Ngentot", "24 Jam Diberaki Iklan", "Negara Itu Kaya Lobang Pantat", dan masih banyak lagi.
Namun setelah menelurkan kurang lebih 60 lagu dalam masa aktifnya, band ini harus bubar. Sebuah lagu dari Tanpa Batas dengan judul "Never Been Bought Never Been Sold" ditulis untuk menghormati band ini.
Video diatas adalah wawancara semi-eksklusif teman-teman dari Seputar Berputar dengan Bembi, front-man AnjingXTanah yang juga seorang skateboarder. (AL)
#youshouldknow | Still Burn
Photo by Still Burn doc. |
Kami ingin memperkenalkan sebuah band hardcore dari Kota Depok, Still Burn. Mereka memainkan musik hardcore dengan riff serta sound modern layaknya Verse, Have Heart, dan sejenisnya.
Di gawangi empat pemuda yakni Indra, Begeng, Yudha, dan Sandy. Still Burn sedang bersiap untuk menantikan debut album mereka yang akan dirilis oleh Frontline Foundation dan juga Here To Stay (label+distro milik Aca Straight Answer). Debut album yang bertajuk Believe In Your Life tersebut nantinya akan dirilis dalam format CD pada September ini. (AL)
Selasa, 09 September 2014
Kompilasi Digital One Day Is Fine. Next Day Is Black. Siapa Yang Mau Join ?
Click picture for enlarge |
Dalam kompilasi yang bertajuk One Day Is Fine. Next Day Is Black, kami tidak menentukan batasan genre. Jadi apapun genre lo, pasti bisa ikut gabung di project ini. Well, jadi lo mesti buruan kirim materi berupa 1 lagu dalam format mp3+foto dan kontak band ke alamat email motley_1610@yahoo.co.id, jangan lupa tulis subject 'kompilasi'.
Gak perlu lo mikir lagi untuk ikutan kompilasi ini. Karna selain gratis dan karya lo bisa tersebarkan secara luas tanpa perlu lo repot untuk promosi sana-sini.
Langganan:
Postingan (Atom)